Pemerintahan
Fenomena Kemunculan Ular, Dinas Pastikan Seluruh Puskesmas Sudah Miliki SABU






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Belum lama ini, sejumlah wilayah di Gunungkidul banyak dihebohkan dengan kemunculan berbagai jenis ular. Mulai dari ular yang tidak berbisa seperti phyton, hingga ular dengan bisa luar biasa yakni kobra. Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan, Dinas Kesehatan Gunungkidul telah memastikan seluruh puskesmas memiliki serum anti bisa ular (SABU).
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, dalam rangka penanganan medis untuk kejadian gigitan ular berbis, pihaknya telah memastikan bahwa seluruh Puskesmas di Gunungkidul telah memiliki serum anti bisa ular. Sehingga ketika dibutuhkan pertolongan, korban bisa segera diatasi oleh tim medis meski hanya di lingkup Puskesmas. Terkait dengan penanganan kejadian gigitan ular berbisa, kecepatan penanganan memang sangat penting. Jika terlambat, bukan tidak mungkin nantinya berdampak fatal untuk korban.
“Ya (disediakan serum anti bisa ular) di seluruh puskesmas di Gunungkidul. Jadi setiap puskesmas sudah memiliki SABU,” kata Dewi, Jumat (20/12/2019).
Ia mengklaim, penyediaan serum anti bisa ular ini bukan karena adanya kemunculan ular beberapa waktu terakhir. Penyediaan serum anti bisa ular ini merupakan standarisasi dari pengoperasian Puskesmas di Gunungkidul. Sehingga, jauh dari adanya kejadian tersebut, puskesmas sudah mempersiapkannya.
“Itu (SABU) kan standar yang harus dipenuhi dalam pengoperasian Puskesmas,” lanjut dia.







Dia mengatakan serum anti-bisa ular yang disediakan melalui fasilitas kesehatan pemerintah. Dengan hal ini, masyarakat bisa memanfaatkannya secara gratis setelah terdaftar sebagai peserta BPJS.
“Kalau di faskes pemerintah gratis, penggunaan BPJS (untuk serum) aturannya sama dengan obat lainnya,” ujarnya.
Meski telah ada serum anti bisa ular, pihaknya terus menghimbau agar masyarakat selalu meningkatkan kebersihan lingkungan di sekeliling rumah. Tumpukan barang-barang untuk dirapihkan agar tidak menumpuk dan tercecer yang dapat digunakan ular sebagai tempat bersembunyi.
“Kepada masyarakat kami menghimbau agar lingkungan dan rumah harus selalu bersih. Tidak menumpuk barang-barang yang tidak terpakai,” kata Dewi.
Ia juga memberikan tips kepada masyarakat yang terkena gigitan ular berbisa sebagai tindakan awal untuk pertolongan pertama. Jika masyarakat yang terkena gigitan segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
“Luka gigitan segera dicuci dengan air mengalir, kemudian dibebat atau diikat di bagian sebelah atas dari luka untuk memperlambat menyebarnya racun, tapi jangan terlalu ketat. Kemudian bawa ke fasilitas kesehatan,” urainya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah