Connect with us

bisnis

Jeritan Pelaku UMKM di Masa Pandemi, dari Penurunan Omzet Hingga Pengurangan Upah Karyawan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hampir satu tahun pandemi terjadi di Indonesia, tak terkecuali di Bumi Handayani. Hal ini mempengaruhi sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Mengah (UMKM) di Gunungkidul. Bahkan beberapa terpaksa harus mengurangi upah karyawan lantaran omzet mereka menurun drastis.

Seperti diungkapkan oleh pengelola Griya Coklat Nglanggeran, Rini. Wanita yang menggeluti usaha dibidang kuliner itu mengatakan, dampak dari pandemi begitu terasa pada usaha olahan coklat yang dikelola oleh Pokdarwis Nglanggeran. Ia mencontohkan, sebelum pandemi omzet bulanan dari berbagai macam jenis coklat yang dikelola mencapai Rp 50juta.

“Penurunan omzet sangat luar biasa, kami sempat berhenti produksi pada tiga bulan awal pandemi. Kami pikir kan kalau berhenti terus ya tidak mungkin,” ucap Rini, Rabu (24/02/2021) siang kemarin.

Rini menambahkan, setelah berproduksi pihaknya lantas memutar otak agar tetap dapat memperoleh keuntungan. Penjualan online pun ia lakoni agar pelanggan Griya Coklat Nglanggeran tetap stabil kendati hanya belanja dari rumah.

Berita Lainnya  Perusahaan di Gunungkidul Tak Mampu Berikan Gaji Besar, Warga Lokal Pilih Merantau

“Tapi masih tetap saja belum stabil, penurunan omzet sekitar 80% penghasilan bulanan sekitar Rp 8 juta,” jelasnya.

Bahkan, untuk karyawan sendiri Griya Coklat Nglanggeran hanya memiliki dua orang saja. Adapun upah harian yang awalnya diberikan mencapai Rp 50ribu per hari, namun karena kondisi seperti saat ini, pengelola terpaksa menurunkanya menjadi Rp 40 ribu.

“Tapi juga saya tanyakan mau apa tidak tapi karena memang tidak ada pekerjaan lainnya mereka setuju,” papar Rini.

Sementara itu, Plt Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop) Gunungkidul, Esti Rukmi Pratiwi mengakui kebanyakan UMKM mengalami penurunan penghasilan. Dikatakan Esti penurunan penghasilan ada pada sektor kerajinan dan oleh-oleh.

Berita Lainnya  Barber Shop Bermunculan, Bagaimana Pangkas Rambut Madura Bersaing?

“Kalau makanan cenderung stabil, karena bagi pasar oleh-oleh dan kerajinan tetap pilihan sekunder,” tandasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler