fbpx
Connect with us

Sosial

Insiden Tewasnya Pembalap Muda Saat Gelaran Road Race di Lanud Gading, Begini Klarifikasi Panitia

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar.com)–Insiden yang menyebabkan pembalap muda Tata Ferdian, warga Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur meninggal dunia pada sesi unofficial Jumat (11/05/2018) lalu menyebabkan Kejurnas Motorprix Region 2 putaran ketiga dipercepat. Rencana semula para pembalap akan bertanding selama dua hari, namun untuk menghormati pemakaman korban maka hanya di selenggarakan satu hari. Panitia sendiri menyebut kecelakaan yang terjadi tersebut merupakan kecelakaan biasa dan merasa telah memenuhi semua prosedur dalam pelaksanaan event Kejurnas tersebut.

Kepada pidjar.com, salah satu panitia dalam Kejurnas Motoprik Region 2 Putaran Ketiga, Yoyok LKS mengatakan kecelakaan maut tersebut bermula saat salah satu pembalap sedang keluar R1 dan tengah menyeberang ke lintasan lurus antara tikungan 5 dan 6.

Nahas korban saat itu juga sedang melaju di trek lurus tikungan ke-6. Karena kecepatan tinggi serta jarak yang terlalu dekat, korban tidak bisa menghindari pembalap yang hendak keluar tersebut. Tabrakanpun pun tidak bisa dihindarkan. Rupanya tabrakan itu berakibat fatal sehingga menyebabkan korban meninggal dunia.

Berita Lainnya  Ridho, Pengusaha Muda Membawa UMKM Gunungkidul dalam Kancah Ekspor Enceng Gondok

"Kita tidak mau menyalahkan siapapun, tidak hanya di arena balapan, di jalan umum pun kecelakaam bisa saja terjadi," imbuh dia.

Menurutnya hal itu sudah terjadi dan nantinya akan menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan event ke depan. Namun demikian, pihaknya juga mengklaim bahwa sudah melakukan penanganan sesuai prosedur yang ada.

"Temen-temen sudah bertindak dengan baik, mulai dari evakuasi hingga penanganan sampai rumah sakit," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Roda Dua IMI DIY itu..

Sementara sebagai bentuk duka cita mendalam dari panitia maupun Pengcab IMI DIY, kegiatan yang rencananya digelar pada Sabtu dan Minggu itu batal dilaksanakan. Lomba dipangkas hanya digelar selama sehari saja yaitu pada Minggu (13/05/2018) kemarin.

Berita Lainnya  Andalkan Uang Patungan, Belasan Anggota Polisi Bagi-bagi Air di Panggang

"Kemarin di Pare masih ada prosesi pemakaman, maka dari itu tidak ada kegiatan kejurnas. Dan mulai digelar lagi pada Minggu pagi dan langsung diselesaikan dalam sehari," jelas Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) DIY, Eka Sulistya.

Pada Minggu itu pula, sekitar 250 starter melalap habis 13 kelas yang diselenggarakan. Animo masyarakat juga sangat luar biasa dalam menanggapi even kejurnas kali ini.

Menariknya lagi, tim dari Pare, Jawa Timur yang telah kehilangan salah satu pembalapnya itu masih terus melangsungkan perlombaan. Bahkan banyak dari mereka yang menyabet gelar juara.

Disinggung mengenai pertanggung jawaban panitia atas insiden itu, Sulis mengatakan panitia penyelenggara bertanggung jawab penuh atas insiden yang meminta nyawa Tata. Namun demkian lantaran pembalap terdaftar sebagai atlet luar daerah maka yang mengurus adalah IMI Jawa Timur.

Berita Lainnya  Berpotensi Bikin Kisruh, Kapolres Ancam Tindak Tegas Botoh Pilkades

"Ada asuransi, kemarin ayah korban juga menunggui sesi unofficial itu. Semua yang ngurus di Jawa Timur," imbuh Sulis.

Sulis mengatakan, terkait insiden yang terjadi sebanrnya masih dalam evaluasi. Sebab pada kejadian tersebut terdapat dua versi kronologi.

"Di situ minim saksi, ada yang mengatakan korban menabrak pembatas dan ada juga yang mengatakan berbenturan dengan rekan pembalap. Panitia masih melakukan evaluasi," terang dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler