Kriminal
Ingin Keuntungan Berlipat Jadi Motif Dua Oknum Pedagang di Pasar Argosari dan Playen Ini Edarkan Daging Oplosan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–EP (57) warga Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul dan PUR (61) warga Padukuhan Nitikan Timur, Desa Semanu, Kecamatan Semanu hanya bisa tertunduk lesu. Kedua wanita yang sudah cukup berumur ini terancam menghabiskan sebagian dari usia tuanya di balik jeruji. Mereka sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian atas ulahnya mengedarkan daging oplosan yang mengandung babi.
Baik EP yang biasa berjualan di Pasar Playen serta PUR yang biasa berjualan di Pasar Argosari sendiri mengaku nekat menjalankan aksinya lantaran menginginkan keuntungan lebih dari hasil penjualan. Pasalnya, harga daging babi sendiri hampir setengah dari harga jual daging sapi sehingga jika dioplos, menjanjikan keuntungan yang cukup besar.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady mengatakan, dari pengakuan tersangka, keduanya memang dengan sadar dan sengaja menjual daging campuran babi dengan daging sapi. Hal itu mereka lakukan karena ingin mendapat keuntungan yang cukup lumayan besar.
“Harga daging sapi kisaran Rp 120 ribu sedangkan untuk harga daging babi itu Rp 60 ribu per kilogramnya,” kata Kapolres, Rabu (23/01/2019) kemarin.
Setiap harinya kedua tersangka mengaku mampu menjual lebih dari 5 kilogram daging oplosan. Dengan demikian, setiap hari mereka mampu meraup keuntungan minimal Rp 60 ribu per kilogramnya.







Mereka, para pelaku menurut Fuady tidak memberi tahu kepada konsumen jika barang yang dijual tersebut adalah campuran daging babi. Aktifitas tersebut, dari pengakuan para pelaku berlangsung sekitar 1 bulan.
“Baru berdasarkan pengakuan pelaku, satu bulan. Tapi masih kita kembangkan ada kemungkinan sudah beraksi sejak lama,” kata Fuady.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Riko Sanjaya menambahkan, barang tersebut mereka peroleh dari wilayah Bringharjo, Yogyakarta. Namun demikian pihaknya tidak melakukan penindakan lantaran di sana daging babi dijual secara terpisah.
“Di sana (Pasar Beringharjo) kalau beli ada notanya, dan tidak dicampur. Sedangkan kita tidak temukan nota dari mereka,” terang Riko.
Sementara, pihaknya akan terus melakukan pengembangan di wilayah Gunungkidul. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi peredaran daging oplosan di wilayah Gunungkidul.
“Sementara kita lakukan pemantauan di sejumlah pasar yang ada, sebagai antisipasi saja,” terang dia.
Ini Cara Membedakan Daging Sapi dan Daging Babi
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Astuti Adianti mengatakan, daging sapi dan daging babi jika dilihat secara fisik sebenarnya dapat dibedakan. Seperti serat daging sapi lebih besar dan tebal sedangkan daging babi mirip seperti daging ayam yaitu lembut dan berminyak.
“Tetapi itu bisa dilihat kalau belum dicampur semuanya, pedagang yang nakal biasanya mengoplos daging sapi dan dilumuri darah sapi karena bau darah sapi anyir dabaunya berbeda dengan babi untuk kamuflase,” tuturnya.
Astuti menuturkan kikil juga dapat dibedakan secara fisik antara kikil sapi dan babi. Jika kikil babi ada bintik-bintik seperti piramida sedangkan sapi tidak.
“Sebenarnya diperbolehkan menjual babi tetapi dengan syarat, seperti bedakan tempatnya antara daging babi dan sapi, dan diberi nama mana daging sapi mana babi. Di Gunungkidul sendiri masih belum ada pedagang khusus menjual daging babi,” ucapnya.
Kedua pedagang tersebut disebut Astuti memang telah terpantau melakukan aktifitas ilegalnya selama beberapa waktu silam. Pihak dinas sebenarnya telah sempat memberikan peringatan kepada kedua pedagang nakal tersebut, yaitu berupa peringatan lisan dan tertulis. Baik EP dan PUR juga telah disuruh membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
“Pada bulan Desember sudah kami peringatkan secara lisan maupun tertulis, dan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) kami. Kalau untuk masuk rahan hukum baru pertama kali ini. Pedagang yang pernah positif menujual daging oplosan akan tetap kami pantau,” pungkasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter