fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Khawatir Ledakan Kelahiran Bayi Pasca Pandemi, Dinas Optimalkan Program KB

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Untuk mengantisipasi baby boom atau ledakan kelahiran bayi pasca pandemi corona, dari dinas kesehatan dan dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak keluarga berencana dan pemberdayaan masyarakat desa tetap mengoptimalkan pelayanan KB. Langkah ini dianggap penting untuk kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan kekhawatiran mengenai baby boom memang ada. Untuk itu, dari dinas kesehatan tetap memberikan pelayanan yang optimal kepada perempuan. Di puskesmas dan klinik, petugas medis terus mengedukasi mereka untuk selepas bersalin melakukan pemasangan KB.

“Mereka yang sudah bersalin diingatkan untuk segera melakukan pemasangan KB. Begitu pula yang sedang hamil juga diminta untuk memikirkan KB apa yang akan dijalani,” kata Dewi.

Selain itu, petugas juga menjalin komunikasi yang baik dan mengingatkan pemasangan KB. Selama pandemi ini, belum bisa dilihat mengenai bagaimana perkembangan ibu hamil. Menurutnya resiko ibu hamil terpapar corona lebih berbahaya dibandingkan dengan orang yang tidak sedang hamil.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AKBPMD, Dwi Iswantini, mengungkapkan, ditengah pandemi corona ini pihaknya tetap aktif memberikan edukasi pada masysrakat Gunungkidul mengenai pentingnya program keluarga berencana atau KB. Meski tidak dilakukan secara tatap muka, sosialisasi dilakukan secara online dengan sejumlah kader, selanjutnya kader-kader ini lah yang diharapkan memberikan edukasi pada masyarakat luas melalui seluler ataupun saat bertemu secara langsung.

Berita Lainnya  Tak Serahkan Laporan Awal Dana Kampanye, Satu Partai Dicoret dalam Kepesertaan Pemilu

Pandemi global yang mendorong masyarakat sementara waktu beraktifitas di rumah ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi bidang KB. Kegagalan program KB ini juga bisa terjadi lantaran masyarakat enggan pergi keluar khususnya ke fasilitas kesehatan untuk melakukan KB misalnya suntik atau jenis lainnya.

“Ada kekhawatiran tentunya. Makanya edukasi terus diberikan. Capaian peserta KB baru pun juga ditingkatkan,” ucap Dwi.

Lebih lanjut ia mengatakan, Beberapa tindakan yang dilakukan yakni sarana prasarana yang dimiliki memenuhi syarat untuk pencegahan penyebaran covid 19 atau tidak. Menjalin kemitraan, meningkatkan pemahaman kepada pasangan suami istri.

Selain edukasi kepada masyarakat, Bidang Kelyarga Berencana juga melakukan pendekstan dan advokasi kepada para bidan untuk tetap melayani KB dan melengkapi sarana prasarana sesuai dengan SOP kesehatan yang berlaku ditengah pandemi global ini.

“Alternatif yang dilakukan juga yakni berkaitan dengan penggunaan alat kontrasepsi seperti pil, kondom, suntik,” tambahnya.

Menurutnya, sejauh ini belum ada keluhan mengenai program KB. Namun demikian pihaknya terus melakukan pemantauan dan pendataan untuk dapat mengetahui seberapa besar kenaikan ibu hamil ditengah pandemi corona dan kegagalan program KB.

Berita Lainnya  Rekonstruksi Pasca Gelombang Pasang, Bupati Minta Bangunan Gazebo Pedagang Tidak Tutupi Panorama Pantai

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler