Sosial
Dalam Tahap Uji Coba LIPI, Daun Turi Diproyeksikan Jadi Solusi Sulitnya Pakan Ternak Saat Musim Kemarau






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut, Kabupaten Gunungkidul memiliki tumbuhan unggulan untuk pakan ternak sapi dan kambing. Tumbuhan tersebut ialah daun turi. Untuk itu, LIPI sendiri saat ini tengah gencar melakukan penelitian dalam rangka memberikan solusi kepada para peternak Gunungkidul yang seringkali mengalami kesulitan mendapatkan pakan ternak.
Peneliti LIPI, Andi Febrisiantosa mengatakan, dibandingkan dengan pakan ternak jenis tebon jagung, daun turi sendiri lebih kaya akan protein. Dengan kandungan semacam ini, ia menyebut bahwa ternak yang lebih sering makan daun turi akan lebih mudah berkembang biak.
“Jadi kadang masyarakat yang tidak mengetahui lebih suka cari pakan ternak di luar Gunungkidul yang tentunya costnya cukup tinggi,” ujar Andi kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sabtu (02/11/2019).
Menurutnya, tumbuhan jenis turi ini sendiri memang khas dengan wilayah Gunungkidul. Tumbuhan ini banyak berkembang dan tumbuh subur di kontur tanah Gunungkidul. Karakteristiknya berbeda dengan tumbuhan tebon jagung ataupun jerami padi yang tumbuh subur di Kabupaten Sleman atau Bantul yang hanya kaya akan serat.
“Petani di Kabupaten Gunungkidul belum banyak yang memahami ini, sehingga kalau pas musim kemarau pakan mahal justru malah membeli pakan dari luar Gunungkidul,” ujar dia.







Potensi Turi ini bisa tumbuh lebat terlebih di musim penghujan. Nantinya, pihaknya akan mencoba untuk memfermentasikan daun turi ini. Fermentasi bertujuan agar daun turi bisa disimpan oleh peternak dan digunakan manakala kemarau tiba. Dengan konsep ini, para peternak Gunungkidul diharapkan tidak akan mengalami kendala pakan saat musim kemarau sebagaimana yang saat ini terjadi.
“Ada konsep penelitian yang akan kami lakukan, silase isi ulang untuk turi saat musim hujan. Saat ini sedang dalam uji coba dan ke depan akan diujicobakan di Kecamatan Rongkop sebagai tahap awal,” lanjut Andi.
Terpisah, Ketua Kelompok Tani di Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Budianto mengapresiasi terobosan LIPI dalam rekayasa pakan ternak ini. Ia sangat berharap ke depan percobaan ini bisa berhasil dan segera bisa diterapkan para peternak.
Diceritakan Budianto, sudah menjadi sebuah tradisi bahwa musim kemarau sangat memusingkan para petani yang notabene juga beternak. Selain harus mengalami kesulitan dalam mendapatkan pengairan pertanian, para petani juga minim pasokan pakan ternak. Hal ini menyebabkan mereka harus membeli pakan dengan harga mahal.
“Kami harus ke Bantul atau Sleman untuk cari pakan, sehingga ongkos operasional juga cukup tinggi,” ujar Budi.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter