Budaya
Mbah Baut, Pelawak Campursari Dengan Dandanan Unik
Wonosari,(pidjar.com)–Gunungkidul memang gudangnya budaya campursari. Di mana pertama kali dipopulerkan oleh Manthous dengan memasukkan keyboard ke dalam orkestrasi gamelan pada sekitar akhir dekade 1980-an melalui kelompok gamelan Maju Lancar. Kemudian secara pesat masuk unsur-unsur baru seperti langgam Jawa (keroncong) serta akhirnya dangdut. Pada dekade 2000-an telah dikenal bentuk-bentuk campursari yang merupakan campuran gamelan dan campuran gamelan dan dangdut, serta campuran keroncong dan dangdut. Meskipun perkembangan campursari banyak dikritik oleh para pendukung kemurnian aliran-aliran musik ini, semua pihak sepakat bahwa campursari merevitalisasi musik-musik tradisional di wilayah tanah Jawa.
Adapun dagelan campursari. Aliran ini menggabungkan musik campursari yang diselingi lirik-lirik lucu di dalamnya. Pertunjukan dagelan campursari memang cukup membudaya di Gunungkidul. Salah satu seniman yang memakai sarana budaya ini ialah Mbah Baut.
Nama Mbah Baut belakangan ini santer terdengan di jagat campur sari Gunungkidul. Dandanan yang khas serta lawakan yang lucu membuatnya laris dipesan masyarakat baik dalam acara hajatan ataupun acara lain yang menyuguhkan pentas hiburan Gunungkidul.
Mbah Baut dengan nama asli Dhanu Muryono merupakan warga Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari. Saat ini Mbah Baut menjadi sosok yang saat ini digandrungi masyarakat. Mengawali karir sebagai pelaku campursari jathilan pada 2007, Baut mulai unjuk gigi sebagai seorang pelawak. Suaranya yang khas saat menyanyikan lagu campursari membuatnya menjadi idola baru dalam panggung hiburan Gunugkidul.
Selain itu, dandanan khas dengan memodifikasi pakaian jawa seperti surjan dan blangkon beserta penggunaan aksesoris tambahan dengan kesan “makin norak makin keren”, membuat dirinya mudah dikenali. Guyonannya pun tidak membosankan. Ada saja lontaran Mbah Baut membuat penonton terpingkal. Menjadi sosok yang "disakiti" saat lelucon bersama rekan satu panggungnya tidak membuatnya sakit hati, justru menjadi kunci dalam lawakan.
"Karena itu kan untuk menghibur, kadang di bedaki diberi lipstik dipakaikan yang aneh-aneh itu biasa bersama rekan-rekan. Karena semua profesional untuk menghibur," kata Baut kepada Pidjar.com, Minggu (02/09/3018).
Surjan yang dikenakan Mbah Baut pun selalu membuat orang terpingkal. Bagaimana tidak, surjan biasanya bermotif lurik atau batik ia ganti dengan motif tokoh kartun anak-anak. Doraemon, misalnya.
"Kalau Punokawan mudah di KW. Wajah saya masih asli, ciri khas saya di kostum,"kelakarnya.
Baut yang merupakan pengusaha mebel itu tidak menyangka akan kebanjiran job seperti saat ini. Ia pun mengaku jika darah seni yang mengalir dari kedua orang tuanya.
"Bapak saya wiyaga, ibu saya pemain kethoprak mungkin juga karena itu saya bisa seperti ini," ucap dia.
Pria berusia 52 tahun tersebut pernah dalam satu hari mampu 3 kali berpindah lokasi hiburan. Namun tak jarang juga ia pernah sampai menerima 6 job di lokasi berbeda.
"Saya batasi, karena cukup lelah juga. Maksimal 6 lokasi saja," imbuh dia.
Baut mengaku, dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi puncak karirnya. Namun ia sedikit menyayangkan minimnya regenerasi pelawak dagelan di Gunungkidul ini.
"Kita butuh regenerasi agar pelawak nantinya tidak hilang dari Gunungkidul ini," pungkas Baut.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini