Budaya
Jelang Bulan Puasa, Masyarakat Gelar Tradisi Ruwahan
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Menjelang bulan puasa biasanya masyarakat di Kabupaten Gunungkidul melakukan tradisi ruwahan mengirim doa untuk leluhur. Seperti pada bulan ini, masyarakak mulai sibuk mempersiapkan pelaksanaan tradisi yang sudah ada sejak dulu.
Ketua Bidang Humas dan Pariwisata Dewan Kebudayaan Gunungkidul Iswandoyo, mengatakan, tradisi ruwahan sama seperti tradisi-tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Gunungkidul. Hanya saja dalam pelaksanaanya menjelang bulan ramadhan. Biasanya saat ruwahan ini, masyarakat membuat berbagai macam jenis makanan dan ayam ingkung.
Kemudian saat sudah siap baru dibawa ke tempat genduri untuk dilakulan doa bersama. Makanan tersebut kemudian ada yang dibagi-bagikan dan ada yang dibawa pulang.
“Ini merupakan tradisi untuk mengirim doa kepada para leluhur. Biasanya juga banyak yang melakukan ziarah ke makam keluarga mereka,” kata Iswandoyo.
Menurutnya, selama ini ruwahan masih rutin dilakukan oleh masyarakat Gunungkidul. Pada bulan Ruwah ini, sudah ada beberapa kalurahan yang menyelenggarakan tradisi tersebut diantaranya di Kalurahan Girisekar, Putat, Giripurwo, dan masih banyak kalurahan lain.
“Biasanya untuk genduri dilakukan di rumah sesepuh wilayah ataupun balai padukuhan. Warga berkumpul untuk berdoa bersama dan memberikan sedekahnya,”jelas dia.
Tahun 2020 lalu, karena pandemi covid19 pelaksanaan tradisi ruwahan tidak terlalu banyak. Hanya beberapa saja yang menyelenggarakan tradisi ini, sedangkan tahun 2021 ini masih dalam situasi pandemi namun sudah banyak yang menyelenggarakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Ya sudah mulai ada kegiatan tapi tetap menerapkan prokes,” sambung Iswandoyo.
Hal senada juga diungkapkan oleh Lurah Kampung Kapanewon Ngawen, Suparna. Mendekati bulan puasa ini warganya sudah banyak yang menyelenggarakan tradisi ruwahan. Meski sederhana, namun tidak mengurangi esensi dari tradisi tersebut.
“Penyelenggaraan ruwahan tetap dilakukan masyarakat dengan sederhana. Misalnya hanya beberapa orang yang ikut genduri, tapi yang sodakoh juga banyak,” kata Suparna.
Di Padukuhan Dengok 4, Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen beberapa waktu lalu warganya juga melakukan genduri ruwahan. Sekaligus warga melakukan syukuran atas selesainya pembangunan balai padukuhan. Fasilitas umum ini dibangun menggunakan dana bantuan keuangan khusus (BKK) sebesar 50 juta. Sedangkan swadaya masyarakat mencapai 80 juta.
“Tradisi ini perlu dilestarikan. Ini sebagai bentuk ucapan syukur dan mendoakan leluhur,”ucap Heri Nugroho, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program