Pemerintahan
Jelang Pemilu 2024, Ribuan Pemilih Pemula di Gunungkidul Belum Miliki e-KTP






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2019 pada 14 Februari mendatang, masih ada ribuan pelajar atau pemilih pemula di Gunungkidul yang belum melakukan perekaman e-KTP. Selain keaktifan masyarakat, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) meminta peran serta sejumlah stakeholder termasuk KPU dan Bawaslu untuk ikut berperan agar nantinya tidak ada pemilih tercecer dan bahkan sampai kehilangan hak pilihnya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Gunungkidul, Markus Tri Munarja mengatakan, berdasarkan data yang ada hingga saat ini ada 749 pelajar yang telah berusia 17 tahun namun mereka belum melakukan perekaman e-KTP. Kemudian sampai dengan 14 Februari mendatang ada 2.885 pelajar yang menginjak usia 17 tahun. Jumlah tersebut dirasa cukup banyak mengingat waktu Pemilu semakin dekat.
“Karena itu kami mendorong stakeholder untuk berperan aktif agar para pelajar yang telah berusia 17 tahun dapat segera melakukan perekaman e-KTP,” papar Markus Tri Munarja.
Dengan masih banyaknya jumlah penduduk yang belum melakukan perekaman bukan berarti Disdukcapil berdiam diri. Saat ini pihak terus melakukan perekaman baik dengan pelayanan di kantor maupun menggunakan sistem jemput bola. Seperti halnya yang dilakukan pada beberapa hari lalu, petugas perekaman e-KTP melakukan peremakan di beberapa sekolah.
“Tidak perlu anak didik itu datang ke dinas untuk melakukan perekaman e KTP tetapi kami lebih proaktif datang di seluruh sekolah terutama dalam rangka sukses Pemilu tahun 2024. Nantinya dengan memiliki e-KTP hak pilih mereka pada Pemilu 2024 sudah dapat digunakan ,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, program perekaman e-KTP ke sekolah ini akan diselenggarakan hingga 7 Februari mendatang. Sedikitnya ada 22 sekolah di Kabupaten Gunungkidul yang akan disasar oleh pihak dinas.







“Target sampai 7 Februari itu ada 22 sekolah yang siswanya melakukan perekaman e-KTP,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Kesehatan Wonosari, Bambang Pracoyo, mengatakan, dengan adanya upaya jemput bola ini tentunya memudahkan para siswa dalam pengurusan pembuatan e KTP. Ia berharap program semacam ini terus bergulir setiap saat.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak dinas. Upaya jemput bola ini ini mempunyai manfaat yang luar biasa. Nanti apabila anak-anak sudah lulus mau mencari pekerjaan ini tidak perlu mengurus KTP selain itu pada gelaran pesta demokrasi para pemilih pemula dapat memanfaatkan haknya,” sambung Bambang.