Peristiwa
Kerangka Manusia Ditemukan di Alas Pringlarangan






Purwosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Warga Purwosari dikejutkan dengan adanya penemuan kerangka manusia di alas atau blok Pringlarangan, Padukuhan Gubar, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari. Saat ini petugas masih melakukan pendalaman dan tindaklanjut terkait dengan kerangka tersebut. Berdasarkan ciri-ciri kasat mata, kerangka tulang ini dimungkinkan berjenis kelamin laki-laki. Masih ditemukan sejumlah pakaian yang dikenakan oleh kerangka tersebut meski sudah dalam kondisi rusak.
Kapolsek Purwosari, AKP Boedi Hariyanto mengatakan, Sabtu (18/06/2022) sore kemarin Darno Wiyadi (64) warga Gubar tengah beraktifitas di alas atau blok Pringlarangan ini. Saat tengah asyik mencari rumput di kawasan tersebut, ia mendapati adanya tulang belulang yang berada salah satu titik blok itu. Saat didekati, Darno meyakini bahwa tulang belulang yang ia temukan tersebut adalah kerangka manusia.
Menurut Boedi, Darno sendiri tak berani mengambil atau menyentuh temuannya itu. Lantaran takut, Darno langsung memutuskan untuk pulang ke rumah.
“Saksi lantas melaporkan apa yang ia lihat ini ke Ketua RT setempat,” terang Kapolsek, Minggu (19/06/2022).
Sang Ketua RT sendiri lantas melakukan koordinasi dan bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat melakukan cek lokasi. Termasuk juga dalam hal ini adalah melapor ke Polsek Purwosari. Pada Minggu pagi tadi, jajaran Polsek Purwosari bersama dengan Inafis Sat Reskrim Polres Gunungkidul melakukan penanganan di lapangan.







Adapun hasil identifikasi di lokasi, dipastikan bahwa tulang belulang tersebut adalah kerangka manusia. Bersama kerangka juga ditemukan baju warna kuning, celana berwarna biru dongker yang sudah rusak. Adapun untuk kerangka sendiri ditemukan rahang yang sudah pisah, kepala dan tulang-tulang lainnya juga sudah pisah. Gigi pada rahang atas berjumlah 8 dan gigi depan tanggal 4.
“Langsung ditindak lanjuti dengan penanganan di lokasi kejadian,” jelas Boedi.
Adapun dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, menurut Boedi dilihat dari kerangka tulang dagu cenderung tidak lonjong. Sehingga dimungkinkan kerangka tersebut berjenis kelamin laki-laki. Diperkirakan orang tersebut meninggal sudah 3 sampai 4 bulan sebelum ditemukan pada sore kemarin.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut kembali. Informasi yang kami peroleh sekitar 3 sampai 4 bulan lalu. Berdasarkan keterangan dari masyarakat, sempat ada yang melihat ada orang gila yang berkeliaran di sekitar lokasi,” imbuhnya.
Saat ini temuan kerangka manusia tersebut telah dikirim ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan uji forensik. Polisi juga masih terus berkoordinasi dengan lintas sektoral untuk mengetahui ada tidaknya warga yang selama 3 sampai 4 bulan ini hilang dan belum ditemukan.
“Termasuk juga untuk mencari penyebab pasti kematian yang bersangkutan, apakah ada kejanggalan atau tidak,” tutup Boedi.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib