Pendidikan
Kekurangan Siswa, Belasan SMP Negeri Masih Buka PPDB Tanpa Seleksi






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Penerimaan Peserta Didik Baru untuk tingkat SMA/SMK maupun SMP negeri saat ini menggunakan 25% kuota prestasi, 20% kuota afirmasi, 50% zonasi dan 5% kuota perpindahan orangtua. Kebijakan zonasi sendiri bertujuan untuk pemerataan siswa agar tidak ada ketimpangan antara sekolah satu dengan yang lainnya. Selain itu juga menghapus stigma adanya sekolah favorit dengan pemerataan tersebut.
Selain berdampak pada tidak adanya lagi stigma sekolah favorit, adanya konsep zonasi ini juga berdampak pada kekurangan siswa pada PPDB tahun ajaran 2020/2021 ini. Dengan penerapan sebagian besar kuota untuk domisili calon siswa, memang tentu ada permasalahan perbedaan tingkat kepadatan penduduk dari masing-masing wilayah. Selain itu juga minimnya jumlah lulusan di tengah banyaknya bangku di sekolah negeri menjadi penyebabnya lainnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Pertama, Disdikora Kabupaten Gunungkidul, Kisworo menjelaskan, setiap tahunnya, kekurangan siswa yang terjadi di sekolah-sekolah negeri merupakan hal yang lazim terjadi. Untuk tahun ini sendiri, pihaknya mencatat tahun ini ada 13 sekolah yang mengalami kekurangan siswa.
“Setiap tahun kurang dan distribusinya tidak merata di setiap sekolah. Jadi misal tahun ini kekurangan, belum tentu besok juga kekurangan,” jelas Kisworo kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Jumat (03/07/2020).
Dipaparkannya, pada tahun ajaran 2019/2020, hanya terdapat 9.701 siswa Sekolah Dasar yang lulus. Sementara saat ini, daya tampung SMP mencapai 13.213 kursi.







“Dari jumlah itu yang mendaftar ke sekolah negeri ada 7.688 siswa, untuk yang swasta belum masuk kepada kami datanya,” imbuh dia.
Adapun sekolah-sekolah yang masih kekurangan siswa antara lain SMP N 4 Patuk, SMP N 3 Patuk, SMP N 3 Nglipar, SMP N 4 Nglipar, SMP N 3 Panggang, SMP N 4 Panggang, SMP N 5 Panggang, SMP N 4 Ponjong, SMP N 3 Ngawen, SMP N 5 Ngawen, SMP N 2 Tepus, SMP N 1 Girisubo dan SMP N 2 Girisubo. Pihaknya pun mengeluarkan kebijakan reskedul seleksi PPDB pada ketiga belas sekolah tersebut.
“Mereka sampai saat ini masih melakukan penerimaan siswa baru, tapi karena proses PPDB sudah selesai, tidak menggunakan seleksi lagi,” ujar Kisworo.
Sementara di tingkat SMA dan SMK, Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Gunungkidul mencatat, terdapat dua sekolah negeri yang masih kekurangan siswa. Sementara untuk sekolah swasta yang kekurangan siswa belum bisa terpantau lantaran proses PPDB masih berlangsung.
“Ada dua yang kurang, SMA N 1 Semanu dan SMK N 1 Ponjong,” imbuh Sangkin.
Namun demikian, pihaknya belum mengeluarkan kebijakan lain untuk memenuhi kuota tersebut. Belum ada kepastian dari Dikpora DIY upaya apa yang seharusnya dilakukan agar kedua sekolah tersebut memiliki siswa sesuai dengan kuota yang disediakan.
“Kami masih menunggu kebijakan Dikpora DIY, karena seperti di SMK Ponjong itu masih kurang satu kelas yang belum terisi,” tutup Sangkin.