Pemerintahan
Enam Pahlawan Seni dan Budaya Gunungkidul Diganjar Penghargaan dan Uang Tunai Belasan Juta Dari Bupati
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2018/09/bupati_menyerahkan_penghargaan_20180510225154.jpg)
![BDG](https://bankgunungkidul.co.id/images/iklan/bdg1082.gif)
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/selamat-natal-2024_20241219_092452_0000.png)
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/selamat-natal-2024_20241219_092453_0001.png)
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memberikan anugerah penghargaan pelestari dan penggiat seni dan budaya Gunungkidul. Sebanyak 6 orang seniman yang dinilai telah berjasa terhadap pelestarian seni dan budaya di Gunungkidul diganjar dengan piagam penghargaan serta uang tunai belasan juta rupiah sebagai tali asih atas usaha dan jasa mereka selama ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Kamtono menjelaskan, penghargaan ini merupakan wujud terima kasih dari pemerintah kepada kalangan seniman Gunungkidul yang tetap setia dan teguh dalam melestarikan serta mengembangkan seni dan budaya tradisional. Selama ini, para penggiat seni dan budaya disebutkan Agus Kamtono memang kurang mendapatkan perhatian.
“Mereka-mereka yang mendapatkan penghargaan ini sangat layak diapresiasi karena bisa dibilang berjuang tanpa pamrih,” kara Agus, Kamis (09/05/2018) malam.
Para seniman loyal inilah yang dibutuhkan sehingga kesenian dan kebudayaan Gunungkidul akan tetap lestari, Tanpa dibayar dan bahkan terkadang harus nombok, para seniman ini tak hanya terus menggelar pagelaran ataupun menjaga bangunan bersejarah namun juga dengan tekun menularkan ilmunya kepada generasi muda.
Pada anugerah penghargaan pada tahun 2018 ini, pihaknya memberikan penghargaan kepada 6 orang penggiat seni dan budaya. Mereka merupakan 6 seniman terbaik yang dinilai oleh tim yang dibentuk oleh Dinas Kebudayaan dan Dewan Kebudayaan Gunungkidul serta masyarakat umum.
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/selamat-natal-2024_20241220_202704_0000.png)
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241220-WA0004-1024x389.jpg)
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241220-WA0002.jpg)
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241220-WA0003.jpg)
“Dinilai rekam jejak mereka dalam melestarikan seni dan budaya, seperti berapa lama, apa prestasi yang sudah dibuat, dan parameter-paramater lainnya,” urai Agus.
Para penerima penghargaan sendiri nantinya akan mendapatkan dana tali asih dari Pemkab Gunungkidul sebesar 15 juta rupiah.
Adapun para seniman yang mendapatkan penghargaan pada tahun 2018 ini adalah, Istiyad, pemilik rumah joglo legendaris yang hingga saat ini masih lestari.Rumah joglo di Girisubo tersebut sebelumnya sempat dijadikan sebagai kantor Kawedanan pada tahun 1929 silam. Kemudian yang kedua adalah CB Supriyanto yang dianggap sangat berjasa dalam menjaga seni dan tradisi asli Gunungkidul sehingga tetap lestari dan hingga saat ini bahkan berkembang.
Seniman ketiga yang mendapatkan penghargaan adalah Ki Yohanes Suntono asal Girikarto, Kecamatan Panggang. Ki Suntono selama ini memang dikenal sebagai salah satu seniman ketoprak terbaik dan terkonsisten di Gunungkidul. Tak hanya piawai dalam memainkan peran, ia juga mahir dalam menulis naskah maupun menyutradarai suatu pentas ketoprak. Tak heran berkat jasanya, seni Ketoprak di Gunungkidul hingga saat ini masih sangat lestari dan diminati oleh warga masyarakat.
Selanjutnya adalah seniman kerawitan, Ki Puji Waluyo dari Wonosari. Ki Puji selama ini kiprahnya tak diragukan lagi. Tak hanya berkomitmen dalam menggelar pentas saja, akan tetapi Puji juga sangat member perhatian pada regenerasi. Sudah tak terhitung seniman-seniman karawitan Gunungkidul yang lahir dari tangan dinginnya.
Yang kelima adalah Ki Heri Nugroho, asal Ledoksari, Kecamatan Wonosari. Kiprah Heri di dunia pedalangan sendiri sudah dilakukan sejak tahun 1988. Hingga saat ini, anggota DPRD Gunungkidul ini masih aktif dalam seni pedalangan dan bahkan didapuk sebagai Ketua Pepadi, sebuah organisasi para dalang Gunungkidul.
Dan yang terakhir adalah penari legendaris yang tak hanya terkenal di Gunungkidul dan Yogyakarta tapi juga berlevel internasional yaitu Sri Suhartanti asal Pundungsari, Kecamatan Semin. Atas prestasinya di kancah nasional dan internasional itu, seniman tari kawakan ini dinilai telah mengharumkan nama Gunungkidul di kancah seni.
Sementara dalam sambutannya, Bupati Gunungkidul, Badingah, pihaknya sangat memperhatikan kelestarian serta eksistensi kesenian dan kebudayaan khususnya yang asli Gunungkidul. Ia memperikan apresiasi sangat tinggi kepada seluruh penerima penghargaan maupun seniman lainnya atas jasa-jasanya yang rela mengorbankan waktu, tenaga serta tak jarang dana demi menjaga seni dan budaya tetap lestari.
“Terima kasih kepada seluruh seniman yang bekerja sangat keras untuk memajukan seni dan budaya di Gunungkidul,” papar Bupati.
Badingah berharap agar nantinya penghargaan bisa semakin memacu para pegiat seni dan budaya di Gunungkidul agar lebih bersemangat dalam bersama-sama mengembangkan seni dan budaya. Ia juga meminta kepada seluruh generasi muda agar senantiasa memberikan rasa hormat terhadap kesenian dan kebudayaan tradisional Gunungkidul. Jika perlu bahkan ia sangat mendukung apabila ada generasi muda yang hendak ikut terjun memajukan budaya tradisional tersebut.
“Sekali lagi dengan dukungan dari banyak pihak, khususnya seniman, kita sangat yakin untuk mewujudkan Kabupaten Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata terkemuka dan berbudaya untuk kesejahteraan masyarakat pada tahun 2021 mendatang,” tandas Badingah.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials