Kriminal
Maling Ternak Beraksi di Purwosari, Gasak Sapi Lemusine Seharga Puluhan Juta






Purwosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Parjono (54) dan Karmidi (60) warga Padukuhan Parangrejo, Desa Girijati, Kecamatan Purwosari hanya bisa terduduk lesu. Mereka meratapi nasibnya yang harus merugi hingga puluhan juta rupiah hasil jerih payahnya selama ini. Rabu (29/08/2018) pagi tadi, sapi milik mereka dibawa kabur oleh pencuri. Apesnya lagi, sapi yang dicuri tersebut dalam keadaan tengah hamil.
Kapolsek Purwosari, AKP Budi Kustanto melalui humas setempat, Brigadir Chrismawan Adi Nugroho mengatakan, kejadian pencurian ternak tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 05.30 WIB. Bermula ketika Parjono pagi itu seperti biasa hendak member makan sapi di kandang yang terletak sekitar 25 meter dari rumahnya. Sapi lemosin itu sebenarnya milik Karmidi, namun untuk pemeliharaan sehari-hari, oleh sang pemilik dititipkan kepada Parjono.
“Korban terkejut setelah mendapati kandang dalam keadaan kosong,” papar Chrismawan, Rabu siang.
Parjono yang panik lantas meminta bantuan dari warga sekitar. Mereka lalu bersama-sama melakukan pencarian hingga ke seluruh sudut desa untuk mencari sapi tersebut. Sayang pencarian tersebut tak membuahkan hasil.
Sadar menjadi korban kejahatan, Karmidi dan Parjono pun akhirnya sepakat untuk melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Purwosari.







“Laporan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh anggota Reskrim yang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim, Aipda Erwin Effendi. Sudah dilakukan olah TKP termasuk meminta keterangan dari para saksi mata,” urainya.
Adapun ciri-ciri sapi yang dimaksud, tanduk panjang, kulit bewarna hitam kelapu, dan semula ikat dengan tali bewarna biru. Atas kejadian ini korban diperkirakan menanggung kerugian mencapai 20 juta rupiah.
“Pencurian diperkirakan terjadi pada Selasa malam hingga Rabu dinihari tadi. Hal ini lantaran pada Selasa sore kemarin, korban masih sempat memberi makan sapi yang hilang tersebut,” ucap dia.
Atas kejadian ini, Chrismawan menghimbau agar masyarakat bisa lebih meningkatkan kewaspadaan. Terlebih terhadap hewan ternak mereka lantaran selama ini memang cukup banyak jaringan pencuri ternak yang beroperasi di Gunungkidul.
Kecamatan Purwosari sendiri memang menjadi sasaran empuk para pencuri ternak. Hal ini lantaran cukup banyak warga yang memiliki kandang cukup jauh dari rumahnya sehingga seringkali tidak terpantau.
“Pengoptimalan ronda malam sangat penting karena bisa mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan. Malam hari memang jam-jam yang sangat rawan terjadinya kejahatan,” tutupnya.