Pendidikan
Kepala Dinas dan Kades Bejiharjo Turun Tangan, Pasha Dijamin Tak Putus Sekolah
Karangmojo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Permasalahan yang dihadapi oleh Muhamat Pasha Pratama (12) siswa lulusan SD warga Padukuhan Bulu, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo yang terpental dari SMP Negeri 2 Karangmojo nampaknya mulai menemui titik terang. Sebelumnya, Pasha terancam harus putus sekolah lantaran orang tuanya tak kuat menanggung biaya transportasi apabila harus bersekolah ke lokasi yang bagus. Pembahasan atas pemecah masalah ini pun telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul pada Jumat (13/07/2029) pagi tadi. Tak hanya dari dinas saja, melainkan dari pemerintah desa setempat juga ikut dalam penanganan permasalahan ini.
Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Kisworo menjelaskan koordinasi dengan jajaran dinas maupun pemerintah desa telah dilakukan pasca mencuatnya kabar mengenai Muhamat Pasha Pratama. Terancam putus sekolahnya Pasha memang cukup memprihatinkan dan mendapatkan perhatian khusus. Dinas sendiri telah melakukan pengecekan melalu sistem dan dilakukan pula koordinasi. Adapun dari hasilnya terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan bocah tersebut terlempar dari sekolah yang jaraknya sekitar beberapa kilometer saja dari rumahnya tersebut.
Diantaranya permasalahan yang ditemukan adalah jarak udara atau zonasi yang tidak terjangkau. Kemudian usia Pasha yang lebih muda 3 hari dibandingkan dengan pendaftar terbawah. Untuk pemecah permasalahan ini sendiri, semula akan dimasukkan ke SMP Negeri 2 Karangmojo, namun ada beberapa pertimbangan dan tidak memungkinkan jika ia masuk di sekolah tersebut.
“Tadi kami cek untuk kuota sekolah tersebut sudah penuh. Kalau untuk disisipkan takutnya dia (Pasha) tidak masuk dalam daftar pokok pendidik (Dapodik) sehingga akan merugikan yang bersangkutan,” kata Kisworo, Jumat (12/07/2019).
Dari pihak Dinas sendiri juga akan mengupayakan Muhamat Pasha Pratama yang notabene adalah anak kurang mampu tersebut dapat tetap sekolah. Tak hanya dari dinas saja yang turun tangan, tapi secara pribadi Kepala Dinas Pendidikan akan berupaya agar Pasha tetap dapat bersekolah.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Bahron Rosyid mengatakan jika ia secara pribadi menggandeng Pemerintah Desa Bejiharjo untuk peduli dengan adanya anak terancam putus sekolah lantaran tak memiliki biaya jika harus bersekolah jauh dari rumah. Bahron secara pribadi telah berkoordiansi dengan pemdes setempat untuk melakukan pengecekan dan menawarkan sejumlah opsi agar Pasha tetap sekolah.
“Dari perangkat desa akan ada pertemuan dengan pihak keluarga. Kami akan berikan layanan dan bantuan agar anak ini (Pasha) bisa tetap sekolah,” ujar Bahron Rosyid.
Adapun opsi yang akan diberikan yakni, agar Pasha mau disekolahkan di sekolah manapun meski jaraknya agak jauh dari rumahnya. Misalnya di MTs atau sekolah swasta yang berada di Kecamatan Karangmojo atau Wonosari. Jarak tempuh sendiri adalah sekitar 6 kilometer dari rumahnya.
“Bisa ke MTs, SMP Ekakapti, atau ke Wonosari, tergantung kesepakatan nanti bagaimana. Yang penting anaknya tetap mau sekolah. Saya pribadi belum bisa bertemu keluarganya, mungkin hari Minggu baru bisa bertemu, kalau perangkat desa setempat terus memantau perkembangannya bagaimana,” kata Bahron.
Jika nantinya dari pihak keluarga sepakat, Pasha langsung akan didaftarkan sekolah-sekolah yang diinginkan mengingat waktu masuk sekolah tinggal beberapa hari lagi.
Untuk mekanisme bantuan yang diberikan sendiri, menurut Bahron masih akan menjadi bahasannya bersama dengan orang-orang yang sekiranya tergerak untuk membantu Pasha. Entah akan dilakukan sistem antar jemput atau diberikan sepeda sebagai alat transportasi. Ia sendiri juga menyadari jika Pasha dari keluarga tidak mampu sehingga terkait dengan biaya sendiri dari pribadi maupun Dinas Pendidikan akan berusaha meringankan beban Pasha.
“Harapannya tetap bisa sekolah dan menjadi kebanggaan semua orang dengan keterbatasan yang dimiliki. Semua harusnya memang juga tergerak untuk sedikit membantu meringankan bebannya,” pungkas dia.
Perhatian terkait nasib Pasha sendiri hingga saat ini terus diberikan. Pada Jumat siang nanti berdasarkan informasi yang diterima oleh pidjar-com-525357.hostingersite.com, akan digelar pertemuan antara Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY dengan Disdikpora Gunungkidul. Pertemuan ini beragenda membahas solusi-solusi yang bisa ditempuh untuk menyelamatkan Pasha dari ancaman putus sekolah.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials