Pemerintahan
Bupati Larang Petugas Penertiban PPKM Bertindak Arogan
Wonosari,(pidjar.com)–PPKM Darurat telah diterapkan selama 13 hari terakhir. Di balik penerapan kebijakan ini, ada sejumlah hal yang menjadi sorotan masyarakat. Di beberapa daerah, terdapat aksi arogan yang dilakukan oleh petugas PPKM saat menertibkan masyarakat yang tidak taat dengan aturan yang berlaku. Mengantisipasi hal ini terjadi di Gunungkidul, Bupati Gunungkidul menegaskan bahwa petugas PPKM di wilayah Bumi Handayani harus bersikap humanis saat melakukan penertiban.
Berkaca pada sejumlah kejadian di daerah lain, Bupati bersama aparat penegak hukum menekankan pada para petugas PPKM untuk tidak arogan. Hal semacam ini jika terjadi disebut Bupati akan kontraproduktif dengan tujuan awal dan justru memicu kesalahpahaman terhadap masyarakat. Petugas diminta untuk mengedepankan tindakan persuasif.
“Tidak perlu arogan, kita lakukan yang wajar-wajar saja,” kata Sunaryanta, Bupati Gunungkidul, Jumat (16/07/2021).
Selama PPKM Darurat ini, selain penertiban juga dilakukan pendekatan-pendekatan terhadap masyarakat agar menaati peraturan yang berlaku. Sebab saat ini angka terkonfirmasi positif di Gunungkidul masih sangat tinggi. Demikian juga angka kematian pasien covid19 yang juga semakin banyak.
Pemerintah menghimbau masyarakat agar tetap patuh pada protokol kesehatan, dengan jaga jarak, memakai masker, cuci tangan, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
“Kedepankan persuasif. Masyarakat sini mudah-mudahan kalau diberikan arahan nurut demi kebaikan bersama,” paparnya.
PPKM Darurat di hari ke 13 kemarin, Bupati Gunungkidul bersama dengan TNI Polri, Kejaksaan, Satpol PP, dan sejumlah OPD melakukan pemantauan kegiatan masyarakat di wilayah timur dan utara. Mulai dari Wonosari, Semanu, Ponjong, Karangmojo, Semin, Nglipar, dan Ngawen.
“Hasil pantauan kami masih ada masyarakat yang memang belum tertib. Kami berikan arahan agar masyarakat mengikuti aturan yang berlaku,” jelasnya.
Di setiap wilayah pantauan tersebut masih ditemukan pedagang yang buka hingga larut malam dan menerima makan di tempat. Kemudian ada kegiatan masyarakat dalam 1 rumah dalam jumlah banyak.
Tak hanya itu, petugas dari Pol PP juga membubarkan sejumlah pemuda yang nongkrong di beberapa lokasi. Mereka diminta untuk segera membubarkan diri serta memakai masker.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolres Gunungkidul, AKBP Aditya Galayuda. Secara terpadu, TNI Polri dan Satpol PP melakukan penertiban masyarakat yang masih belum menerapkan protokol kesehatan dan menyalahi kebijakan.
“Tindakan yang kami lakukan mengedepankan humanis, proporsional, dan profesional,” jelas Kapolres.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata5 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial3 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini