Pemerintahan
Kekeringan Mulai Melanda Gunungkidul, Warga Ajukan Droping Air






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Beberapa daerah di Kabupaten Gunungkidul mulai mengalami sulitnya mendapatkan air untuk pemenuhan kebutuhan sehsri-hari. Hal ini karena musim kemarau yang kemudian berdampak pada terjadinya kekeringan di daerah ini. Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah ada 2 Kalurahan yang mengajukan droping air ke pemerintah.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, sampai akhir Juni ini baru ada 2 Kalurahan di Kapanewon Saptosari yang telah mengajukan droping air ke BPBD Gunungkidul, sebab kemarau yang terjadi beberapa waktu terakhir telah mengakibatkan sejumlah sumber air di daerah kering. Dari 2 kalurahan tersebut ada 116 jiwa yang terdampak.
“Yang sudah melaporkan dampak kekeringan adalah Kalurahan Planjan dan Jetis Kapanewon Saptossri,” ucap Purwono, Minggu (25/06/2023).
Ia menjelaskan, sekarang ini Pemkab Gunungkidul melalui BPBD telah mulai menyalurkan bantuan air bersih ke daerah yang mengajukan bantuan. Dimungkinkan mendekati puncak kemarau hingga akhir kemarau jumlah derah terdampak kekeringan akan terus bertambah.
Sebagaimana diketahui, fenomena kekeringan hampir terjadi setiap tahun saat musim kemarau melanda. Adapun dari 18 kapanewon, sebagian besar selalu terdampak kekeringan sehingga warga harus membeli air untuk mencukupi kebutuhan mereka ataupun mengajukan bantuan dari pemerintah.







Untuk saat ini, peta rawan dampak kekeringan masih belum pasti. Sebab hingga saat ini dari kapanewon masih melakukan pendataan dan belum melaporkan daerah mana saja yang memiliki potensi terdampak kekeringan.
Tahun ini, pemerintah kabupaten hanya menganggarkan Rp. 230 juta untuk droping air. Anggaran tersebut diprediski hanya mampu mencukupi 1.000 tanki air bersih bagi warga Gunungkidul. Selain dari BPBD, beberapa kapanewon juga memiliki anggaran untuk menyalurkan program droping air.
Misalnya saja di Kapanewon Tepus, ada anggaran sebesar Rp. 76,5 juta yang diplotkan untuk droping air. Bulan Juni ini, pemerintah kapanewon telah mulai menyalurkan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan yakni di Kalurahan Purwodadi, Tepus, dan Sidoharjo.
“Targetnya 60 tanki air bersih dapat tersalurkan ke warga masyarakat di bulan Juni ini. Tentunya bila ada laporan dan pengajuan dari masyarakat akan segera diproses dan disalurkan,” ujar Panewu Tepus, Alsito.
Di kapanewon Tepus, tidak semua kapanewon yang program droping airnya ditangani oleh anggaran kapanewon. Melainkan ada dua yang menjadi ranah atau tanggung jawab BPBD Gunungkidul. Beberapa kapanewon yang setiap tahunnya menjadi langganan kekeringan, saat ini masih aman dan belum mulai penyaluran air bersih.
“Untuk wilayah kami (Rongkop) masih dalam proses pendataan. Belum ada pengajuan maupun realisasi droping air,” ujar Panewu Rongkop, Esi.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks