Connect with us

Sosial

Jadi Mayoritas Pelaku Bunuh Diri, Lansia Harus Dapatkan Perhatian Khusus

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kasus bunuh diri yang marak terjadi di Kabupaten Gunungkidul menjadi sorotan dan perhatian sejumlah kalangan. Tak hanya pemerintah dan aparat keamanan yang mulai bergerak untuk melakukan penanganan, sejumlah lembaga kemasyarakatan pun mulai menampakan diri untuk ikut andil dalam antisipasi kasus tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan, kasus bunuh diri di Gunungkidul mayoritas dilakukan oleh para lanjut usia (lansia). Maka dari itu, perhatian khusus bagi lansia sangatlah diperlukan guna mengantisipasi mereka melakukan tindakan nekat tersebut.

Direktur Forum Pendidikan dan Perjuangan Hak Asasi Manusia, M. Noor Romadlon mengatakan jika data lansia di DIY memang tergolong tinggi, yakni 13,46 persen dari jumlah penduduk yang ada. Merujuk pada kondisi jumlah lansia tinggi dan angka bunuh diri tinggi pula, lembaga ini mulai tergerak untuk melakukan penanganan. Kelompok-kelompok relawan mulai dibentuk untuk melakukan kunjungan dan memberikan perhatian bagi para lansia khususnya yang berpotensi melakukan tindakan bunuh diri.

Berita Lainnya  Status Staf Dihapus Pemerintah Pusat, Pemerintah Desa Melawan

Di Gunungkidul sendiri, tercatat puluhan ribu lansia dan belasan ribu lainnya masuk dalam kategori terlantar. Salah satu desa dengan jumlah lansia terbanyak menurut lembaga ini berada di Desa KedungKeris, Kecamatan Nglipar. Data yang ada, sebanyak 738 lansia yang tersebar di 7 padukuhan. Sebanyak 30 persen dari jumlah ini hidup sendirian berbalut kesepian dan kemiskinan. Dengan karakteristik semacam ini, ada kemungkinan keadaan ini berujung pada depresi dan kemudian melakukan aksi yang di luar nalar misalnya bunuh diri.

“Jadi relawan yang ada melakukan survei di wilayah masing-masing. Kemudian istilahnya sharing keluh kesah para lansia tersebut. Mayoritas memang mengaku kesepian,” terang M. Noor Romadlon, Rabu (24/04/2819).

Kepada para relawan, pihaknya menginstruksikan untuk memberikan motivasi dan jika memungkinkan diberikan bantuan pemecahan masalah.

“Misalnya saja ada yang bermasalah dengan kesehatan atau faktor lain, kita koordinasikan dengan lembaga lain yang sekiranya bisa ikut meringankan beban mereka,” imbuhnya.

Sedikit cerita dari para relawan yang terjun ke lapangan, pihaknya menemukan sejumlah fakta yang cukup mencengangkan. Seperti misalnya ada seorang lansia yang memilih hidup di tengah hutan lantaran ia sudah tidak memiliki keluarga inti. Berulangkali ia dibujuk oleh masyarakat sekitar untuk kembali ke wilayah asalnya dan akan dibuatkan rumah seadanya namun lansia tersebut justru menolak lantaran sudah merasa nyaman tinggal di dalam hutan.

Berita Lainnya  Peringati Hari Disabilitas, Kaum Difabel Gunungkidul Minta Diberdayakan di Bidang Ekonomi

“Dalam pendampingan ini kami merata, biar semua merasa terperhatikan dan tidak kesepian,” tambahnya.

Untuk lebih mendekatkan diri dan menggugah semangat masyarakat lain agar lebih memperhatikan lansia yang sekiranya kesepian hingga berpotensi melakukan aksi gantung diri, Kamis (25/04/2019) siang esok, lembaga ini akan menggelar sebuah even yakni Gebyar Lansia. Kegiatan ini difokuskan di Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar dengan pertimbangan desa ini dianggap sebagai salah satu daerah penggagas desa ramah lansia.

Dalam kegiatan yang direncanakan tersebut sedikitnya akan diikuti oleh 100 lansia dari Desa Kedungkeris. Pasalnya jika 738 orang lansia mengikuti kegiatan ini tidaklah memungkinkan lantaran tidak semua kondisi mereka sehat. Sebagian pun hanya dapat melakukan aktifitas di tempat tidur. Ia berharap, perhatian atas kondisi lansia di bumi handayani menjadi tanggung jawab bersama, selain masyarakat, pemerintah juga lembaga-lembaga lainnya.

Berita Lainnya  Kerja 12 Jam Per Hari, PMI Gunungkidul Telah Gelontor 10.000 Liter Disinfektan di Ratusan Titik

“Sinergitas dalam penanganan ini sangatlah diperlukan. Berkaca pada kejadian sebelum-sebelumnya (gantung diri) dilakukan oleh mereka yang merasa kesepian dan terhimpit beban kehidupan,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler