Sosial
Derita Para Korban Siklon Cempaka Yang Hingga Hampir Setahun, Dana Bantuan Perbaikan Tak Kunjung Turun






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hingga hampir satu tahun berselang, dana perbaikan infrastruktur untuk korban bencana banjir saat ini masih belum ada kejelasan. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sendiri sejak akhir tahun lalu telah mengajukan dana perbaikan untuk rumah-rumah dan jembatan yang rusak akibat Badai Cempaka tersebut kepada pemerintah pusar. Belum cairnya dana ini menyebabkan belum proses perbaikan tidak bisa dilaksanakan. Akibatnya, sejumlah korban yang rumahnya mengalami kerusakan parah, terpaksa hingga saat ini harus menumpang ke rumah kerabat maupun tetangganya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan menurut data yang masuk pada pihaknya, ada sekitar 100 unit rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam banjir tahun lalu. Selain itu, tujuh jembatan baik berukuran kecil maupun besar hancur tersapu aliran banjir.
“Saat ini kami masih menunggu, karena bencana saat itu tidak hanya di Gunungkidul. Mungkin pemerintah pusat juga harus teliti. Usulan permintaan bantuan sendiri rencananya diperuntukkan bagi rumah yang rusak total dan membangun jembatan,” ujar Edy Senin (24/09/2018).
Meskipun tidak menyebut angka, Edy mengaku akibat belum turunnya dana tersebut membuat proses perbaikan masih belum terlaksana. Ia memperoleh informasi bahwa untuk korban yang rumahnya rusak total sementara ini masih menumpang keluarga lainnya. Sedangkan untuk jembatan, sementara waktu warga membuat jembatan darurat.
“Contohnya warga di Padukuhan Jelok, mereka membuat jembatan darurat. Di wilayah lain guna pembangunan jembatan segera terealisasi, masyarakat juga membuat usulan pembangunan jembatan gantung ke bupati,” ujarnya.








Jembatan Jelok yang hingga saat ini rusak usai tersapu banjir bandang (Foto by google)
Ia mengharapkan agar dana perbaikan ini segera turun sehingga proses rekonstruksi dapat segera dilaksanakan dan aktivitas masyarakat sehari-hari lebih mudah. Usulan dana juga disampaikan kepada Kementrian Keuangan. Jika nanti dana turun akan dilakukan verifikasi agar tepat sasaran.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat di Padukuhan Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patuk, Sukriyanto mengungkapkan, pasca jembatan rusak, warga berusaha sendiri membangun jembatan darurat. Untuk pendanaanya, pihaknya juga berusaha mencari donatur dari pihak swasta agar perbaikan jembatan dapat segera terealisasi.
“Ini sudah akan memasuki musim penghujan, jembatan darurat praktis tidak dapat dipakai. Jika jembatan baru belum dibangun otomatis terpaksa memanfaatkan perahu untuk penyebrangan. Jujur saja, kami resah,” ujarnya ketika dihubungi awak media.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks