fbpx
Connect with us

Budaya

Menggali Ratusan Situs Prasejarah Yang Ditemukan di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Potensi pariwisata Gunungkidul memang sangat luar biasa. Namun begitu, hingga saat ini, pariwisata Gunungkidul masih melulu menjual menganai panorama alam, khususnya pantai selatan. Padahal, selain keindahan pantai, Gunungkidul masih memiliki sejumlah potensi lain yang bisa menjadi penunjang, atau bahkan justru menjadi atraksi utama pariwisata. Selain keragaman budaya, Gunungkidul juga kaya akan situs prasejarah purbakala. Saat ini, telah ada ratusan situs purbakala yang ditemukan tersebar di kapanewon-kapanewon Gunungkidul.

Sayangnya, warisan ini belum tergarap secara optimal. Untuk itu, pemerintah sejak beberapa waktu lalu mulai memberikan perhatian lebih agar situs-situs ini dapat tergarap dengan baik dan menarik hati wisatawan untuk berkunjung.

Kepala Kundha Kabudayan Gunungkidul, Agus Mantara mengatakan, aset yang sangat potensial jika digarap adalah situs prasejarah purbakala. Di mana di Bumi Handayani terdapat 682 situs yang sudah teridentifikasi. Agus menyebut bahwa jumlah ini masih berpotensi bertambah lantaran pihaknya terus melakukan identifikasi dan pengembangan.

Berita Lainnya  Pemerintah Kembali Salurkan Alsintan, Wakil Bupati : Jangan Sampai Mangkrak

“Untuk identifikasi tetap dilakukan guna menggali potensi prasejarah yang ada di Gunungkidul,” ungkap Agus Mantara, Senin (24/01/2022).

Pada setiap situs yang ditemukan ini memiliki beragam kriteria, termasuk menggambarkan rangkaian peradaban yang terjadi di Gunungkidul. Berdasarkan penelitian dari benda atau situs yang ditemukan, daerah ini tidak hanya tempat singgah melainkan juga tempat tinggal manusia pra sejarah.

“Temuan-temuan ini menjadi salah satu aset berharga bagi daerah. Maka dari itu, pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab besar dalam pelestarian dan pengembangan dengan konsep tertentu agar menjadi daya tarik yang bisa memikat wisatawan,” imbuh dia.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, untuk mengoptimalkan situs-situs yang ada tersebut, pemerintah mendasar pada Undang-Undang nomor 11 tahun 2010 silam tentang cagar budaya. Dari setiap situs ini dilakukan pengkajian dan jika memenuhi persyaratan maka ditetapkan sebagai cagar budaya. Hingga saat ini, sudah ada 142 situs pra sejarah yang ditetapkan sebagai cagar budaya.

Berita Lainnya  Tunggakan BPJS Kesehatan Capai Belasan Miliar, Operasional Rumah Sakit Terancam Terganggu

“Setelah penetapan ini tentunya menjadi pekerjaan pemerintah untuk melakukan perawatan, studi teknis, kelayakan hingga rehab situs,” papar Agus.

Pada tahun 2022 ini, Kundha Kabudayan Gunungkidul berencana melakukan kajian terhadap situs-situs prasejarah. Kendati demikian, belum diketahui secara pasti titik-titik mana yang akan dilakukan kajian bersama tim ahli dan lainnya.

“Kami masih lakukan koordinasi dengan para ahli untuk kajian situs pra sejarah menjadi cagar budaya yang mendapat perhatian penuh dari pemerintah,” kata Agus.

Menurutnya, jika nantinya sudah tergarap dengan baik, situs-situs purbakala yang ada ini dapat mendongkrak pariwisata Gunungkidul yang sekarang ini tengah moncer. Situs prasejarah purbakala dan cagar budaya dapat menjadi sebuah pilihan wisata selain pantai, air terjun dan lain-lain bagi para pelancong yang masuk ke Gunungkidul. Jika diperluas tentunya dampaknya akan sangat beragam mulai dari pendapatan asli daerah yang meningkat hingga perekonomian masyarakat yang juga membaik.

Berita Lainnya  Ngebet Hadirkan Kebun Binatang di Gunungkidul, Pemkab Buka Skema Kerjasama Dengan Investor

“Masyarakat terdampak pariwisata juga akan semakin meluas,” tutup Agus.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler