fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Buang Limbah Hingga Cemari Sungai Ngijo, Pabrik Pengolahan Batu Disidak Dinas

Diterbitkan

pada

BDG

Semin,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pencemaran Sungai Ngijo yang dikeluhkan oleh masyarakat sekitar Padukuhan Ngijo, Desa Semin, Kecamatan Semin akhirnya mendapatkan penanganan serius dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul. Pada Selasa (17/12/2019) siang tadi, sejumlah petugas melakukan pengecekan ke pabrik pengolahan batu milik PT Anugerah Alam yang diduga membuang limbah kerajinan batu ke sungai. Pada kesempatan ini, petugas memberi peringatan keras kepada perusahaan yang menjadi biang kerok tercemarnya sungai setempat tersebut.

Dari hasil pengecekan yang dilakukan, di lokasi tersebut terdapat 3 bangunan pabrik yang berjejer dan berseberangan. Satu di padukuhan Ngijo dan dua bangunan yang beroperasi berada di padukuhan Krancaan yang hanya dipisahkan sebuah jembatan.

Berdasarkan pantauan di lokasi, 2 pabrik yang berada di Krancaan beroperasi layaknya pada umumnya. Limbah yang mencemari sungai tersebut merupakan limbah dari pabrik yang masih beroperasi. Di belakang bangunan pabrik sebenarnya sudah ada saluran IPAL yang berfungsi untuk pengendapan pembuangan air limbah tersebut.

Berita Lainnya  Antisipasi Sebaran Anthraks, Dua Pasar Hewan Besar Akan Dilengkapi Dipping

“Untuk bangunan sebelah kanan jalan ini ada 5 kolam untuk penyaringan air dan endapan. Tapi fungsinya sendiri belum optimal,” terang Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, M. Johan Wijayanto.

Adapun ada endapan batu putih yang cukup tinggi di bak penampungan tersebut dan diketahui tidak pernah diambil oleh pihak pengelola agar tidak tetimbun terlalu banyak. Sehingga saat air hujan turun endapan batu putuh tersebut tergerus dan longsor ke sungai yang ada tepat di samping pabrik.

“Harusnya memang kalau endapan sudah tinggi kemudian diambil (disedot) agar limbahnya tidak mencemari lingkungan. Ada beberapa tahapan agar airnya juga bisa dibuang ke sungai. Ini kok langsung ke sungai juga,” tambah dia.

Pada bangunan pabrik sisi kiri jalan pun sama. Belakang pabrik juga terdapat 5 kolam IPAL hanya saja memang masih belum maksimal penggunaannya. Sehingga air limbah batu putih tersebut langsung terbuang ke sungai. Jika sesuai dengan prosedur yang berlaku, dari penanganan limbah ini adalah prasyarat utama agar pabrik tidak mencemari lingkungan.

Berita Lainnya  Vaksin di Dinkes, Ratusan Peserta Bawa Pulang Bantuan Dari Kementrian Sosial

“Di tepi sungai ini ada dua bak yang seharusnya difungsikan sebagai IPAL tapi bisa dilihat to, tidak berfungsi sama sekali. Limbah justru mengalir di sungai. Solusinya ya hanya disedot biar ndak semakin mengganggu ekosistem dan fungsi dari sungai,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, seharusnya dari pengelola rajin melakukan pengecekan. Ini adalah salah satu bentuk keteledoran dari pengelola atau pengusaha sehingga terjadi pencemaran lingkungan seperti ini. Meski demikian, dari DLH masih belum bisa memberikan rekomendasi yang berlebih karena masih akan melakukan pengecekan lanjutan.

“Jelas pencemaran wong sungainya saja seperti ini. Hanya saja, limbah ini tidak mengandung merkuri atau bahan-bahan lainnya. Berbahanya kalau hujan dapat menyebabkan banjir. Sebenarnya sesuai aturan air dari limbah ini juga ndak sembarang bisa dialirkan ke sungai meski sudah jernih sekalipun. Perlu adanya uji laboratorium layak atau tidaknya,” jelas dia.

Rekomendasi sementara yang diberikan dari dinas sembari mempelajari kondisi ini, yakni dari pihak perusahaan melakukan penyedotan di sungai dan mengambil timbunan endapan yang ada di kolam. Pabrik juga diminta untuk mengoptimalkan fungsi dari kolam-kolam penyaring endapan dan setiap saat melakukan pengecekan serta pelaporan ke dinas terkait.

Berita Lainnya  Potong Anggaran Kunjungan Kerja, DPRD Siapkan Tambahan Anggaran 4 Miliar

Sementara itu, pengelola salah satu pabrik pengolahan kerajinan batu, Sihono mengatakan, pihaknya menyadari atas kesalahan dalam pembuangan limbah batu alam tersebut. Dalam hal ini, pihaknya akan berupaya melakukan perbaikan baik pengelolaan limbah dan hal-hal yang direkomendasikan oleh Dinas Lingkungan Hidup.

“Nantinya akan kami lakukan penyedotan dan perbaikan pengelolaan dengan baik. Ini memang belum optimal yang kami lakukan sehingga limbah terbuang ke sungai,” ujar dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler