Connect with us

Peristiwa

Dianggap Paling Rawan Bencana, Pesisir Pantai dan Pinggir Kali Oya Jadi Destana

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Sebanyak 54 desa yang ada di Kabupaten Gunungkidul resmi dijadikan Desa Tanggap Bencana. Dianggap menjadi daerah rawan bencana, BPBD Kabupaten Gunungkidul memprioritaskan desa yang berada di pesisir Pantai Selatan dan pinggiran Kali Oya sebagai destana.

“Program BPBD DIY, tahun ini, destana lebih menyasar ke pesisir pantai karena sedang booming pariwisata yang paling banyak dikunjungi di pesisir pantai. Kami ingin masyarakat siaga dan tanggap bahwa di wilayah pantai membentang dari Aceh ke timur adalah daerah patahan, yang hamper setiap hari terjadi gempa bumi meskipun dengan skala kecil,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki.

Sehingga, dikatakan Edy, jika terjadi gempa yang besar, masyarakat lebih siap tanggap untuk menyelamatkan diri dan bisa melakukan evakusasi secara mandiri.  Lebih lanjut mengatakan, selain di pesisir Pantai Selatan, ia juga memfokuskan pembentukan destana di sekitar Kali Oya.

Berita Lainnya  Pedagang Pasar Meninggal Positif Covid-19, Dinas Berencana Swab Massal

“Hal tersebut penting mengingat Kali Oya di musim penghujan sering kali mengalami banjir,” kata Edy.

Edy mengatakan, dari 54 destana yang ada, pemerintah desa dan tokoh masyrakat sudah cakap dalam menghadapi bencana.  Sehingga, dengan rangkaian pelatihan yang sudah ia praktikan kepada destana, jika terjadi bencana, akan meminimalisir jumlah korban.

“Destana akan kami jadikan komponen penanggulangan bencana yang akan terus kami tingkatkan  dalam mengantisipasi bencana,” tutur Edy.

Rencananya, dalam tiga tahun kedepan, yakni di tahun 2022 mendatang, 144 desa yang ada di Kabupaten Gunungkidul akan dijadikan destana. Harapannya dengan adanya destana, antar desa bisa tukar menukar informasi apabila suatu saat terjadi bencana.

Berita Lainnya  Geger Penemuan Mayat Bayi Dibungkus Tas Plastik

“Sehingga setiap kejadian-kejadian di Kabupaten Gunungkidul bisa segera teratasi. Selain itu, masyarakat kita juga memahami ancaman di sekitarnya apabila terjadi bencana dan meminimalisir resiko yang ada,” tandasnya. (Ulfah Nurul Azizah)

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler