Connect with us

Pemerintahan

Diwaduli 3 Kades Semin, Sultan Tegaskan Pemanfaatan Dana Keistimewaan

Diterbitkan

pada

BDG

Semin,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kunjungan kerja yang dilakukang Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjaring sejumlah permasalahan ataupun kendala yang dihadapi oleh pemerintah 3 desa yakni Desa Pundungsari, Desa Katongan, dan Desa Rejosari. Beragam keluh kesah masing-masing kepala desa diutarakan dalam kesempatan tersebut. Beberapa yang digaris bawahi oleh Sultan adalah penggunaan dana keistimewaan yang seharusnya dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat hingga di tingkat desa.

Kepala Desa Rejosari, Paliyo memaparkan, berada di daerah perbatasan, ada beragam kekurangan dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah desa maupun masyarakat. Mulai dari minimnya infrastruktur, pemberdayaan hingga masuk daerah rawan lantaran kultur dan beberapa hal yang berbeda. Kendati demikian, permasalahan-permasalahan yang dihadapi mampu diminimalisir dengan adanya pembinaan dan arahan dari semua pihak.

Berita Lainnya  Dana Desa Tahun Ini Akan Cair Bulan Februari

Salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat melalui kelompok-kelompok yang sadar dengan majunya daerah dan potensi yang dimiliki. Desa Rejosari sendiri saat ini menurut Paliyo, tengah berbenah dalam segala hal. Ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian yang ada.

“Kita ada beberapa pemberdayaan mengarah pada UMKM. Saat ini kita miliki produk olahan makanan dan beberapa hal lainnya. Kendati demikian perlu adanya perhatian yang lebih dan sistem anggaran yang sekiranya mampu untuk lebih mendongkrak perekonomian masyarakat kami,” kata Paliyo, Senin (22/07/2019).

Selain dari Desa Rejosari, Desa Katongan dan Pundungsari pun juga mengutarakan hal yang tidak jauh berbeda. Beberapa sektor pembangunan maupun pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah desa dianggap masih belum maksimal lantaran sejumlah benturan diantaranya pendanaan. Pemanfaatan dana keistimewaan sendiri juga dianggap belum begitu maksimal karena ada beberapa kegiatan yang digagas tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Sri Sultan Hamnengku Buwono X mengatakan jika sebenarnya dana keistimewaan yang saat ini telah masuk dalam APBD Kabupaten/Kota seharusnya dapat berdampak baik seiring pembangunan dan pemberdayaan yang dilakukan. Sultan sendiri berharap jika dana keistimewaan yang diberikan dapat menyasar hingga ketingkat padukuhan sehingga pembangunan dan pemberdayaan berdampak maju bagi daerah.

Berita Lainnya  Belasan Jenis Tumbuhan dan Satwa Endemik Gunungkidul di Ambang Kepunahan

“Perlu diketahui jika memang ada dalam penggunaannya (dana keistimewaan) lebih condong ke pembinaan bukan kegiatan yang didanai oleh pemerintah,” kata Raja Kasultanan Yogyakarta tersebut.

Terlepas dari dana keistimewaan, Gubernur sendiri juga memberikan bantuan, pembinaan dan arahan pada pemerintah 3 desa ini yang nantinya akan mendapatkan perbantuan dari dana yang telah disediakan. Dana ini nantinya paling tidak 6 bulan sudah harus berdampak pada perkembangan desa dan masyarakat.

Ia sedikit mencontohkan, beberapa desa yang telah medapat bantuan dari Gubernur dapat berkembang bahkan maju dengan keunggulan masing-masing. Sri Sultan pun juga meninginkan jika di Rejosari juga nantinya akan terangkat dalam segala bidang. Berada di pintu gerbang sebelah timur seharusnya dapat maju lebih pesat dengan segala yang dimiliki.

Berita Lainnya  Rawan Laka dan Macet, 3 Titik Jalan Rusak di Jalur Wisata Ini Disurvei Polisi dan Dinas

“Terobosan memang sangatlah dibutuhkan. Dari tiga desa ini sudah ada yang mengajukan proposal, jika sekiranya saya tidak keberatan ya tidak pakai lama segera dilaksanakan. Tapi juga harus didasari dengan segala aspek yang ada,” terang dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler