fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Dua Oknum Guru Mesum di Sekolah Pindah Tugas di Daerah Terpencil Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)– Proses pemeriksaan terhadap 2 oknum guru di Kapanewon Tanjungsari yang kepergok tengah berbuat mesum masih terus berlanjut di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Gunungkidul. Sementara menunggu hasil pemeriksaan dan penetapan sanksi kedinasan, kedua guru berstatus PPPK ini dipindah tugaskan di wilayah terpencil.

Kepala Bidang Status, Kinerja, dan Kesejahteraan Pegawai, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Gunungkidul, Sunawan mengatakan, pemeriksaan terhadap dua guru Sekolah Dasar (SD) oleh Dinas Pendidikan Gunungkidul beberapa waktu lalu telah selesai. Pun demikian dengan pemeriksaan lanjutan yang dilakukan oleh BKPPD Gunungkidul juga masih dilakukan oleh tim.

Saat ini, BKPPD tinggal menunggu hasil pemeriksaan dan analilis sanksi kedinasan yang kemudian akan diserahkan ke pimpinan dalam hal ini Bupati Gunungkidul. Menurutnya, dua guru yang melakukan tindakan senonoh tersebut bisa saja dijatuhi sanksi ringan, sedang atau bahkan berat.

Berita Lainnya  Penggunaan Pakaian Adat DIY Berubah dari Kamis Pahing Menjadi Kamis Pon

Dimana bisa saja diterapkan sanksi dari teguran lisan, tertulis, hingga pernyataan tidak puas. Hukumannya sendiri juga beragam ada yang pendisiplinan, penundaan kenaikan golongan, penurunan golongan, hingga hukuman terberat pemutusan kontrak kerja. Hal ini nantinya bergantung pada rekomendasi yang keluar dari pimpinan untuk kemudian ditindak lanjuti.

“Untuk sanksi nanti akan diputuskan setelah hasil pemeriksaan keluar dan dikoordinasikan dengan pimpinan,” ucap Sunawan, Kamis (01/02/2024).

Ia menjelaskan, pasca kejadian yang menghebohkan dunia pendidikan itu keduanya langsung dinonaktifkan dsri ketugasan di SD yang berada di Kapanewon Tanjungsari. Kemudian untuk saat ini, keduanya dipindah ke sekolah yang berada di daerah terpencil.

“Iya dipindahkan ke daerah terpencil, Girisubo dan Gedangsari,” paparnya.

Berita Lainnya  Sanggahan Diterima Pemerintah, Sebelas Peserta Pengisian CASN Lolos Tahapan Berikutnya

Informasi yang berhasil dihimpun, kedua guru ini mendapat penolakan dari wali murid di sekolah baru. Sebab para wali murid ini mengetahui permasalahan yang sedang terjadi diantara kedua guru tersebut.

“Saya kurang tau kalo itu (penolakan) mungkin dinas pendidikan yang tau,” sambung dia.

Salah seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengakui bahwa sebagian besar wali murid SD tersebut menolak jika guru amoral tersebut mengajar di lingkungan SD N Joho. Mereka beralasan tidak ingin anak-anak diajar oleh guru yang sebelumnya telah melakukan tindakan memalukan dan tidak sepantasnya dilakukan seorang tenaga pendidik.

“Kami tegas menolak anak-anak diajar oleh guru amoral. Jangan sampai anak-anak kami nanti terpengaruh,” ujar salah seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya ini.

Berita Lainnya  TMMD Sengkuyung Tahap III, Desa Girisekar Diguyur Anggaran 300 Juta

Dari pihak sekolah dan komite pun kemudian melakikan koordinasi. Ditekankan tidak ada intervensi terhadap guru yang tengah menghadapi permasalahan tersebut. Pihak sekolah hanya menampung aspirasi para wali murid yang kemudian menindaklanjuti untuk mencarikan solusi bersama.

“Kami tidak mengintervensi. Memang sebagian besar menolak. Dan kami langsung adakan pertemuan untuk menyerap aspirasi,” terang Ketua Komite SD tersebut.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler