fbpx
Connect with us

Pariwisata

Eksotisme Pantai Ngobaran, Nuansa Bali di Bumi Handayani

Diterbitkan

pada

BDG

Saptosari, (pidjar.com)–Diantara deretan gugusan pantai di sepanjang pesisir selatan Bumi Handayani, belum lengkap rasanya jika tidak menikmati eksotisme Pantai Ngobaran yang terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari. Hanya dengan bermodal membayar tiket retribusi masuk sebesar Rp 5000,-, pengunjung sudah dapat menikmati keindahan bak Pulau Dewata yang tersaji di Pantai Ngobaran. Pantai Ngobaran ini sendiri hanya terletak sejauh dua kilometer di sebelah barat Pantai Ngrenehan.

Daya tarik pantai tersendiri membuatnya dikagumi, gulungan ombak beradu cantik diantara karang. Ngobaran adalan pantai dengan tebing yang cukup tinggi. Hamparan pasirnya pun cukup luas, barisan batu karang terlihat ikut meghiasi pantai. Warna hijau dari alga (rumput laut) dan deretan pohon pandan laut menambah warna ketika memandang. Yang menarik, Pantai Ngobaran juga kental dengan nuansa mistis juga tersaji dengan berbagai versi cerita di dalamnya.

Pantai Ngobaran yang kental dengan nuansa Hindu

Belajar dari sejarah, bangsa indonesia sudah mengenal toleransi dalam beragama sejak dulu kala, terlihat dari bangunan tempat ibadah yang letaknya cukup dekat. Hal tersebut juga tersaji di Pantai Ngobaran. Sebuah Masjid berdiri berdampingan dengan Pura. Selain itu, juga terdapat tempat ibadah kepercayaan Kejawen juga terdapat pula beberapa arca sebagai tempat upacara agama Hindu serta Budha.

Berita Lainnya  Perayaan Bulan Syawal, Padhepokan Seni Tjipta Boedaja Gelar Pentas Kethoprak

Sisi unik Ngobaran tidak hanya datang dari bangunan pura, arca, candi, masjid ataupun pantainya. Ternyata ada sejarah Pantai Ngobaran yang konon kabarnya berkaitan dengan Kerajaan Majapahit. Berkaitan dengan adanya pura dan patung-patung bernuansa Hindu yaitu adanya kisah pelarian dan peninggalan Prabu Brawijaya V. Konon di pantai ini ia membakar dirinya dalam pelariannya menghindari Raden Fatah yang tidak lain merupakan anaknya yang menginginkan Prabu Brawijaya V masuk ke dalam agama Islam.

“Berdasarkan cerita turun temurun, menjelang keruntuhan Kerajaan Majapahit, Prabu Brawijaya V melarikan diri dari kejaran puteranya, Raden Patah yang telah mendirikan Kerajaan Demak. Berhubung tidak ingin ada peperangan dengan puteranya, Sang Prabu lantas moksa dengan membakar diri disini hingga menimbulkan kobaran api yang besar. Itulah awal mulanya tempat ini dinamai Ngobaran,” terang Paimo, warga setempat sekaligus sesepuh di Pantai Ngobaran.

Berhubung Prabu Brawijaya V adalah penganut Hindu yang taat, maka didirikanlah pura sebagai tempat peribadatan umat Hindu di tempat tersebut. Di Pantai Ngobaran itu pulalah setiap tahun digelar upacara Melasti menjelang Nyepi oleh umat Hindu dari DIY. Tak hanya umat Hindu, adanya candi bernuansa Budha menambah khasanah keaneka ragaman pluralism di Ngobaran.

Berita Lainnya  Uji Coba Tahap Kedua, Ini Sejumlah Obyek Wisata Yang Segera Dibuka Kembali

Di Pantai Ngobaran ini wisatawan bisa menikmati keindahan pantai dari atas pura atau di atas tebing. Pengunjung juga bisa ingin turun langsung ke pantai dengan menuruni anak tangga yang telah disediakan. Hamparan pasir putih membuat wisatawan serasa di Pantai Kuta, sementara spot foto dari sebelah bawah menyajikan nuansa pura dan candi menjadikan nuansa serasa di Uluwatu. Jadi wajar kiranya jika mengunjungi Pantai Ngobaran serasa berwisata ke Pulau Dewata.

Masjid Aolia yang terdapat di Pantai Ngobaran

Meskipun di Pantai Ngobaran pengunjung tidak bisa bermain air di bibir pantai karena ombak membentur tebing-tebing yang curam. Kkan tetapi cukup dengan memandang pemandangan yang disajikan dari pantai ini sudah akan cukup puas. Ketika air surut, hamparan rumput laut di bawah tebing akan terlihat hijau kecokelatan seperti kita melihat sawah yang berdempetan dengan rumah penduduk dari ketinggian. Selain rumput laut, di sela-sela karang wisatawan bisa menyaksikan beragam satwa laut seperti bintang laut, landak laut dan berbagai jenis kerang.

Berita Lainnya  Sejumlah Daerah Mulai Wajibkan Rapid Antigen Untuk Wisatawan, Ini Kebijakan Pemkab Gunungkidul

Sementara itu, salah seorang pemancing, Fajar (35) warga Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari menuturkan, berkunjung ke Pantai Ngobaran memang menyenangkan. Fajar memaparkan bahwa Pantai Ngobaran merupakan salah satu spot favoritnya untuk memancing. Hal ini lantaran selain berburu ikan, di Pantai Ngobaran ini ia seakan bisa menentramkan diri dari kesibukan keseharian yang ia lakukan. Fajar sendiri mengaku sudah berkali-kali memancing di Pantai Ngobaran.

“Salah satu spot favorit saya ya di sini (Pantai Ngobaran),” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler