Politik
Gunungkidul Jamin Aksesibilitas Disabilitas Pada Pemilu Serentak 2024
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul memastikan partisipasi pemilih penyandang disabilitas dapat berjalan dengan baik. Dari data yang diperoleh tercatat 7.956 penyandang disabilitas masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu serentak tahun 2024 mendatang.
Ketua KPU Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani, mengatakan DPT pemilu serentak tahun 2024 di Gunungkidul sebanyak 613.155 orang yang mana didalamnya terdapat penyandang disabilitas sebanyak 7.956 jiwa. Dikatakannya, penyandang disabilitas di Gunungkidul terbagi menjadi 6 kategori. Tercatat kategori disabilitas fisik menjadi yang paling banyak dengan 3.545 pemilih.
“Kemudian ada kategori disabilitas mental dengan 2.204 pemilih, kategori netra dengan 894 pemilih, kategori wicara 628 pemilih, kategori rungu 349 pemilih, dan kategori intelektual dengan 336 pemilih,” rinci Ahmadi Ruslan Hani, Selasa (01/08/2023).
Beragamnya kategori penyandang disabilitas yang ada menurutnya perlu menyediakan tempat pencoblosan yang akesibel. Ia memastikan penyandang disabilitas dapat menggunakan hak suaranya saat hari pencoblosan nanti.
Secara aturan, hak politik penyandang disabilitas sudah tertuang dalam UU nomor 8 tahun 2016 khususnya pasal 13 yang mana salah satu mandatnya ialah memberikan hak dan kesempatan yang sama untuk dapat ikut berpartisipasi politik dalam pemilu.
Menurutnya, pelayanan untuk memenuhi hak politik bagi penyandang disabilitas mengedepankan prinsip keamanan, kemudahan, kenyamanan, dan kualitas layanan dalam setiap tahapan pemilu.
“Kami pastikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) aksesibel untuk difabel, kami juga siapkan template dan alat bantu surat suara. Keluarga juga boleh mendampingi saat pencoblosan atas permohonan izin yang bersangkutan,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu penyandang disabilitas fisik, Dedi Setiawan, mengaku jika dalam pencoblosan pemilu sebelumnya ia masih merasa kesulitan untuk menuju ke bilik pencoblosan. Menurutnya, di TPS lokasi pencoblosannya belum sepenuhnya aksesibel terhadap penyandang disabilitas fisik.
Ia mencontohkan seperti halnya saat pencoblosan pemilu 2019 silam, karena dirinya memakai kursi roda maka cukup sulit mendatangi bilik suara karena membutuhkan jarak yang cukup lebar.
“Masih kesulitan di jalan masuk ke bilik, kalau bisa peletakan bilik itu dibedakan antara penyandang disabilitas dengan yang lain. Misalkan pakai kursi roda terus biliknya di pojokan ya sulit juga,” keluhnya.
“Petugas yang ada juga harapannya bisa lebih peka dan tanggap terhadap pemilih disabilitas, karena sering juga petugas seolah cuek saat penyandang disabilitas mau nyoblos,” tutup warga Kapanewon Karangmojo itu.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program