Connect with us

Sosial

Memasuki Masa Puasa Umat Katholik, Gereja Minta Tak Diistimewakan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Umat Katholik saat ini mulai memasuki masa Rabu Abu. Hari Rabu Abu sendiri merupakan prosesi awal dari menjelang hari raya Paskah. Sejak Selasa (25/02/2020) hingga Rabu (26/02/2020) ini, ribuan umat Kristiani memadati sejumlah gereja yang tersebar di wilayah Gunungkidul.

Salah satu gereja yang dipadati oleh umat adalah Gereja Paroki Santo Petrus Kanisius Wonosari. Pada Selasa petang kemarin, ribuan umat Katholik berbondong-bondong menuju gereja Katholik terbesar di Gunungkidul tersebut untuk mengikuti proses Misa Rabu Abu.

Meski sempat diwarnai dengan rintik hujan, perayaan misa yang menandai awal masa pra-paskah 2020 tersebut berlangsung khidmat dipimpin oleh Romo JB Clay Pariera SJ. Yang paling khas dalam prosesi misa rabu abu ini adalah pemberian abu suci kepada setiap umat yang hadir dalam bentuk tanda salib di dahi. Bagi umat katolik abu, hal ini menjadi makna pertobatan tulus persiapan Paskah dengan dimulainya pantang dan puasa untuk 40 hari sampai menjelang paskah mendatang.

Berita Lainnya  Rekor Penambahan Terbanyak Terjadi di Gunungkidul, 311 Orang Terkonfirmasi Corona

Dalam homilinya, Romo Clay menjelaskan, masa pra-paskah tahun ini mengusung tema “Bertobat, Terlibat dan Berbuah Berkat”. Umat Katholik sendiri harus berani rendah hati mengakui sebagai manusia dengan segala dosa dan kesalahan diri. Menurutnya, tidak cukup hanya bertobat saja, tetapi hendaklah umat juga bergegas diri melakukan perbuatan yang baik mewujudkan karya-karya kasih yang nyata bagi sesama dan dunia.

“Segala tindakan perbuatan harus membuahkan berkah kebahagiaan dan keselamatan,” ujar Romo Clay.

Romo Yesuit yang selama ini berkiprah di pendidikan ATMI di Solo juga mengingatkan masa pantang dan puasa perlu dimaknai sebagai laku spiritualitas iman yang total kepada Tuhan. Seperti halnya bacaan misa yang menegaskan tentang perihal berpantang dan puasa wajib dijalani tanpa mengurangi kadar beraktivitas dan berkarya. Puasa ala Katholik jangan sampai malah membuat muka menjadi murung atau menjadi alasan menurunkan kualitas dalam bekerja. Sebaliknya, imbuh Romo Clay, puasa yang diajarkan dalam kitab suci tidak perlu dipamerkan kepada orang lain.

Berita Lainnya  Dispetaru Targetkan Pengukuran TPAS Selesai Akhir Tahun

Sementara itu, Bidang Pelayanan Kemasyarakatan Gereja St Petrus Kanisius, FX Endro Tri Guntoro, memaparkan, perayaan Rabu Abu diselenggarakan serentak di seluruh paroki rayon Gunungkidul. Paroki Santo Yusuf Bandung, Playen; Paroki Petrus Paulus Kelor Karangmojo dan Paroki Petrus Kanisius Wonosari menjangkau wilayah stasi untuk melayani umat katolik berjumlah hampir 12.000 jiwa di Kabupaten Gunungkidul. Bahkan, Paroki Wonosari sebagai paroki tertua di Gunungkidul yang memiliki teritori 57 lingkungan harus menggelar delapan kali misa di wilayah seperti Kapel Singkil Paliyan, Kapel Semanu, Baran dan Girisubo. Adapun pada Rabu ini, masih dilaksanakan misa Rabu Abu di Kapel Jati, Kapel Ngeposari, Kapel Pulutan dan Wonosari.

Perihal masa pantang dan puasa umat Katolik ini, Endro menyatakan seluruh pengusaha kuliner dan warung di Gunungkidul tidak perlu tutup atau berhenti beroperasi. Semua aktifitas bisa dilaksanakan secara normal.

Berita Lainnya  Girangnya Pensiunan TNI Polri Ini Bakal Segera Punya Gedung Megah Senilai Ratusan Juta

“Pemkab dan aparat pun tidak perlu menggelar razia. Pedagang makanan tetap harus bersemangat untuk buka karena sama sekali tidak mengganggu aktifitas pantang dan puasa,” kata Endro.

Ada yang menarik dari gerakan masa pra-paskah atau dikenal Aksi Puasa Pembangunan (APP) setiap tahun ini. Setiap keluarga katolik menggalang gerakan menyisihkan uang jajan, atau uang belanja, atau sebagian dari pendapatan yang dikumpulkan untuk mendukung karya amal kasih peduli bagi sesama yang masih membutuhkan. Bantuan amal kasih ini nantinya akan didistribusikan kepada semua pihak tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan. Wujud amal kasih diwujudkam dalam bentuk pemberiam bantuan sembako, beasiswa pendidikan, biaya perawatan orang sakit, santunan, bedah rumah, modal kewirausahaan dan karya amal lainnya.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler