fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Kontroversi Pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga, Ini Kata Bupati Sunaryanta

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pembentukan Dinas baru yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga masih terus mengundang kontroversi. Pro dan kontra mengenai rencana pemisahan dinas yang semula menjadi satu di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga terus menjadi pembahasan di kalangan elit masyarakat. Bahkan saat Rapat Paripurna DPRD Gunungkidul beberapa waktu lalu, sejumlah Fraksi dengan lantang menolak dan menempuh langkah Walk Out.

Kepada pidjar.com, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menanggapi isu yang berkembang ini. Ia menyebut bahwa pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga ini sangat penting. Hal ini sangat berkaitan dengan pemberdayaan pemuda dan atlet Gunungkidul sebagai ujung tombak kemajuan daerah. Pengembangan olahraga dirasa sangat penting, sebab selama ini, Gunungkidul dengan segudang potensi atletnya masih sangat tertinggal dengan daerah lain. Kurangnya perhatian maupun sarana serta pra sarana menjadi penyebab jebloknya prestasi serta perkembangan olahraga di Gunungkidul.

Minimnya perhatian dan sarana serta prasarana membuat sejumlah atlet muda berperstasi dan potensial banyak yang justru keluar dari Gunungkidul dan memilih membela daerah lain.

“Bagaimanapun juga, olahraga ini adalah pemersatu bangsa. Selama ini kita sadari bahwa dukungan dan perhatian masih kurang ya, makanya untuk memberikan wadah dan mendukung.perkembangan olahraga khususnya, kita upayakan pemisahan OPD agar lebih fokus penanganannya,” ucap Sunaryanta, Senin (19/07/2021) siang.

Pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga ini juga disebutnya sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menyongsong pembangunan mega proyek Sport Center Gunungkidul. Adapun sport centre ini, nantinya akan dibangun megah dengan fasilitas yang lengkap. Dengan adanya Dinas Pemuda dan Olahraga, pemanfaatan fasilitas ini juga bisa lebih maksimal, baik dalam hal pembinaan atlet maupun penyelenggaraan event.

Berita Lainnya  Gunungkidul Wajib Masker, Pemerintah Siapkan Langkah Penegakan

Sunaryanta melanjutkan, Sport Centre Gunungkidul sendiri memang akan sangat megah dan lengkap. Anggaran untuk pembangunan ini bahkan mencapai 600 miliar rupiah. Rencananya untuk pembangunan ini akan dibiayai oleh pemerintah pusat.

“Dengan adanya Dinas Pemuda dan Olahraga nantinya akan lebih mudah mengakomodir kegiatan yang mengarah pada kemajuan olahraga dan peranan kepemudaan. Rencana ini sudah disetujui oleh pemerintah pusat,” tegas purnawirawan TNI berpangkat Mayor ini.

Saat ini pemerintah tengah mengkaji lokasi pembangunan Sport Centre Gunungkidul. Ada 2 lokasi yang menjadi pertimbangan pembangunan fasilitas olahraga terbesar di Gunungkidul ini, yaitu di Kalurahan Gading, Kapanewon Playen dan Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari. Awalnya, pihaknya memang merencanakan lokasi sport centre ini ada di Kalurahan Wonosari, sekomplek dengan Stadion Gelora Handayani. Namun kemudian, ada permintaan dari pemerintah pusat yang menilai kompleks tersebut terlalu sempit untuk dibangun Sport Centre dengan kualitas nasional.

“Masih kita lakukan kajian lokasi mana yang cocok dan pas untuk.pembangunan sport center,” lanjut dia.

Selain itu, pembangunan sektor kepemudaan juga mutlak diperlukan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia di Gunungkidul. Sama seperti halnya dalam sektor keolahragaan, perhatian pemerintah kepada sektor kepemudaan memang diakuinya masih sangat minim. Sebuah hal yang disebutnya kontraproduktif mengingat perkembangan suatu daerah, sangat bergantung pada kualitas generasi penerus. Apalagi di Gunungkidul ini, sangat minim oleh para perantau dari luar daerah. Praktis selama ini, Kabupaten Gunungkidul hanya bergantung pada generasi muda lokal.

Berita Lainnya  Anak Usia di Bawah 2 Tahun Tidak Disarankan Menggunakan Masker, Dinas : Lebih Baik di Rumah

“Saya memiliki mimpi, generasi muda Gunungkidul bisa berjuang untuk kemajuan daerahnya. Jangan sampai seperti sekarang ini, sebagian generasi terbaik justru merantau karena memang kita tidak memberikan kesempatan kepada mereka berkembang,” urai Sunaryanta.

Perihal adanya penolakan dari sejumlah kalangan di DPRD Gunungkidul, Sunaryanta mengaku cukup terkejut. Hal ini lantaran, sebelumnya, mayoritas Fraksi saat pembahasan menyetujui Raperda yang diusulkan pemerintah ini manakala proses pembahasan sebelum Rapat Paripurna. Namun begitu, ia menyebut dinamika yang terjadi ini justru positif guna memberikan masukan bagi pemerintahannya. Sunaryanta sendiri optimis jika nantinya perubahan Perda tersebut akan disetujui oleh Gubernur. Sebab sejak beberapa waktu lalu, memang sudah dilakukan koordinasi antara Pemkab Gunungkidul dengan Pemda DIY.

“Optimis disetujui, pemisahan OPD ini adalah saran dari Pemda DIY,” paparnya.

Ia juga menjelaskan, rencana pemisahan.Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ini sebenarnya sudah muncul sejak lama. Sejumlah kajian sudah ada namun belum ada eksekusi lanjutan dari pemerintahan.

Berita Lainnya  Pemerintah Berlakukan Pembebasan Pajak Hotel dan Restoran

Menyoal anggapan sejumlah pihak jika dilakukan pemisahan akan sangat membebani anggaran Pemkab Gunungkidul, Sunaryanta menyebut bahwa anggapan ini dirasa kurang tepat. Pemisahan OPD ini tidak akan mengganggu anggaran maupun penanganan covid19 di Gunungkidul. Anggaran operasional maupun lainnya tidak akan menghabiskan anggaran banyak dan relatif terjangkau bagi APBD Gunungkidul. Pun demikian dengan fasilitas sarana maupun prasarana perkantoran yang juga bisa menggunakan aset yang saat ini dimiliki oleh pemerintah.

Sunaryanta menambahkan, perihal anggaran penanganan covid yang akan terganggun dengan pembentukan OPD baru ini juga tidak tepat. Di Kabupaten Gunungkidul, telah ada anggaran puluhan miliar untuk penanganan covid yang diambilkan dari Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Gunungkidul. Pembentukan OPD baru ini tentunya tidak terkait dengan anggaran penanganan covid19 di Gunungkidul. Terlebih anggaran yang digunakan bukan anggaran tahun ini melainkan tahun 2022 mendatang.

“Nanti pemuda juga akan dilibatkan sebagai relawan covid19. Mereka bisa kita libatkan tak hanya penanganan saja, namun juga memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Harapan saya, dengan skema ini, kita bisa konsentrasi terhadap penanganan pandemi bukan debat yang tak jelas,” urai Bupati.

Ia mengungkapkan jika semua kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah adalah upaya untuk memajukan dan menyelamatkan warganya. Harapannya semua turut andil dalam pembangunan daerah kabupaten Gunungkidul.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler