fbpx
Connect with us

Sosial

BUMDes Maju Mandiri Bagi-bagi Ratusan Paket Sembako

Diterbitkan

pada

BDG

Karangmojo,(pidjar.com)–Rabu (20/02/2019) pagi tadi, BUMDes Maju Mandiri menyebar ratusan sembako dan dana sosial bagi keluarga pra sejahtera di Desa Bejiharjo. Dana yang digunakan dalam kegiatan bakti sosial itu sendiri didapat dari keuntungan pengelolaan Goa Pindul.

Direktur BUMDes Maju Mandiri, Sariyanto mengatakan, sesuai dangan AD ART yang telah ditetapkan, keuntungan dari berdirinya BUMDes akan dikembalikan kepada masyarakat dengan bentuk yang lain mulai dari bidang sosial maupun pendidikan. Kali ini, BUMDes memberikan bantuan sembako kepada 200 kepala keluarga yang termasuk golongan pra sejahtera untuk dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Ratusan paket sembako dan dana sosial ini diberikan kepada masyarakat miskin dari 20 padukuhan di Bejiharjo.

“Data yang kami ambil bedasarkan data yang diajukan oleh masing-masing dukuh yang mengetahui kondisi masyarakatnya,” jelas Saryanto di depan ratusan masyarakat dan pejabat Kecamatan maupun Pemkab Gunungkidul.

Selain pemberian sumbangan bagi masyarakat, dari dana keuntungan pengelolaan BUMDes selama ini juga akan digunakan untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Meningkatkan pemahaman pengelolaan organisasi dari 11 kelompok yang ada. Rencananya dalam waktu dekat, BUMDes dengan para anggota Pokdarwis akan mengadakan study banding ke Malang.

“Dana sebesar 11 juta untuk study banding ke Malang di akhir bulan Maret mendatang. Sudah dibentuk panitianya,” imbuh dia.

Lebih lanjut Sariyanto mengatakan jika BUMDes tidak hanya berkecimpung mengelola wisata Goa Pindul, melainkan juga dalam bentuk perbankan, simpan pinjam, bank sampah dan ada beberapa kegiatan lainnya. Dari sini kemudian terus dikembangkan oleh pengelola maupun masyarakat.

Berita Lainnya  Tangkal Hoax Berlabel SARA, Kapolres Lantik Puluhan Ulama Jadi Dai Kamtibmas

“Kami meminta dukungan dari masyarakat untuk keberadaan kami mudah-mudahan lebih amanah. Jika sekiranya ada kekurangan dari kami masyarakat bisa mengkoreksi atau memberikan saran,” terang dia.

Sementara itu, Kepala Desa Bejiharjo, Yanto mengatakan, berdirinya BUMDes dari 2017 lalu sudah begitu maju dan mengangkat desa Bejiharjo. Beberapa program telah dilakukan dengan baik, dengan kondisi ini diharapkan mampu memihak masyarakat dan mengangkat kesejahteraan dan perekonomian masyarakat sekitar. Meski masih berusia belia harusnya lembaga ini dapat lebih memberikan progres yang lebih baik.

“Saya atas nama pemerintah desa sangat berterimakasih terhadap BUMDes yang telah berkontribusi. Tahun 2018 ini dari BUMDes telah menyumbang pendapatan asli desa sebesar 103 juta,” terang Yanto.

Dari dana tersebut paling tidak mampu digunakan untuk melakukan pembangunan jalan masyarakat yang masih belum tersentuh pembangunan atau hal-hal lainnya. Dengan eksistensi BUMDes Maju Mandiri yang sekarang ini, ia berharap untuk tahun-tahun selanjutnya PAD yang disumbang dapat mencapai 200 juta.

Berita Lainnya  Tak Ada Petugas, Warga Nekat Kuburkan Jenazah Reaktif Covid19 Hanya Pakai Mantol

“Hak masyarakat harus diberikan. Seperti pembangunan jalan, pengembangan aspek dan lainnya,” tambah dia.

Ketua BPD Bejiharjo, Bahron Rosyid mengungkapkan jika keberadaan BUMDes sangat membantu masyarakat. Untuk pemantauan dan pengawasan harus dilakukan oleh semua lini, termasuk masyarakat yang merupakan pemilik dari badan usaha ini. Selama 2 tahun berjalan, modal dari Pemdes Bejiharjo yang diberikan dalam pengembangan BUMDes mencapai 270 juta, dengan rincian tahun pertama disertakan modal 170 juta dan tahun kedua sebesar 100 juta.

Untuk keuntungan sendiri tentunya dibagi semaksimal mungkin sesuai dengan anggaran dan peraturan yang berlaku, tahun lalu 30% keuntungan BUMDes masuk sebagai pendapatan asli desa dan kemudian untuk biaya operasional maupun program dari BUMdes sendiri. Namun untuk di tahun 2019 akan ada perubahan skema pembagian keuntungan dari BUMDes.

Berita Lainnya  Hasil Rapid Test di 2 Toserba Besar, 3 Karyawan Dinyatakan Reaktif

Di mana 40 persen keuntungan masuk sebagai PAD, 20 persen operasional, 10 persen pendidikan dan sosial, 25 persen untuk modal, 5 persen untuk lain-lainnya.

“Semua bersinergi dalam pengawasan berjalannya sebuah lembaga. Dari masyarakat juga ikut andil mengingat merupakan pemilik dan ini untuk kepentingan semua,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler