Sosial
Kurang Berani dan Semangat, Kaum Milenial Terus Didorong Mau Terjun ke Dunia Pertanian
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Program dan inovasi dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat terus dilakukan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat lebih aktif lagi. Salah satu yang saat ini tengah gencar dilakukan pemerintah pusat dan kabupaten adalah mendorong pemuda milenial untuk terjun ke bidang pertanian. Dengan demikian diharapkan dengan keberadaan para petani milenial ini mampu berinovasi san membuat trobosan baru dalam dunia pertanian.
Kepala Seksi Ketenagaan, Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Wibowo mengatakan, untuk mendorong munculnya petani milenial pemkab berupaya membentuk kader-kader pemuda agar mau ikut terjun di dunia pertanian. Sejauh ini, dari masing-masing desa diminta paling tidak menggandeng 5 pemuda untuk menumbuhkan petani muda atau milenial.
Dari situ kemudian diambil satu pemuda sebagai sampel untuk diberikan ilmu pengetahuan dan pelatihan mengenai bagaimana cara berwirausaha dari bidang pertanian. Dengan demikian, para petani muda ini mampu berinovasi di daerah masing-masing dengan melihat potensi atau kondisi daerahnya.
“Kalau dari kami usia milenial atau muda itu terhitung dari 16 tahun sampai 35 tahun. Usia tanggung ini kita dorong pemuda untuk dapat berinovasi dan mengembangkan sektor pertanian di Gunungkidul,” kata Wibowo, Rabu (19/06/2019).
Menurutnya, upaya tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Pasalnya, selain upaya dari peemrintah juga harus diimbangi dengan semangat dari kaum milienial itu sendiri. Perlu ada kesadaran dan keinginan dari masing-masing pemuda, regenerasi budidaya atau produksi tentu menjadi tantangan tersendiri.
“Karena masih sedikit dari kaum milenial yang memiliki minat untuk produksi tanaman pangan layaknya petani pada umumnya,” ujar dia.
Wibowo menambahkan, petani muda atau milenial sendiri saat ini lebih cenderung pada cara bertani yang moderen dengan memanfaatkan teknologi yang ada dan menjanjikan. Misalnya mereka condong pada produksi tnaman yang masa pemeliharaannya cepat, mudah dan laku dipasaran. Seperti sayuran, buah-buahan, ternak dan beberapa hal lainnya.
“Kalau petani umum (tua) itu sekarang fokus diproduksi. Sementara petani muda kita dorong dalam distribusi dan inovasi, mereka condong di agribisnis,” tambahnya.
Sejauh ini, di Gunungkidul telah mencetak sekitar 400 petani milenial yang terdata di dinas pertanian dan pangan. Jumlah ini diharapkan terus bertambah, sehingga produktifitas maupun pemasaran juga tumbuh seiring jalannya waktu.
Petani muda atau milenial sendiri juga didorong pemerintah untuk melek teknologi. Sejauh ini berbagai pelatihan pun juga digalakkan oleh pemerintah agar minat pemuda untuk beralih menjadi petani juga meningkat.
“Kalau untuk regenerasi petani tua yang fokus diproduksi saya kira itu agak susah. Perlu latar belakang dan keinginan yang kuat,” ujar dia.
Adapun pemerintah kabupaten sendiri memiliki target masing-masing desa di Gunungkidul para petani milenialnya mampu menumbuhkan sektor tanaman pangan, peternakan, hortikultura, perkebunan dan perikanan. Saat ini, kelompok petani muda yang progresnya semakin baik diantaranya di kecamatan Tepus, Playen, Karangmojo, dan Semin.
“Perkembangan teknologi yang semakin kuat ini harus diimbangi oleh sumber daya manusia yang baik dan kuat pula. Pertanian juga harus bisa mengadopsi perkembangan teknologi,” paparnya.
Beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi juga mengungkapkan sudah saatnya pemuda Gunungkidul menunjukkan eksistensi dan kesiapan mereka dalam pembangunan Gunungkidul. Salah satunya yakni dalam bidang pertanian, yang sebagaimana diketahui dapat menjadi lumbung kesejahteraan.
Peran pemuda diharapkan mampu menjadi arah yang baik dengan mengembangkan pertanian. Pemerintah pun akan terus mendorong pemuda untuk dapat mengubah pola pikir mereka dan dapat ikut terjun ke dunia pertanian.
“Bidang pertanian sebenarnya cukup menjanjikan di bidang sosial dan ekonomi jika mampu mengembangkan tentu akanberdampak baik. Pemuda kan masih fresh dan inovasinya banyak, maka kami dorong untuk bisa terjun di bidang pertanian atau bidang lainnya,” ujar dia.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism