Pemerintahan
Dua Hari Berturut-turut Ada Pasien Covid19 Meninggal, Dinkes: Belum Vaksin


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinamika kasus covid19 di Gunungkidul terus meninggi. Penambahan kasus aktif harian sendiri terus terjadi. Berdasarkan data terakhir, kasus aktif di Gunungkidul sendiri telah mencapai 500 kasus. Jumlah kasus aktif sendiri sendiri saat ini telah terjadi di seluruh kapanewon di Gunungkidul.
Yang juga cukup mengkhawatirkan dan patut menjadi perhatian. Dalam dua hari terakhir ini, berturut-turut ada pasien covid19 yang meninggal dunia. Dinas Kesehatan Gunungkidul menyebut bahwa pasien-pasien yang meninggal ini diketahui belum mendapatkan vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, jumlah penambahan kasus aktif di Gunungkidul sendiri terus meninggi. Pada 16 Februari 2022 lalu, terdapat penambahan kasus mencapai 104 kasus. Sementara sehari setelahnya, penambahan kasus harian ada 79 pasien. Sementara pada 18 Februari 2022 kemarin, penambahan kasus harian adalah 116 orang.
Dewi menyebut, meski jumlah penambahan kasus harian cukup tinggi, namun ketersediaan kamar maupun sarana serta pra sarana di Gunungkidul sendiri masih sangat mencukupi. Saat ini, sebagian besar pasien covid19 hanya menjalani isolasi mandiri lantaran tak mengalami gejala berarti. Hanya belasan orang saja yang dirawat di rumah sakit.
“Ketersediaan tempat tidur masih sangat mencukupi. Saat ini hanya ada 17 orang saja yang dirawat di rumah sakit,” papar Dewi, Sabtu (19/02/2022).
Ia menambahkan, dalam 2 hari terakhir ini juga ada pasien covid19 yang meninggal dunia. Pada hari Kamis terdapat 1 pasien yang meninggal dunia dan pada Jumat juga terdapat 1 orang pasien lainnya yang meninggal dunia. Menurut Dewi, kedua pasien yang meninggal dunia tersebut merupakan lansia dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Dipaparkannya, kedua pasien itu diketahui belum mendapatkan vaksin.
“Ada 2 orang yang meninggal dalam 2 hari terakhir, semuanya belum divaksin,” lanjut dia.
Dengan dinamika penambahan kasus harian yang cukup tinggi, jumlah kasus aktif di Gunungkidul sendiri telah mencapai 500 kasus. Adapun kasus-kasus tersebut tersebar di seluruh kapanewon di Gunungkidul. Sekarang ini, tak ada kapanewon yang bebas dari covid19. Kasus terbanyak terjadi di Kapanewon Playen dengan 101 kasus, disusul kemudian Kapanewon Karangmojo dengan 68. Sementara di Kapanewon Wonosari, jumlah kasus aktif mencapai 63 kasus.
“Kasus aktif menyebar di seluruh kapanewon. Tidak ada kapanewon yang mencatatkan 0 kasus,” urai Dewi.
Kabupaten Gunungkidul menjadi satu-satunya kabupaten di DIY yang belum mengaktifkan shelter. Menurut Dewi, pemfungsian shelter ini masih menjadi pembahasan dari lintas OPD. Nantinya, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) akan menjadi leading sector pembukaan shelter tersebut.
“Termasuk nanti mana saja shelter yang akan dibuka belum diputuskan. Apakah masih di Wanagama dan Petir, atau lokasi lain,” pungkasnya.
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event2 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik2 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Sosial18 jam yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Budaya2 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara