Pemerintahan
Empat Kapanewon Jadi Prioritas, BPBD Mulai Dropping Air Selasa Depan
Wonosari,(pidjar.com)–Musim kemarau ini sudah banyak masyarakat yang mengeluh lantaran sulit mendapatkan pasokan air bersih untuk pemenuhan kebutuhan mereka. Beberapa kapanewon sendiri telah melaporkan data mengenai potensi kekeringan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, bahkan sudah ada yang mengajukan droping air.
Menyikapi kondisi ini, dari BPBD Gunungkidul telah merampungkan koordinasi dan mempelajari pemetaan kawasan potensi kekeringan. Sementara ini, ada 6 kapanewon yang telah menyerahkan data. Dari situ, ada beberapa kapanewon yang menjadi prioritas droping air pada tahun 2020 ini.
“Kapanewon Semanu, Rongkop, Tepus, dan Girisubo menjadi prioritas droping awal,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, Sabtu (18/07/2020).
Masyarakat di 4 kapanewon tersebut telah mengalami kesulitan pemenuhan air sejak beberapa waktu lalu. Sebagai contohnya, untuk Kapanewon Tepus sejak beberapa hari lalu pemerintah kapanewon telah melakukan droping air untuk membantu masyarakat dalam pemenuhan air.
Sementara di kecamatan Semanu, sudah ada satu Kalurahan yang telah meminta droping air dari BPBD. Renananya seteleh persiapan, Selasa pekan depan BPBD akan mulai melakukan droping air menyasar ke kapanewon Semanu terlebih dahulu.
“Kapanewon Semanu tidak punya anggaran sendiri, jadi awal droping besok menyasar ke sana. Sementara Tepus sudah droping mandiri menggunakan anggaran yang dimiliku Kapanewon,” jelasnya.
Disinggung mengenai jumlah warga terdampak, saat ini ada sekitar 101.181 warga Gunungkidul yang sudah merasakan kekeringan. Jumlah ini diperkirakan dapat bertambah, mengingat kemarau masih akan terjadi selama beberapa bulan ke depan.
Sementara itu, Panewu Tepus, Alsito menuturkan, wilayahnya merupakan salah satu daerah rawan kekeringan. Pasalnya setiap musim kemarau, masyarakat sekitar langganan mengalami kesulitan pasokan air bersih untuk kebutuhan. Sektor pertanian pun juga tersendat karena sumber air yang mengering.
Sejak beberapa waktu lalu, beberapa kalurahan memang merasakan dampaknya. Ada warga yang mulai membeli air untuk kebutuhan mereka, untuk 3 kalurahan telah didroping air menggunakan anggaran yang dimiliki kapanewon.
“Sidoharjo, Tepus, dan Purwodadi sudah droping menggunakan anggaran kami. Kemudian Giripanggung dan Sumberwungu nanti dari BPBD,”ucap Alsito.
Panewu Semanu, Hutoro Purbo menambahkan, satu kalurahan yang terdampak kekeringan yakni di Dadapayu. Pemerintah kalurahan sendiri telah mengajukan droping air ke pemerintah. Mengingat ada puluhan KK di wilayah Ngalang Ombo yang sudah sulit mendapatkan air.
Sumber air bersih yang biasanya digunakan warga sudah menipis dan tampungan sendiri juga habis. Dampak kekeringan di wilayah Semanu menurutnya berpotensi bertambah.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini