Sosial
Konflik Warga vs Pabrik Gaplek Terus Berlanjut, Masyarakat Keluhkan Gangguan Limbah Hingga Antrian Truk





Ponjong, (pidjar.com)–Polemik dampak dari keberadaan pabrik penggilingan Gaplek yang berada di Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu terus bergulir. Operasional pabrik tersebut dinilai mengganggu warga. Sejumlah warga yang tinggal tak jauh dari pabrik besar tersebut mengeluhkan debu dari gilingan gaplek, air limbah kamar mandi, hingga truk-truk yang sering memenuhi bahu jalan.
Salah satu tokoh masyarakat Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong, S, menyampaikan, sebenarnya, dari kewilayahan pabrik tersebut memang berada di Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu. Namun letaknya sendiri tepat berbatasan dengan Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong. Yang mana di sekitar lokasi pabrik terdapat perkampungan warga Padukuhan Ketonggo, Kalurahan Gombang. Adapun menurut penuturan tokoh masyarakat setempat tersebut, sejumlah warga dari perkampungan tersebut mengeluhkan debu dan truk yang sering memenuhi bahu jalan di sana.
“Yang terutama soal truk yang sering memenuhi jalan itu, kondisi jalan sempit dan tepat di tikungan. Habis untuk parkiran truk pengangkut gaplek. Keluhan-keluhan ini sering diungkapkan warga,” ucapnya, Jumat (15/11/2021).
Saat musim kemarau kemarin, ia mengungkapkan jika debu hasil gilingan gaplek sering berterbangan ke kampung Ketonggo sehingga mengganggu aktivitas masyarakat dan ditakutkan akan menyebabkan penyakit saluran pernapasan. Selain itu, debu gilingan juga sering dikeluhkan mengotori bak tampungan air milik warga yang digunakan untuk keperluan rumah tangga.
“Debu gilingannya kan halus-halus, dulu pas awal beroperasi itu mengotori bak tampungan warga. Meskipun sekarang atapnya sudah ditutup tapi masih sering bocor keluar,” papar dia.
Selain itu, ia menyampaikan jika sering mendapat keluhan air limbah kamar mandi yang digunakan pekerja di pabrik sering meluap dan membanjiri jalanan. Hal tersebut menurutnya sangat mengganggu kenyamanan warga disana maupun pengendara yang melewati jalan di sana.
“Kalau sekarang ya tidak kelihatan, kan musim hujan airnya bercampur dengan air hujan di jalan,” jelasnya.
Truk-truk pengangkut gaplek menurutnya juga sering memenuhi jalanan di sekitar pabrik. Meskipun lalu lintas tidak terlalu ramai, namun keberadaan truk-truk yang memenuhi jalan dapat membahayakan pengendara lantaran jalanan yang dilalui merupakan tikungan.
“Kalau sekarang keluhannya truk-truk yang memenuhi jalan ya, di sana itu tikungan. Kalau bongkar muat kan butuh waktu yang lama. Banyaknya truk yang antri sering memenuhi jalanan,” keluh dia.
Ketika disinggung mengenai proses pendirian pabrik, ia menyampaikan jika saat awal berdirinya belum ada komunikasi dengan warga yang dilakukan oleh pengelola. Komunikasi dengan warga dilakukan setelah menjelang perataan lahan untuk membangun pabrik. Ia mengaku belum pernah protes secara langsung ke pabrik tersebut lantaran keberadaannya yang secara kewilayahan berada di Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu.
Saat musim hujan, ia mengkhawatirkan potensi pencemaran limbah hasil gilingan ke Goa Seropan yang tepat berada di depannya. Air hujan yang turun akan mengalir langsung ke Goa Seropan yang selama ini menjadi salah satu sumber air bersih masyarakat Gunungkidul.
“Goanya itu cuma di depannya persis, itu di depannya ada tangga turun bisa langsung ke Goa Seropan. Saya mau protes nanti dikira cari-cari, karena secara kewilayahan masuk ke Ngeposari. Ini untuk antisipasi saja jangan sampai ke depan muncul dampak lebih mengerikan,” tutup dia.


-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tabrakan di Kepek, 2 Pelajar SMA Tewas
-
Hukum2 minggu yang lalu
Ajak Check In Bocah SD, Remaja 19 Tahun Diamankan Polisi
-
Kriminal4 minggu yang lalu
Begal Sadis Nyaris Celakai Pelajar
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Klithih Beraksi di Jalan Wonosari-Jogja, Serang Pemotor Wanita
-
Hukum2 minggu yang lalu
Siswi SMP Disetubuhi Kakeknya Hingga Berkali-kali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Dipicu Hamil di Luar Nikah, Ratusan Anak di Gunungkidul Ajukan Dispensasi Nikah
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Tertangkap Bobol Home Stay, Dua Pelajar Babak Belur
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Ikuti Google Map, Pengemudi Wanita dan Anaknya Tersesat Hingga ke Tengah Hutan
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Mengaku Hendak Diadopsi, Bayi 1 Hari Ternyata Dijual di Media Sosial
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gedung Pusat Oleh-oleh Produk Gunungkidul Dibangun di Kawasan Krakal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Penataan Wajah Kota Dilanjutkan Lagi Tahun Ini, Pemkab Anggarkan Belasan Miliar
-
Pariwisata2 minggu yang lalu
Jaya Hingga Ambruknya Obyek Wisata Sri Gethuk Yang Sempat Hits