fbpx
Connect with us

Sosial

Puluhan Santri Terkonfirmasi Positif, Pembelajaran di Ponpes Darul Quran Distop Sementara

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jumat (25/12/2020) ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mencatat adanya tambahan kasus terkonfirmasi positif covid19 sebanyak 40 kasus. Dari puluhan temuan kasus terkonfirmasi ini, mayoritas masuk dalam klaster pondok pesantren Darul Quran Wonosari. Total, dari klaster ini, sudah 31 orang santri ponpes setempat yang dinyatakan positif. Satgas Covid19 Kabupaten Gunungkidul sendiri terus melakukan tracing di Ponpes Darul Quran. Selain itu juga diputuskan bahwa untuk sementara, kegiatan belajar mengajar pun dihentikan.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengungkapkan, tambahan orang terkonfirmasi positif ini merupakan penelusuran dari kasus-kasus positif sebelumnya. Dinas Kesehatan Gunungkidul sendiri menurut Dewi saat ini memberikan penanganan khusus pada klaster Ponpes Darul Quran.

“Untuk yang Ponpes sampai saat ini total ada 31 santri yang terkonfirmasi positif. Mereka menjalani isolasi di lokasi,” ucap Dewi, Jumat petang.

Untuk mencegah penularan covid-19 di lingkungan Ponpes, pihaknya merekomendasikan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar di ponpes tersebut. Diharapkan dengan isolasi yang ketat dan meminimalisir mobilitas, kemudian dapat menghentikan penularan.

Berita Lainnya  Ratusan Anak di Gunungkidul Ikuti Khitan Massal

“Untuk belajar mengajar sementara distop dulu,” tandas dia.

Secara umum, Dewi menjelaskan, tambahan 40 kasus tersebut yakni di Kapanwono Wonosari yang penyebarannya dengan riwayat kontak langsung diantaranya yaitu wanita 49 tahun, anak laki-laki 12 tahun, wanita 43 tahun, laki-laki 52 tahun, wanita 28 tahun. Kemudian anak perempuan 17 tahun, perempuan 16 tahun, anak perempuan 16 tahun.

Kemudian anak perempuan 17 tahun, anak perempuan 17 tahun, anak perempuan 18 tahun, anak perempuan 17 tahun, anak perempuan 17 tahun, anak perempuan 15 tahun, anak perempuan 16 tahun, wanita 42 tahun. Wanita 40 tahun, laki-laki 51 tahun, laki-laki 28 tahun, laki-laki 28 tahun, dan laki-laki 35 tahun.

Kemudian dari kapanewon Ngawen, wanita 30 tahun terkonfirmasi positif dengan riwayat kontak langsung dengan pasien positif sebelumnya. Di kapanewon Nglipar, wanita 31 tahun dengan riwayat yang sama juga terkonfirmasi positif.

Berita Lainnya  Dituding Tak Netral Selama Pilkades, Puluhan Warga Ngestirejo Tuntut Camat Tanjungsari Dicopot

Sementara di Kapanewon Karangmojo, bayi laki-laki 3 bulan riwayat masih dalam pelacakan terkonfirmasi positif, anak laki-laki 6 tahun dari Semanu riwayat masih pelacakan dari Puskesmas. Laki-laki 31 tahun dari Kapanewon Ponjong, riwayat dalam pelacakan petugas puskesmas, juga ada laki-laki 73 tahun dari Kapanewon Tepus.

“Dari Tanjungsari ada dua yaitu laki-laki 52 tahun dan laki-laki 49 tahun dengan riwayat kontak dengan konfirmasi positif sebelumnya,” tambah dia.

Laki-laki, 48 tahun dari Kapanewon Ponjong riwayat kontak dengan konfirmasi positif, laki-laki 43 tahun dari Kapanewon Playen riwayat kontak dengan konfirmas positif, laki-laki 48 tahun dari Kapanewon Nglipar. Laki-laki 47 tahun dari Karangmojo, laki-laki 45 tahun dari Saptosari, wanita 28 tahun dari Ponjong, laki-laki 21 tahun dari Ponjong, wanita 50 tahun dari Semanu.

Wanita 37 dari Saptosari riwayat pedahang, anak perempuan 17 tahun dari Semin riwayat pelaku perjalanan, wanita 31 tahun dari Saptosari, dan perubahan dari konfirmasi positif dalam perawatan yang kemudian meninggal dunia adalah laki-laki 61 tahun dari Wonosari.

Berita Lainnya  Giat Garda Pemuda NasDem Diramaikan Riuh Dukungan Terhadap Pasangan Wahyu-Suharno

“Juga ada kasus sembuh dari 3 warga Wonosari, 1 dari Ponjong dan 1 dari Patuk,” tambahnya.

Dengan adanya tambahan kasus ini, akumulasi kasus di Gunungkidul selama pandemi sebanyak 792 dengan rincian 477 sembuh, 292 masih dalam pemantauan dan perawatan medis serta 23 meninggal dunia. Total spesimen yang diambil sebanyak 10.050 spesimen.

Dalam penanganan yang dilakukan medis, sebagian besar pasien positif covid-19 saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pantauan gugus tugas di tingkat padukuhan dan puskesmas yang sangat ketat. Sedangkan sisanya, yang memiliki gejala atau penyakit penyerta (harus diobati) menjalani perawatan di rumah sakit.

“Kita upayakan semua rumah sakit siap melakukan penanganan terhadap suspek ataupun terkonfirmasi positif. Koordinasi telah dilakukan,” paparnya.

Beberapa hari lalu, di RSUD Wonosari juga dilakukan penambahan ruangan baik untuk terkonfirmasi positif maupun suspek. Dengan demikian para pasien covid dan non covid dapat tertangani dengan baik.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler