Connect with us

Pemerintahan

Diresmikan Bupati, RSUD Saptosari Resmi Mulai Beroperasi

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kamis (12/11/2020) pagi tadi, Bupati Gunungkidul dan sejumlah pejabat teras pemkab Gunungkidul melakukan peresmian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari yang telah dibangun selama tiga tahun terakhir. Dipastikan nantinya rumah sakit di zona selatan ini dapat mengakomodir layanan kesehatan bagi masyarakat.

Sebagaimana diketahui, sebelum dilakukan peresmian ini, RSUD Saptosari telah digunakan untuk merawat pasien terkonfirmasi positif covid-19. Bahkan sampai dengan sekarang ini masih menampung beberapa pasien yang membutuhkan perawatan.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Saptosari Eko Darmawan mengatakan RSUD Saptosari nantinya akan memberikan layanan maksimal kepada warga yang mengakses layanan kesehatan. Dipastikan mulai dari bangunan, fasilitas, tenaga medis dan lainnya rumah sakit layak beroperasi. Pasalnya beberapa waktu lalu rumah sakit ini juga telah mendapatkan assesment dari Dinas Kesehatan DIY dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).

Berita Lainnya  Ratusan Pejabat Dilantik Bupati di Alun-alun Wonosari, Sejumlah Panewu Ikutan Digeser

“Kenyamanan dan keamanan pengunjung dan pasien tentu akan kami utamakan,” terang Eko Darmawan.

Menurutnya, rumah sakit ini sudah bisa diakeses secara umum. Masyarakat yang berkunjung tidak perlu khawatir meski rumah sakit ini masih merawat pasien positif covid-19, dikarenakan pihak rumah sakit memastikan adanya pemusahan layanab kesehatan.

Untuk memberikan yang lebih lagi, nantinya penyempurnaan baik gedung, fasilitas, dan tenaga medis nantinya akan terus ditambah dan disempurnakan kembali.

Sekarang ini layanan yang sudah tersedia saat ini berupa Instalasi Gawat Darurat (IGD), layanan rawat jalan, dan rawat inap. Poli yang disediakan adalah Penyakit Dalam, Gigi dan Mulut, Kebidanan dan Kandungan, serta penunjang berupa Laboratorium dan Radiologi.

Berita Lainnya  Sumbang 70 Persen dari Total Produksi Pertanian, Gunungkidul Jadi Lumbung Pangan DIY

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, untuk pembangunan gedung di lahan seluas 5.120 meter persegi ini sejak tahap awal sampai akhir membutuhkan anggaran sebesar 45 miliar rupiah. Letak rumah sakit ini tergolong strategis, karena berada di antara kapanewon-kapanewon lainnya yang berada di kawasan selatan.

Selain itu juga berarada di pinggir JJLS sehingga sangat memudahkan masyarakat dan wisatawan untuk mengakses layanan kesehatan. Diharapkan nantinya tingkat kesehatan masyarakat lebih baik, kemudian juga lebih efisien dan efektif tidak jauh dari kota untuk berobat di rumah sakit milik daerah.

“Seiring dengan berkembangnya daerah harapan kami perkembangan kesehatan dan layanannya juga semakin meningkat,” jelas dia.

Bupati Gunungkidul, Badingah berharap RSUD Saptosari bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat di zona selatan. Termasuk meminta seluruh jajaran manajemen Rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan profesional dan transparan.

Berita Lainnya  Ratusan Hektar Lahan Tak Subur di Gunungkidul Beralih Fungsi, Dinas Pertanian : Soal Ketahanan Pangan Kita Selalu Surplus

“Pelayanan masyarakat yang utama. Seperti kita ketahui sekarang masih berada pada situasi pandemi untuk itu masyarakat kami minta tetap jaga protokol kesehatan dan bagi medis untuk tetep bersemangat dalam mengabdi serta memberikan layanan,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler