Pemerintahan
Hemat Dana Jelang Pilkada, Anggaran Droping Air Menyusut Hingga Rp 500 Juta






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan anggaran sebesar Rp 226,5 juta untuk droping air di musim kemarau tahun ini. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan anggaran tahun lalu serta tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan berdasarkan prakiraan dari BMKG, April mendatang sudah memasuki musim kemarau. Maka dari itu sejumlah persiapan telah dilakukan, pun demikian dengan penganggaran untuk mengatasi kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah.
Anggaran droping air tahun ini turun drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dimana penyusutannya sampai Rp 500 juta. Dari tahun lalu yang anggarannya mencapai Rp 700 juta sekarang hanya dianggarkan Rp 226,5 juta saja.
“Pagu anggaran droping tahun ini Rp 226,5 juta,” terang Purwono, Rabu (15/03/2023).
Ia mengatakan, jumlah anggaran yang diplotkan untuk droping air tahun ini memang sangat sedikit. Penyusutan anggaran tersebut karena sejumlah hal, adanya kebijakan rasionalisasi dan refokusing anggaran untuk penghematan dan penyiapan dana pilkada dan penyesuaian lainnya.







Diperkirakan hanya mampu untuk 1.000 tangki air yang didistribusikan ke warga terdampak kekeringan. Kendati demikia, pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk memgatasi kekeringan di musim kemarau mendatang.
Komunikasi dengan lintss sektoral mulai dilakukan untuk persiapan musim kemarau. Misalnya saja koordinasi dengan PDAM Tirta Handayani terkait dengan perluasan saluran rumah, program pamsimas yang diampu oleh DPUPRKP, hingga program-program lainnya.
“Termasuk di beberapa kapanewon juga bisa menganggarkan untuk droping air,” jelas dia.
Saat ini, pemetaan daerah rawan kekeringan telah dilakukan. Biasanya ada sembilan kapanewon yang langganan kekeringan dan sulit air, Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Saptosari, Panggang, Purwosari, Paliyan dan Semin. Jumlah ini pun selalu bertambah saat memasuki puncak kemarau.
Terpisah, Panewu Tepus, Alsito mengatakan, di daerahnya ada beberapa kalurahan yang selalu langganan krisis air diantaranga Sidoharjo, Tepus, dan Purwodadi, Sumberwungu, Giripanggung dan lainnya. Untuk menghadapi musim kemarau kapanewon Tepus telah menyiapkan anggaran yang mampu mengampu 450 tangki air bersih.
“Untuk pemetaan sudah kami lakukan. Kapanewon hanya mendistribusikan air bersih untuk 3 kapanewon dan untum Sumberwungu serta Giripanggung kami serahkan ke BPBD untuk pendistribusiannya,” ujar Alsito.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks