Pemerintahan
Gunung Merapi Mulai Erupsi Magmatik, Puluhan Ribu Masker Disiapkan Antisipasi Hujan Abu






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mulai menyiapkan puluhan ribu masker untuk dibagikan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya hujan abu akibat erupsi gunung Merapi. Gunung Merapi sendiri saat ini telah mulai mengalami erupsi magmatik setelah sebelumnya sempat 2 kali meletus freatik sehingga kemudian statusnya dinaikan dari normal menjadi waspada atau level II.
Pasca penaikan status pada 21 Mei 2018 lalu, aktifitas vulkanik di Gunung Merapi terus dipantau secara ketat oleh Balai Penyelidik dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. Analisis menunjukan bahwa letusan pada 21 Mei mengeluarkan komponen magmatik lebih asam daripada kejadian yang sama pada 11 Mei 2018 silam.
Hal ini menunjukan bahwa material produk yang dikeluarkan merupakan material baru yang berasal dari dalam Gunung Merapi. Bukan yang berada di kawah atau permukaan seperti yang keluar pada 11 Mei lalu.
BPPTKG menyimpulkan peran unsur magmatik pada letusan 21 Mei jauh lebih dominan dari pada sebelumnya. Sebab karakter magmanya mudah melepaskan gas-gas vulkanik. Maka magma tidak membangun tekanan internalnya sehingga tidak terdeteksi adanya gejala deformasi maupun kegempaan yang signifikan.
Melihat kondisi Merapi terkini maka tingkat aktifitas masih berada pada level waspada. Radius 3 kilometer diharapkan seteril dari aktifitas warga. Disana juga ada ancaman lontaran pasir, kerikil, batu dan bahaya abu vulkanik.







Kepala BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan bahwa pihaknya ikut memantau perkembangan aktifitas dari Gunung Merapi. Meski saat ini dampak dari erupsi Merapi dirasakan di wilayah yang berada di sebelah barat Merapi. Hal ini lantaran angin yang berhembus ke barat sehingga kawasan timur masih relatif aman dari hujan abu seperti yang terjadi di kawasan barat. Meski demikian, melihat situasi yang belum kondusif ini, pihaknya ikut menyiapkan diri. Salah satunya ialah dengan pengecekan stok masker.
"Saat ini ada 15 dos masker. Setiap dos berisi 2.000 masker," kata Edy, Jumat (25/05/2018).
Berbicara kemungkinan buruk, BPBD mengklaim bahwa jumlah masker tersebut dirasa sangat cukup untuk diberikan kelada warga jika nantinya hujan abu Merapi sampai di Gunungkidul. Dengan anggota yang ada masker pun bisa secara langsung akan diberikan kepada masyarakat.
Potensi hujan abu sendiri memang bisa masuk ke Kabupaten Gunungkidul. Jika ini terjadi, ia menghimbau kepada kepada masyarakat agar mengurangi aktifitasnya terlebih dahulu. Terutama aktifitas yang dilakukan di luar rumah.
"Jika sangat mendesak, gunakan masker, penutup kepala dan kaca mata untuk menghindari abu vulkanik kontak langsung dengan tubuh kita," pungkasnya dia.