fbpx
Connect with us

Sosial

Sektor Perikanan Gunungkidul Tak Goyah Oleh Pandemi

Diterbitkan

pada

BDG

Girisubo,(pidjar.com)–Aktifitas para nelayan di Kabupaten Gunungkidul selama pandemi corona ini dipastikan berjalan normal sebagaimana biasanya. Para nelayan lokal masih tetap beraktifitas melaut hampir setiap hari. Meski begitu, sejak beberapa waktu terakhir ini, jumlah tangkapan ikan para nelayan agak berkurang dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Kepala Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng, Darmadi memaparkan, selama pandemi ini, aktifitas tangkap masih tetap berjalan. Hanta saja memang hasil tangkapan mengalami penurunan. Mengingat saat ini yang beraktifitas hanyalah sebagian dari nelayan lokal. Sementara nelayan dari daerah lain sejauh ini belum diperbolehkan beraktifitas di kawasan Sadeng.

“Kalau nelayan dari luar daerah yang misalnya hanya berlayar sehari dua hari masih belum kami perbolehkan masuk ke wilayah Sadeng,” kata Darmadi, Rabu (17/06/2020).

Sementara untuk nelayan dari luar daerah yang jangka berlayarnya sekitar 1 minggu sampai dengan 14 hari diperbolehkan untuk berlayar. Mereka yang datang kemudian langsung diminta untuk melaut dan batasannya selama 14 hari, sembari melakukan karantina di tengah laut. Kebijakan ini diterapkan untuk meminimalisir adanya interaksi, dan sebagai pencegahan penyebaran covid 19.

Pasalnya nelayan yang masuk ke Sadeng tidak hanya dari DIY saja, melainkan dari berbagai daerah dan tidak diketahui kondisi maupun status para nelayan luar daerah itu.

Berita Lainnya  Pantau Lalu Lintas dan Aktifitas Masyarakat, Pemkab Pasang Puluhan CCTV Berteknologi Tinggi

Adapun selama pandemi berlangsung jumlah tangkapan ikan mengalami penurunan. Di bulan Maret sendiri mulanya tangkapan ikan tergolong bagus, karena nelayan lokal dan nelayan luar daerah masih beroperasi. Bulan Maret sendiri hasil tangkapan ikan mencapai 350 ton dengan pendapatan mencapai 6,5 miliar rupiah.

Selepas pademi mulai menjadi perhatian bersama, aktifitas kemudian mulai dibatasi. Untuk tangkapan turun menjadi 150 ton sampai dengan 200 ton per bulan dengan pendapatan sekitar 4 sampai 4,5 miliar rupiah.

“Ikan cakalang, tuna, lobser masih menjadi andalan khususnya ekspor. Tapi harganya sendiri memang turun, lobster misalnya, pada hari biasa 350 ribu perkilo tapi sekarang hanya sekitar 150 ribu saja,” ucap dia.

“Ya sebenarnya sektor perikanan ini tidak begitu terpengaruh covid19. Justru para nelayan lokal yang terus beraktifitas. Semua kami terapkan sesuai protokol kesehatan,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Sadeng merupakan pelabuhan besar di Kabupaten Gunungkidul. Ikan tangkapan di laut dalam memenuhi kualitas ekspor untuk itu potensi ini terus dimaksimalkan. Nelayan dan pedagang lokal pun juga tetap memiliki andil besar di sini.

Berita Lainnya  Merasa Seperti Seorang Kriminil Saat Hendak Beli BBM Bersubsidi, HNSI Mengadu ke Dewan

Dengan potensi yang dimiliki, masyarakat juga terus berusaha mengkampanyekan gemar makan ikan. Pasalnya selama ini tingkat konsumsi ikan masyarakat Gunungkidul tergolong rendah.

Selain itu, pemerintah juga terus berupaya membekali warga untuk bisa melakukan pengolahan ikan yamg kreatif dan bernilai jual tinggi.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler