Sosial
Geger Wanita Mengaku Diperkosa Saat Mandi di Belik, Begini Hasil Penelusuran Polisi


Semin,(pidjar.com)–Seorang perempuan berusia 29 tahun warga Kapanewon Semin mengaku telah diperkosa seorang laki-laki saat tengah berada di sendang atau belik di wilayahnya. Ia sempat dibawa ke rumah sakit dan dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. Kendati demikian, pengakuan wanita tersebut masih belum bisa diyakini dan dipertanggungjawabkan. Sebab, yang bersangkutan selama ini mengalami keterbelakangan mental dan sering berhalusinasi. Dari hasil pemeriksaan medis sendiri, tidak ditemukan adanya kerusakan pada vagina yang bersangkutan. Meski begitu, anggota Unit Reskrim Polsek Semin pun saat ini masih mendalami perkara ini.
Informasi yang berhasil dihimpun, berawal pada Selasa siang lalu sekitar pukul 12.00 WIB, perempuan tersebut mengunjungi belik yang berada tak jauh dari rumahnya. Ia kemudian mandi di belik tersebut. Namun entah apa yang terjadi, kemudian ia pulang ke rumah sembari memegangi perutnya. Dari alat vitalnya mengeluarkan banyak darah. Ia pun kemudian pulang ke rumahnya.
Melihat putrinya bersimbah darah, ibu perempuan tersebut menanyai apa yang terjadi. Kepada ibu dan neneknya, ia mengatakan bahwa telah diperkosa oleh seorang laki-laki di belik tersebut.
Keluarga yang panik kemudian meminta bantuan sejumlah tetangga untuk melarikan perempuan itu ke klinik PKU Semin. Di klinik tersebut, merujuk yang bersangkutan ke RSI Cawas Klaten guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Pihak keluarga pun juga menyampaikan ke pihak dokter terkait dengan keterangan pemerkosaan tersebut.
“Dia diminta istirahat dulu di rumah sakit,” salah seorang relawan BAZNAS, Suwarno yang melakukan pendampingan kepada korban.


Tim medis dari rumah sakit ini pun kemudian melakukan pengecekan untuk memastikan keterangan yang sebelumnya disampaikan. Setelah dicek, tidak ditemukan adanya kerusakan pada alat vital perempuan ini. Jika benar ia disetubuhi secara paksa, pastinya ada kerusakan. Darah yang keluar pun menurut dokter bukan merupakan pendarahan akibat adanya benda tumpul yang masuk ke alat vitalnya tapi karena siklus datang bulan yang memang sebelumnya sudah tak teratur.
“Kalau keterangan dari tim medis seperti itu. Memang selama ini yang bersangkutan berdasarkan penuturan keluarga sering berhalusinasi,” lanjutnya.
Ditambahkan Suwarno, pihaknya sendiri terus melakukan pendampingan kepada keluarga ini. Meski untuk aduan pemerkosaan hampir dipastikan tidak terjadi, akan tetapi pihaknya melakukan pendampingan secara sosial. Perempuan itu hidup bersama dengan ibu dan neneknya. Di mana ketiganya memiliki kekurangan dan tidak bisa bekerja. Sang ibu mengalami stroke sehingga aktifitasnya sangat terbatas. Pun demikian dengan sang nenek yang mengalami kebutaan. Sementara perempuan tersebut juga mengalami keterbelakangan mental.
“Kita dampingi untuk memberikan bantuan logistik, kita juga mengharapkan bantuan dari donatur kepada keluarga ini. Silahkan langsung diserahkan saja ke yang bersangkutan,” papar dia.
Hal ini pun juga membuat geger warga sekitar. Polsek Semin yang mendengar kabar ini pun langsung bertindak dengan mengumpulkan keterangan dari pihak keluarga dan perempuan tersebut. Data yang didapat masih terus dikembangkan lantaran ada pengakuan dari wanita tersebut yang mengaku diperkosa.
“Kemarin pihak keluarga dan perempuan ini datang ke polsek, sudah kami mintai keterangan,” terang Kanit Reskrim Polsek Semin, Iptu Sumiran saat dikonfirmasi.
Menurutnya atas apa yang diungkapkan oleh perempuan tersebut dan hasil keterangan dari rumah sakit mengenai hasil pemeriksaan yang dilakukan masih sangat minim bukti. Petugas kepolisian sendiri juga sudah menggali informasi di lapangan. Tetapi, tidak ada saksi atas dugaan pemerkosaan itu.
“Tidak ada saksi di lokasi kejadian. Pihak keluarga tidak melaporkan ke polsek secara resmi, tapi begitu kami masih menyelidikinya,” tutup dia.
Sementara itu, pendamping hukum dari keluarga ini, Suraji Notosuwarno SH, MH menuturkan, ia sempat mendampingi wanita tersebut dan keluarganya saat dimintai keterangan dari Polsek Semin. Dalam hal ini, memang dalam pemeriksaan awal yang dilakukan, potensi terjadinya pemerkosaan masih sangat minim. Hal ini diperkuat dari keterangan dari dokter yang merawat wanita itu yang menyebut darah yang keluar tersebut lantaran gangguan kesehatan pada organ reproduksi.
“Kemarin sudah dimintai keterangan oleh Polsek, keluarga, wanita itu serta dukuh. Saat ini masih menunggu rekam medis dari yang bersangkutan,” papar dia.

-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Gelaran Dangdut Berujung Kisruh, 1 Pemuda Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang
-
Kriminal6 hari yang lalu
Berawal Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pemuda Tenggak Miras Dimassa
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kronologi Tertembaknya Aldi, Warga Sempat Serbu Polisi Pelaku
-
Sosial2 minggu yang lalu
Traktor Bantuan Pemerintah Untuk Petani Gunungkidul
-
Politik2 minggu yang lalu
Politisi Gaek Gunungkidul Banyak Lari ke Tingkat Provinsi, Bakal Caleg Daerah Diisi Wajah Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Kebakaran Hebat di Girisekar, Rumah Limasan Beserta Isinya Ludes Terbakar
-
Politik3 minggu yang lalu
Support Penuh Yeny Wahid Untuk PSI Gunungkidul
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Tukang Kibul Jadi Buron, Korbannya Rugi Rp 250 Juta
-
Hukum3 minggu yang lalu
Dua Pembunuh Perempuan Hamil Diganjar Hukuman Mati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Taman Parkir Segera Direhab dengan Rp 2,3 Miliar
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terjatuh di Lantai 2 Gedung DPRD Gunungkidul Baru, Pekerja Meninggal Dunia
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kapolsek Girisubo dan 5 Anggota Turut Diperiksa, Briptu MK Terancam Pecat