Pemerintahan
Klaster Rasulan di Tanjungsari, Lurah Hingga Dukuh Tertular Corona






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah klaster besar penularan covid19 terus bermunculan di Gunungkidul. Adanya klaster aktif semacam ini membuat lonjakan kasus covid yang mencapai puluhan orang setiap harinya. Salah satu klaster yang saat ini tengah ditangani oleh Satgas Penanganan Covid19 Gunungkidul adalah klaster rasulan di Kapanewon Tanjungsari.
Panewu Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengungkapkan, sedikitnya sudah ada 15 orang positif corona hasil tracing dari Puskesmas Tanjungsari. Berdasarkan penelusuran awal, para warga tersebut tertular covid19 usai melakukan tradisi rasulan.
“Ada beberapa diantaranya merupakan pedagang di Pantai Drini,” ucap Rakhmadian, Sabtu (12/06/2021).
Rakhnadian menyebut, ada tiga pedagang Pantai Drini yang tertular virus corona. Mereka dinyatakan positif bukan karena rapid massal di pantai melainkan hasil dari tracing klaster rasulan yang dilakukan di Padukuhan Wonosaobo, Kalurahan Banjarejo. Diketahui, ada warga yang sempat ikut dalam kegiatan rasulan dan diketahui positif corona.
“Ada juga beberapa tokoh masyarakat yang terpapar di antaranya Lurah Banjarejo, Dukuh Wonosobo dan beberapa tokoh masyarakat,” ujarnya.







Rakhmadian memaparkan, di wilayah Tanjungsari, memang untuk Kalurahan Banjarejo adalah wilayah dengan tingkat penularan terbanyak. Lurah Banjarejo sendiri hingga saat ini masih melaksanakan isolasi mandiri lantaran positif covid. Camat Tanjungsari menyebut, lurah Banjarejo tertular bersama dengan salah satu kerabatnya. Masih belum diketahui asal muasal dari penularan tersebut.
Untuk Dukuh Wonosobo, saat ini juga tengah melakukan isolasi mandiri. Yang bersangkutan sempat hadir dalam kegiatan rasulan yang dihelat oleh masyarakat Wonosobo. Hingga saat ini, Satgas Covid dari Kalurahan, Kapanewon maupun Pemerintah Kabupaten terus melakukan tracing.
“Untuk Pak Lurah ini sudah tertular sebelum rasulan, kalau pak Dukuh, memang sempat menghadiri rasulan,” papar Rakhmadian.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, ledakan kasus corona di Gunungkidul merupakan efek kegiatan pasca lebaran. Ia menyoroti utamanya pada kegiatan makan bersama sangat rentan dengan penularan virus corona.
“Hingga Jumat kemarin kasus aktif 424 konfirmasi, lima diantaranya dinyatakan meninggal dunia,” tandas Dewi.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter