fbpx
Connect with us

Peristiwa

Cek-Cok Berujung Aniaya, Oknum Anggota Brimob Hajar Warga Kepek Sampai Berdarah

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Yudhisira Jordan Setiaji (20) warga Padukuhan Kranon, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari menjadi korban penganiayaan oleh oknum Brimob pada Senin (05/05/2021) malam. Kasus penganiayaan yang ia alami tersebut bahkan juga dilaporkan ke Polres Gunungkidul, namun demikian belum ada tindak lanjut yang pasti dari pihak kepolisian.

Kepada wartawan Jordan mengatakan, Senin malam sekitar jam 23.00 WIB ia bersama 4 rekannya tengah nongkrong di pinggir jalan Agus Salim. Tiba-tiba Ada 2 kendaraan yang melintas dari arah barat.

Sesampainya di sekitaran tongkrongan Jordan dan teman-temannya itu, para pemotor bahkan melaju lumayan lencang. Bahkan ada satu pembonceng yang berteriak.

“Salah satu pemboncengnya teriak woyy gitu. Kita kan kaget, terus temen-temen saya keluar. Eh taunya teriak-teriak lagi minta kunci agar berhenti,” ucap Jordan, Selasa (06/04/2021).

Lantaran hal tersebut, ia bersama teman-temannya berusaha mengejar 4 orang pemuda itu. Sampai di sebuah toko yang berada di Jalan Agus Salim para pemuda tersebut berhenti. Jordan kemudian menghampiri, dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Berita Lainnya  Gempa Berkekuatan 6,7 SR Malang Terasa Sampai Gunungkidul

“Ada salah satu yang menjawab ‘lha piye ora terimo opo piye’ (lha gimana, kamu tidak terima) sambil turun dari motor. Kemudian saya diajak agak mojok terus tiba-tiba dia mendorong saya,” imbuhnya.

Jordan sendiri sempat mendorong balik. Tapi kemudian ia justru dipepet dan langsung dihajar. Ia mendapatkan beberapa kali pukulan dari orang itu. Bahkan saat melakukan pemukulan itu pelaku juga berulangkali mengatakan bahwa dirinya merupakan anggota Brimob.

“Hanya 1 yang menghajar saya dia sambil bilang kalau anggota brimob. Terus temen-temennya justru menghalang-halangi temen saya yang mau membantu saya,”imbuhnya.

Jordan kembali ke rumahnya, saat itu ayah Jordan mendapati kondisi anaknya terluka membuat sang ayah geram dan berusaha mencari keberadaan pelaku. Ketika di rumahnya didatangi beberapa anggota polisi berseragam lengkap. Lantaran kondisinya yang terluka, Jordan kemudian dilarikan ke RSUD Wonosari untuk mendapatkan penanganan.

“Setengah 12 malam saya ke RSUD untuk pemeriksaan dan visum. Bagian telinga saya dijahit tiga karena dipukul 5 kali terus ada bekas cekikan juga,” sambung dia.

Ayah Jordan, Setyo Budiharjo mengatakan, pasca kejadian itu keluarga kemudian melaporkan kejadian pemukulan tersebut ke pihak berwajib. Dari jam 12 malam dilakukan pelaporan sampai jam 4 pagi tidak ada kejelasan akan pelaporan tersebut.

Berita Lainnya  Sempat Ditolak Warga Karena Positif Covid19, Jenazah Mantan Danramil Batal Dimakamkan di Tanah Kelahiran

“Sampai jam 4 itu anak saya dan saksi tidak diperiksa. Hanya pelaku (oknum Brimob) yang diperiksa. Bahkan beberapa polisi silih berganti menemui saya dan merayu untuk diselesaikan secara kekeluargaan,” jelas dia.

Bahkan hingga hari ini dia belum dipanggil lagi ke Polres Gunungkidul. Dia berharap agar kasus ini ditangani, karena dari kabar yang berhembus pelaku kerap membuat onar.

“Karena saya mendengar masukan dari luar kalau si anak (pelaku penganiayan) karakternya begitu, dan saya ingin prosesnya lanjut saja sebagai efek jera,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kapolres Gunungkidul AKBP Agus Setiawan mengaku belum menerima laporan terkait kejadian tersebut. Sedangkan soal laporan yang tidak diterima, dia mengaku akan mengeceknya lagi.

Berita Lainnya  Gelar Aksi Balap Liar, Sejumlah Remaja Diamankan Polisi

“Belum (masuk laporannya), nanti coba saya ceknya ya,” ucapnya saat dihubungi wartawan.

Pelaku penganiayaan, F yang merupakan warga semanu mengakui bahwa pemukulan memang ia lakukan. Ia menjelaskan saat itu ia bersama teman-temannya sedang bercanda dan tidak bermaksud meneriaki warga. Kemudian ia justru dikejar oleh para pemuda setempat.

“Saya dihalang-halangi, turun dari motor mau ngajak omongan baik-baik. Saya memang mengatakan brimob, maksud saya agar dapat ngomong baik-baik, tapi waktu itu justru tangan saya ditangkis saat hendak merangkul dia dan terjadi perkelahian,” jelas F.

Setelah itu baru terjadi baku hantam antara keduanya. Langkah yang ia tempuh saat ini ingin bertanggungbjawab dengan meminta maaf kepada keluarga. Sehingga kasus ini selesai secara kekeluargaan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler