Uncategorized
Island Vibes, Album Kolaborasi Para Musisi Reggae Terbaik di Indonesia






Jogja,(pidjar.com)–Berawal dari bantu teman, berkembang menjadi sebuah gerakan. Itulah inti dari Island Vibes, sebuah album berisi delapan lagu dan satu bonus track yang merupakan kolaborasi antara sejumlah musisi reggae terbaik di Indonesia seperti Coconuttreez (yang memakai nama CTTZ untuk proyek ini), S2B Family, Richard D Gilis dan masih banyak lagi.
Island Vibes berawal dari terlibatnya tim Riverbrick Creative Lab di konser Langsamkan II yang diadakan Coconuttreez di Bandung pada Januari 2023. Selain melepas dua single bersama penyanyi kolaborator Melanie Subono dan Conrad Good Vibration, konser tersebut menjadi bukti keseriusan Coconuttreez untuk terus berjalan usai wafatnya Steven Kaligis, vokalis mereka, pada tahun 2021.
Album Island Vibes Sebelum berangkat ke Gili Trawangan
Riverbrick selaku produser eksekutif mengajak EQ Puradiredja untuk menggarap musik untuk proyek tersebut. Walau EQ lebih dikenal sebagai produser musik jazz seperti Indra Lesmana atau urban pop macam album-album awal Maliq & D’Essentials, ia dinilai cocok karena merupakan sosok yang tak perlu diragukan kapabilitasnya. Terlebih almarhum Steven di album solonya pernah membawakan ulang “Terserah”, lagu EQ di duo Humania.
“Ini adalah tantangan untuk memproduseri album reggae yang keren banget bareng anak-anak ini. Mereka datang ke rumahku di Bogor dan mengobrol sampai pagi. Dari obrolan itu sampai pada keseriusan,”ujar EQ.







Pada Februari 2023, rombongan Coconuttreez bersama para EQ dan tim Riverbrick berangkat ke Gili Trawangan dan menempati sebuah ruang rapat di Wah Resort yang diisi kiriman peralatan studio rekaman dari Jakarta dengan total berat 800 kilogram. Di sanalah mereka mengembangkan materi lagu yang sudah dipersiapkan dari Jakarta serta menulis karya-karya baru dari nol. Mulai dari merapikan studio hingga membuat lagu dan mengisi rekaman, mereka banyak dibantu teman-teman musisi setempal seperti S2B Family, Richard D Gilis dan Lawa Amq.
Musisi-musisi lain dari Jakarta pun diajak, seperti Kamga yang mengisi vokal di “Takkan Abis”, Njet Barmansyah yang bernyanyi di “Always”. Nyonyo dari Dreads Conspiracy yang bersuara di “Anthem”, serta Alvons Freedom yang diberi kesempatan mengisi empat lagu termasuk “Tak Harus Sempurna”, lagu Ray D’Sky alias almarhum Aray Daulay yang dibawakan kembali untuk album ini. Prosesnya begitu mengalir sampai Lucas Petter-seorang turis yang sedang berlibur dan tak sengaja ketemu tim Island Vibes saat bermain di Sama Sama Reggae Bar- ditodong mengngisi lagu “Ratu yang Dibanggakan” saat diketahui ternyata ia bermain trombon di band Inggris Chainska Brassika. Itulah yang membuat konsep proyek ini bergeser dari album Coconuttreez menjadi album kolaborasi.
Menurut EQ, pihaknya menamai albumnya Island Vibes karena suasana yang mereka rasakan di pulau itu tersebut. Untuk memperkaya albumnya, mereka menggaet Andre “Dre Day” Ennis, produser reggae asal Jamaika yang mendapat penghargaan Grammy berkat mixing garapannya di album Rapture milik Koffee. Rekam jejaknya bersama artis-artis seperti Koffee, Sean Paul, Kabaka Pyramid dan masih banyak lagi menjadikannya pilihan yang tepat untuk mendekatkan musik reggae Indonesia dengan Jamaika. Semakin dekatnya reggae Indonesia dan Jamaika ini ditandai dengan “Takkan Abis” versi West Indies yang menampilkan vokal oleh Lutan Fyah dengan lirik yang ditulisnya bersama Kabaka Pyramid.
Secara keseluruhan, album Island Vibes adalah ekspresi penghargaan terhadap para pelopor musik reggae Indonesia yang telah mendahului seperti Imanez, Aray Daulay dan Steven, serta sekaligus memberi sesuatu yang baru.” Takkan Abis’ kami sulap jadi reggae funk. ‘Anthem’ itu metal tapi reggae. Harapan gue ini menyegarkan musik reggae Indonesia,” kata EQ
Sedangkan bagi Coconuttreez sendiri, mereka berharap Island Vibes semakin membuktikan bahwa mereka adalah band yang masih hidup dan layak diperhitungkan.
“Di Island Vibes ini kami benar-benar cari identitas yang sudah lama ditanamkan di diri kami dan dieksplor oleh teman-teman produser kami,” kata Pallo.
“Kami bisa menghasilkan sesuatu yang bisa mewakili Coconuttreez dan sesuatu yang baru juga di pandangan orang-orang, bahwa musik Coconuttreez enggak asal bikin. Ada sesuatu yang spesial yang bisa dilihat di musiknya. eksplor yang mendalam,”ujarnya kembali.
Takkan Abis (East Indies)”, single pertama yang menampilkan vokal oleh Kamga dan Lawa, akan tersedia di platform-platform musik digital pada 28 Juni 2024, dan album Island Vibes sendiri akan dijual dalam format CD di Island Vibes Reggae Party, sebuah tur yang diselenggarakan TMC dari 3 Juli hingga 3 Agustus dan akan singgah di 10 kota. Album Island Vibes dalam format digital dan piringan hitam akan segera menyusul, dan film dokumenter mengenai pembuatan albumnya akan tayang di bioskop CGV Mataram pada 2 Agustus. (ken)
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis3 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu