Connect with us

Sosial

Kesaksian Tetangga Rumah Tua Viral, Dulunya Rumah Terbesar di Ponjong

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Bangunan rumah dengan arsitektur belanda di wilayah Padukuhan Pati, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong semakin ramai diperbincangkan di media sosial. Rumah yang diketahui merupakan tempat tinggal bupati ke 18 itu dulunya terkenal sebagai bangunan paling besar di wilayah Ponjong. Sejumlah warga pun masih menjadi saksi digdayanya bangunan lawas itu.

Salah satu warga yang tinggal tak jauh lokasi, Parti memberikan kesaksiannya terkait dengan kemegahan bangunan tersebut. Ia bercerita bahwa bangunan tersebut dulunya cukup besar dan luas, baik ke samping kanan kiri maupun belakang. Kemudian di antara bangunan depan dengan belakang itu terdapat pohon sawo.

“Rumahnya itu asri sekali, orang mau datang ke sini saja sungkan,” ucap Parti ditemui di lokasi Minggu (27/09/2020) kemarin.

Di ruangan tengah, terdapat beberapa kursi dan meja dibiarkan berdebu. Ruang tengah, lantainya terbuat dari batu putih seolah menggambarkan betapa megahnya bangunan  itu pada masanya. Namun kini bangunan itu nampak rapuh termakan usia, bahkan saat ini kemegahan bangunan itupun telah hilang.

Berita Lainnya  Lubang Menganga Muncul di Tengah Telaga Dekat Sekolah

Tiang penyangga nampak tak kuat menahan beratnya dinding yang telah miring tak kuat menahan beban atap bangunan. Gentingnya sudah banyak yang bergeser menyebabkan lubang.

Sementara itu, Suyana warga lainnya juga mengatakan hal tak jauh berbeda. Selain rumah cukup besar, di sekitar rumah ditumbuhi pohon buah seperti mangga, kelengkeng hingga sawo.

Rumah tersebut terdiri dari 3 bangunan yaitu bangunan depan, belakang dan samping kiri. Rumah bagian depan adalah bangunan yang kini tersisa. Kemudian ada bangunan bagian belakang yang berarsitektur Limasan. Di depan rumah juga terdapat lapangan bulu tangkis, dan saat itu menggunakan penerangan petromak.

“Dulu ada empat petromak untuk menerangi lapangan, karena waktu itu belum ada listrik,” ucap Suyana. 

Rokib seorang pensiunan polisi, yang juga keponakan dari Pawiro Suwignyo tinggal tak jauh dari rumah tersebut. Menceritakan jika rumah yang saat ini  bagian depan dan ukurannya tinggal 9×6 meter. Rumah bagian kiri sesuai kesepakatan keluarga dijual untuk balai Padukuhan Tanggul Angin.

Luas tanah berdiri di tanah seluas 4.000 meter persegi. Oleh Pawiro Suwignyo memiliki tiga anak yakni Sucipto, Suroyo dan Asri Subaryati. Namun usai sepeninggal mantan bupati tersebut, seluruh bagian tanah dibeli oleh salah satu anaknya Asri Subaryati.

Berita Lainnya  Rayakan Kelulusan,Puluhan Siswa SMK Kesehatan Ramai-ramai Basuh Kaki Orang Tua

“Saya pernah tinggal di sana 1948 karena bapak saya diminta menunggu rumah di sana,” ucap Rokib.

Hal itu dibenarkan seorang cucu Pawiro Suwignyo, Martanty Soenar Dewi mengatakan hal serupa. Ke depan dirinya bersama keluarga akan membangun lokasi untuk rumah keluarganya. Rumah yang dibangun diperkirakan antara tahun 1920-1925 akan digunakan untuk berkumpul dengan keluarganya.

Kakeknya yang sempat menjabat sebagai Kepala daerah 1958 sampai 1959. Namun demikian, setelah tidak lagi menjabat sempat kembali menjadi guru, dan juga anggota DPRD Gunungkidul.

“Kedepan akan dikembalikan ke bentuk awalnya,” ucap Martanty.

Sebelumnya, Kabid Warisan Budaya, Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul Agus Mantara, mengatakan pihaknya akan melakukan kajian jika memenuhi syarat sesuai dengan undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya pasti akan masukkan ke cagar budaya. Semua itu sesuai dengan Perda DIY No.6 tahun 2012 tentang warisan budaya dan cagar budaya serta Pergub No.62 tahun 2013 tentang pelestarian cagar budaya.

Berita Lainnya  Kado di Hari Ibu untuk Gunungkidul, DPRD Sahkan Perda Perlindungan Perempuan

“Kita intervensi untuk studi kelayakan, studi teknis dan mungkin nanti pada pembangunan fisiknya. Yang penting nanti yang bersangkutan tidak keberatan untuk kami jadikan sebagai cagar budaya,” ucap Agus.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler