Sosial
Mengenal Sosok Veda Ega, Raja Cilik Sirkuit Yang Masih Belum Boleh Naik Motor di Jalanan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Masa kanak-kanak menjadi masa yang menyenangkan untuk bermain para anak. Di usia tersebut anak mulai menggali potensi diri. Seperti Veda Ega Pratama, bocah berusia 9 ini bahkan malah menunjukan segudang prestasi di dunia balap motor.
Darah balap sendiri memang seakan sudah mengalir dalam DNA Veda. Bagaimana tidak, ia adalah putra pertama dari pembalap nasional, Sudarmono yang telah melintang di kancah nasional hingga internasional.
Namun uniknya, meski telah memiliki prestasi segudang dan mumpuni dalam dunia balap, akan tetapi putra pasangan Sudarmono dan Melina tersebut hingga saat ini masih belum diperbolehkan untuk mengendarai motor di jalanan.
Adalah sang ibu, Melina yang melarang keras Veda untuk wara-wiri di jalanan menggunakan sepeda motor. Menurut Melina, berkendara di jalanan memang cukup berbeda dengan ketika berada di sirkuit. Ia merasa putranya masih cukup kecil dan belum aman untuk bepergian menggunakan sepeda motor seorang diri.
“Pokoknya tidak boleh kalau motoran di jalanan,” tegasnya ketika ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com di rumahnya di Padukuhan Wareng III, Desa Wareng, Kecamatan Wonosari, Selasa (25/09/2018).







Meski begitu, ia mendukung penuh karir anaknya di dunia balap. Awalnya ia sangat khawatir ketika melihat putra kesayangannya tersebut melaju di sirkuit. Beruntung setelah mendapatkan pengertian dari sang suami, secara berangsur-angsur ia pun akhirnya memberikan izin. Bahkan Melina menjadi pendukung utama terhadap Veda saat berlaga. Ke manapun sang putra bertanding, di situ pasti ada Melina yang memberikan dukungan serta membawa apapun yang dibutuhkan oleh Veda.
“Karena memang anaknya mampu ya kenapa tidak. Terus saya dukung, sebisa mungkin apa yang dia pengen dan cita-citakan terus kami upayakan. Anaknya sih pendiem, kalau udah latihan juga serius banget,” tuturnya.
Sudarmono menambahkan, ketertarikan Veda pada dunia otomotif sendiri sudah terlihat sejak kecil. Mainan Veda tidak pernah lepas dari urusan motor. Bahkan sejak usia 4 tahun dirinya sudah dikenalkan dengan dunia balap. Sudarmono melihat bahwa putranya tersebut sangat antusias ketika berada di atas kuda besinya. Saat itu juga ia sadar bahwa sang anak tidak hanya menyukai dunia balap, namun juga bakat besar.
“Melihat anak saya senang dan berbakat. Saya langsung latih sendiri. Mulai umur 4 tahun sudah mulai berlatih membalap,” kata Sudarmono.
Dalam sekejap, bakat Veda pun terasah. Saat dirasa sudah siap, Veda kemudian langsung diikutkan Sudarmono untuk bertanding di sejumlah kejuaraan. Tak hanya road race saja, akan tetapi track tanah motocross juga dilahan Veda. Berkat pengalaman mengikuti kejuaraan serta tempaan dari Sudarmono, Veda langsung bisa merebut sejumlah gelar di tingkat junior.
Sudarmono mengungkapkan, memang sudah cukup banyak Veda menjuarai perlombaan balap motor. Belum lama itu dirinya menjuarai Motor Prix yang diselenggarakan di Lanud Gading. Saat itu ia berhasil menyabet juara pertama ditingkat pemula, ia berhasil mengalahkan belasan bahkan puluhan lawannya. Tak hanya itu, beberapa pekan lalu bocah berpawakan kecil itu juga berhasil menyabet juara I pada ajang HDC di Cimahi, Jawa Barat.
“Awalnya memang balapan dengan mengikuti motorcross kelas 50 cc hingga saat ini bersaing di kelas road race 150 cc. Memang tentu saja cukup menantang dan berbahaya. Namun saya lihar Veda sangat menikmatinya dan bahkan merasa jika dunia balap merupakan impian besarnya,” urai dia.
Ia mengatakan, hal terpenting yang menjadi kunci kesuksesan seorang pembalap adalah kedisiplinan. Namun kedisiplinan yang dimaksud ialah disiplin dalam hidup sehat.
“Salah satunya ya saya mengarahkan anak saya untuk tidak merokok, karena butuh stamina yang lebih saat membalap,” kata pria yang tak doyan tembakau ini.

Veda saat menunggang kuda besinya (Dokpri)
Sementara itu, Veda yang ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com menceritakan awal mula dirinya tertarik dengan dunia balap. Aktifitas sang ayah sebagai seorang pembalap mempengaruhi pola pikirnya meski masih di usia anak-anak.
“Saya sering diajak papa pas lagi balapan, sedikit-sedikit tertarik dan mulai ikut latihan,” kata Veda.
Dari ajang balapan pula, sejumlah daerah pun telah ia jelajahi, seperti Malang, Surabaya, Jogja, Cimahi, Purwokerto dan beberapa daerah lainnya. Yang berkesan baginya adalah menjajal sirkuit balap di masing-masing daerah tersebut.
Meski masih duduk dibangku kelas 4 SD namun ia memiliki keinginan yang cukup mulia. Ia bercita-cita untuk menabung semua hasil jerih payahnya di dunia balap. Uang yang terkumpul tersebut nantinya akan ia gunakan untuk biaya umroh bersama keluarganya.
“Kalau dapet dari juara ditabung sama mama papa, besok pengen Umroh bareng kalau udah terkumpul banyak,” tuturnya polos.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks