fbpx
Connect with us

Sosial

Cerita Pasien Sembuh Klaster Karangmojo, Tak Rasakan Sakit dan Gundah Pikirkan Keluarga

Diterbitkan

pada

BDG

Karangmojo,(pidjar.com)–Klaster pedagang ikan menjadi salah satu klaster besar penyebaran covid-19 di Gunungkidul. Pasalnya, dari klaster tersebut, hingga saat ini memicu adanya belasan orang yang positif covid-19. Namun begitu, sejak 9 hari lalu, satu per satu pasien positif menunjukan kesembuhan dan sudah diperbolehkan pulang.

Salah satunya adalah Septiyanurhudi, warga Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Laki-laki 27 tahun ini bekerja di sektor supplier ikan dari Semarang ke Yogyakarta. Awalnya, ia menjalani rapid tes usai melakukan perjalanan dari Semarang. Meski tidak menyebut tanggal pastinya, saat itu hasil rapid tes menunjukan hasil negatif.

“Saya rapid tes pertama negatif, tapi langsung isolasi. Kemudian menunggu 10 hari lagi untuk rapid tes ulang,” kata Septiyan, Selasa (23/06/2020) siang.

Pada rapid tes kedua tersebut, barulah kemudian dirinya dinyatakan reaktif. Sesuai protokol kesehatan di Gunungkidul, Septiyan kemudian menjalani isolasi di Wisma Wanagama sembari menunggu hasil swab.

“Saya diisolasi di Wisma Wanagama sambil menunggu swab,” paparnya.

Ia tak memungkiri, saat menjalani karantina di Wisma Wanagama tersebut, rasa gundah melandanya. Septiyan yang merasa sehat, akhirnya kaget setelah dari hasil swabnya yang keluar, menunjukkan dirinya positif corona.

Berita Lainnya  Masih Ada 10 persen Perusahaan di Gunungkidul yang Belum Penuhi Kewajiban THR 2020

“Saya lalu dipindahkan untuk dirawat di RSUD Wonosari,” ucap dia.

Dengan dinyatakan positif itu, ia juga merasakan beban. Sebab dari klasternya itu, ada 12 orang harus menjalani perawatan di RSUD Wonosari akibat dinyatakan terpapar virus corona. Namun hal ini menjadi pertanyaan bagi dirinya. Sebab dirinya tidak merasakan sakit atau gejala apapun.

Hal yang selalu menghantuinya dalam masa perawatan adalah terbayang dengan keluarga di rumah. Hal ini lantaran ia sempat berinteraksi dengan anak dan istrinya serta satu orang anggota keluarga lainnya. Ungkapan syukur dilontarkan Septiyan setelah hasil swab keluarganya dinyatakan negatif.

“Beban sih ada, tetapi kalau dinalar jika virus itu menular lewat salam berdekatan kok anehnya istri saya dan anak saya gak terjangkit, dan syukurlah memang gak terjangkit. Alhamdulillah hasil swap keluarga saya negatif semua,” bebernya.

Septiyan menambahkan, selama menajani perawatan dirinya banyak digelontor asupan vitamin dan antivirus. Hingga kemudian beberapa waktu kemudian hasil swabnya pasca pengobatan keluar. Ia dinyatakan sembuh dari corona.

Berita Lainnya  Polemik Pencemaran Kali Pancuran, DLH Sebut Pengusaha Tahu Enggan Bangun IPAL Mandiri

Dirinya juga turut merasakan kebahagiaan setelah satu per satu para pasien sembuh. Terakhir pada Senin (22/06/2020) kemarin, ada 5 orang laki-laki warga Bejiharjo yang merupakan klasternya telah diperbolehkan pulang.

“Semoga semuanya lekas sembuh dan pulang ke rumah,” ucap Septiyan.

Saat ini dirinya juga masih berada di rumah untuk mengikuti protokol kesehatan yang ada. Sebab dirinya harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari setelah dinyatakan sembuh.

Sementara itu, Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistiyowati memaparkan, hingga saat ini, tinggal ada 3 pasien positif yang dirawat di RSUD Wonosari. Hal ini setelah pada Senin kemarin, ada tambahan 5 orang yang sembuh dan kemudian diperbolehkan pulang ke rumah. Mereka merupakan OTG yang telah menjalani dua kali swab setelah perawatan dengan hasil negatif.

Berita Lainnya  Kaget Penangkapan Teroris di Gunungkidul, Kemenag Sebut Radikalisme Menyebar Lewat Media Sosial

“Selama perawatan mereka di isolasi di ruangan khusus. Mereka juga diberikan makanan bergizii, multivitamin dan antivirus untuk proses penyembuhannya,” kata dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler