fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Kerumunan Operasi Pasar Minyak Goreng dan Penyebab Kelangkaan di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pada hari Sabtu (26/02/2022) kemarin, pemerintah menggelar operasi pasar belasan ribu liter minyak goreng kemasan. Adanya operasi pasar ini langsung disambut antusias oleh masyarakat yang sejak beberapa waktu belakangan ini disulitkan dengan kelangkaan minyak goreng. Sebanyak 3 lokasi yang dijadikan lokasi pelaksanaan operasi pasar langsung diserbu oleh ribuan warga masyarakat yang didominasi oleh ibu-ibu.

Pelaksanaan operasi pasar sendiri langsung mendapatkan evaluasi oleh pemerintah. Ke depan, dalam operasi pasar selanjutnya, akan dipilih berbagai macam alternatif yang lebih efektif dalam penyalurannya dan juga tak menimbulkan kerumunan.

Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yunianto Yuniantoro menuturkan, pihaknya langsung melakukan evaluasi pasca pelaksanaan operasi pasar minyak goreng kemasan di Gunungkidul. Ia tak memungkiri bahwa dalam operasi pasar kemarin, memang tak lepas dari berbagai macam kekurangan. Hal ini lantaran memang antusiasme masyarakat yang begitu besar untuk berpartisipasi membeli minyak goreng dengan harga 14.000 rupiah per liter ini.

Dalam operasi pasar Sabtu kemarin, pihaknya menyediakan kuota sebanyak 12.000 liter. Adapun kuota yang disediakan ini seluruhnya habis terjual. Jika dihitung jumlah maksimal pembelian yang hanya 2 liter, maka kemudian ada 6.000 warga masyarakat yang mengikuti operasi pasar pada Sabtu kemarin.

“Di tiga titik, yakni halaman Sekda Gunungkidul, Kantor Kapanewon Playen dan Kapanewon Nglipar memang dijubeli warga masyarakat,” beber Kelik, Minggu (27/02/2022).

Ke depan, pihaknya memang merencanakan akan kembali menggelar operasi pasar. Namun begitu, pihaknya masih menunggu perkembangan distribusi minyak goreng di pasaran. Jika nantinya masih langka, Dinas Perdagangan Gunungkidul akan segera mengusulkan permohonan kuota bagi daerah untuk kemudian dilaksanakan operasi pasar kembali.

Berita Lainnya  Evaluasi PPKM, Masih Ditemukan Pelanggaran dan Lampu Alun-alun Wonosari Akan Dimatikan

Dalam hal ini, kewenangan Disdag Gunungkidul memang hanya sebatas mengusulkan kuota sekaligus juga mengusulkan titik pelaksanaan operasi pasar. Nantinya pelaksanaannya akan dilakukan oleh Bulog, Satgas Pangan DIY, Kementrian Perdagangan dan Disperindag DIY.

“Kemarin kita hanya menunjukkan titik lokasi operasi pasar,” ucapnya.

Dari hasil evaluasi sendiri, ada beberapa skema yang nantinya bisa dilaksanakan dalam operasi pasar selanjutnya. Diantaranya adalah langsung ke masyarakat melalui RT-RT maupun juga Bulog melibatkan distributor dalam penyalurannya. Pada prinsipnya, pihaknya akan terus memformulasikan cara-cara pendistribusian minyak goreng murah dari pemerintah ini dengan cara yang lebih baik dan bisa efektif diterima oleh masyarakat.

“Kemarin memang agak tergesa-gesa dalam rangka mengantisipasi stok yang sedang langka dan membuat masyarakat resah,” papar dia.

Sementara itu, Manajer Bisnis, Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY, Arie Apriansyah, menyampaikan, kelangkaan minyak goreng kemasan di Gunungkidul disebabkan oleh beberapa hal. Sejumlah kendala di lapangan yang dihadapi seperti kemungkinan pendistribusian minyak goreng kemasan yang lambat serta adanya panic buying oleh masyarakat dinilai membuat minyak goreng semakin langka di Gunungkidul.

Berita Lainnya  Target 2020 Mulai Difungsikan, RSUD Saptosari Hingga Kini Belum Punya Tenaga Medis

“Panic buying masyarakat itu mungkin karena mau puasa, mau lebaran, jadi yang biasanya membeli dua liter kemudian membeli lima liter begitu,” ucapnya.

Ia menjelaskan, untuk mendistribusikan minyak goreng ke Gunungkidul pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi serta Kabupaten/Kota. Karena di Gunungkidul dilaporkan masih terjadi kelangkaan minyak goreng kemasan, maka kemudian dilakukan operasi pasar untuk mengatasinya.

“Kita mengambil langsung dari produsen atau distributor, untuk stok di gudang hampir tidak ada karena setiap mendapat stok langsung didistribusikan,” imbuh Arie.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Yanto Aprianto, menambahkan, jika di Gunungkidul sendiri mendapatkan total alokasi sebanyak 23.000 liter minyak goreng kemasan untuk disalurkan ke masyarakat. Sebagai langkah awal pendistribusian, pada Sabtu ini dipilih tiga titik yaitu di Halaman Setda Gunungkidul, Kapanewon Nglipar, dan Kapanewon Playen, sebagai lokasi penyaluran.

Berita Lainnya  Prioritas Bantuan Jamban Sehat Untuk Kapanewon Gedangsari

“Kami melaksanakan operasi pasar di Gunungkidul dalam rangka pemenuhan kebutuhan minyak goreng kemasan masyarakat yang diindikasikan ada keterlambatan pemasokan minyak goreng,” jelas Yanto.

Dalam pelaksanaan operasi pasar pun dilaksanakan dengan pembagian wilayah sesuai kebutuhan. Menurutnya, operasi pasar dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng kemasan di masyarakat. Dari pendataan yang dilakukan, secara keseluruhan ketersediaan minyak goreng di DIY seharusnya dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Ketersediaan minyak goreng harusnya sudah mencukupi ya, ini dari perhitungan sudah dua kali lipat dari kebutuhan. Secara keseluruhan, di DIY ini kebutuhan setiap harinya mencapai 100 ribu liter,” paparnya.

“Insyaallah sampai hari besar keagamaan nasional tidak ada lagi kelangkaan minyak goreng. Kalau jumlah lokasi operasi pasar di Gunungkidul ini belum tau ya jumlahnya berapa,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler