Connect with us

Pemerintahan

Masih Minim, Pendapatan Pajak Dari Restoran dan Hotel Dinilai Bisa Ditingkatkan Hingga 4 Kali Lipat

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dampak Perkembangan Kabupaten Gunungkidul khususnya di bidang pariwisata yang terjadi belakangan ini nampaknya baru dapat dirasakan pada meningkatnya jumlah pendapatan asli daerah dari sektor retribusi saja. Beberapa hal lain, misalnya saja pada pendapatan pajak di bidang perhotelan dan rumah makan yang biasanya menjadi ujung tombak pendapatan daerah hingga saat ini justru belum menunjukan grafik peningkatan yang signifikan. Lantaran dianggap sangat tak maksimal di tengah moncernya pariwisata Gunungkidul, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul menyoroti terkait hal ini. Pemerintah terus didorong untuk memiliki terobosan baru dalam meningkatkan pendapatan terkait hal ini.

Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul, Edi Susilo mengatakan, berkembangnya dunia pariwisata di zona selatan dan kawasan perkotaan sebenarnya telah mendorong masyarakat dan pelaku usaha untuk memunculkan usaha baru. Salah satunya adalah mulai menjamurnya penginapan maupun perhotelan dari kawasan Purwosari hingga Kecamatan Tepus. Meski demikian, pendapatan pajak sendiri dari bidang ini baru lah sekitar 1 miliar rupiah per tahunnya.

Minimnya pendapatan pajak dari sektor ini disebut menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Menurut politisi asal Partai Amanat Nasional (PAN) ini, terobosan dang inovatif dan kreatif sangatlah diperlukan untuk mampu meningkatkan potensi pendapatan pajak hotel dan restoran.

Berita Lainnya  Proses Lelang Dimulai, Pembangunan Saluran Irigasi Habiskan Miliaran Rupiah

“Dengan perkembangan dan tingkat kunjungan yang luar biasa per tahun sebenarnya bisa kok pajak dari hotel ataupun rumah makan 3 sampai 4 kali lipat dari sekarang,” terang Edi Susilo, Senin (22/07/2019) siang.

Lebih lanjut ia mengatakan, lama tinggal wisatawan yang berkunjung di Gunungkidul memang masih minim. Pemerintah harus mampu menyediakan atraksi yang sekiranya dapat menarik minat pengunjung agar lebih lama tinggal di Gunungkidul. Selain itu, dari sektor makanan pun juga mayoritas pengunjung atau wisatawan masih membawa dari rumah atau kelompok mereka dan tidak membeli di Gunungkidul sehingga berdampak pula pada perputaran uang yang masih minim.

Permasalahan inilah yang harus dipecahkan dan ditindaklanjuti sehingga dengan demikian keuntungan pun dapat dirasakan baik pelaku usaha maupun pemerintah kabupaten. Ia juga menyadari cukup sedikit wisatawan yang menginap di Gunungkidul. Mayoritas dari mereka hanya berkunjung sekitar satu hari untuk menikmati obyek wisata kemudian bermalam justru di wilayah Yogyakarta.

Berita Lainnya  Genjot Vaksinasi Kalangan Difabel, BIN dan Dinas Kesehatan Langsung Sasar Rumah

“Perlu inovasi kebijakan maupun teknis yang merupakan kewenangan pemerintah dalam hal ini eksekutif. Selain itu juga diimbangi dengan sumber daya manusia yang mumpuni, jadi dalam pelayanan pun maksimal dan yang terbaik,” tambah dia.

Beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah menurut Edi yakni memberikan fasilitas yang sekiranya unggul. Dalam penarikan pajak baik restoran/rumah makan dan hotel paling tidak menggunakan self assesment atau menyediakan peralatan secara online dengan kualitas dan kuantitas terbaik. Sehingga dalam pelaporannya nanti tidak ada yang dimanipulasi. Tidak menutup kemungkinan jika dalam pelaporannya sering ada dikurang-kurangi dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

“Pajak restoran dan hotel kan tergantung ramai atau sepinya jasa yang mereka sediakan. Dalam pelaporannya harus akurat, sehingga pendapatan pajak dari dua sektor ini daat meningkat tajam dan daerah semakin maju serta bergeliat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penagihan, Pelayanan dan Pengendalian Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Gunungkidul, Suprihatin Eka Widada menambahkan, pihaknya menyadari jika pariwisata di Kabupaten Gunungkidul tengah menggeliat. Kendati demikian, ia tidak menampik jika pendapatan pajak dari sektor penginapan di Kabupaten Gunungkidul rendah.

Berita Lainnya  Ribuan Hektar Lahan Pertanian Gagal Panen, Stok Pangan di Gunungkidul Tetap Aman

“Target untuk hotel sendiri tahun ini 1 miliar,” ungkap Suprihatin.

Di sisi lain, PAD Pajak Restoran di Kabupaten Gunungkidul yakni sebesar Rp. 5.500.000.000, jumlah ini pun ternyata justru didominasi dari jasa boga dan catering bukan berasal dari pendapatan para pelaku usaha yang berada di kawasan obyek wisata atau perkotaan yang tingkat aktifitasnya cukup padat.

“Pariwisata memang belum begitu berpengaruh di bidang pangan, mereka (wisatawan) datang bawa bus rombongan tapi sudah bawa kardusan nasi. Untuk jajan pun saya kira juga minim,” imbuhnya.

Beberapa terobosan sebenarnya telah dilakukan oleh pemkab untuk meningkatkan pendapatan, namun demikian kesadaran pelaku usaha sendiri masih perlu dipupuk. Adapun diantaranya yang dilakukan oleh pemkab adalah mendatangi satu persatu pelaku usaha baik restoran/rumah makan dan hotel untuk dilakukan penagihan pembayaran pajak. Namun langkah ini pun dipaparkannya juga menemui sejumlah kendala di lapangan.

“Kami terus door to door lah istilahnya sembari memberikan pemahaman pada pelaku usaha dan masyarakat untuk aktif melakukan pembayaran pajak,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler