Connect with us

kuliner

Menilik Produksi Tempe di Gunungkidul yang Disukai Presiden RI

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Namanya Boni Agung Kristianto, warga Padukuhan warga Padukuhan Balong, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari yang sudah memulai usaha produksi tempe sejak tahun 2004 silam. Hasil produksinya ini dipasarkan ke seluruh kalangan, namun targetnya adalah para pejabat. Tak hanya di wilayah Gunungkidul, melainkan hingga pemerintah pusat. Bahkan orang nomor satu di negara ini pun pernah merasakan dan suka dengan tempe buatannya ini..

Belasan tahun bergelut dalam produksi makanan ini tentunya berbagai pengalaman telah ia dapatkan. Untuk mendapatkan tempe yang berkualitas tentunya ia menggunakan bahan baku yang berkualitas bagus dan dijaga kebersihan saat proses produksi.

“Untuk kedelainya saya pakai kedelai import dan ada juga yang menggunakan kedelai lokal. Kemudian untuk ragi tempe, saya buat sendiri menggunakan resep dari simbah terdahulu,” ucap Boni Agung Kristianto.

Ragi tempe yang merupakan buatan sendiri ini diklaim lebih sehat dibandingkan dengan ragi yang dibeli di pasaran. Selain itu menghasilkan tempe yang bagus dan enak. Dalam proses pembuatannya semua kebersihan tentunya ia jaga betul, kemudian untuk tempe-tempe ini sebagian besar dibungkus dengan daun dan ada juga yang menggunakan plastik.

Berita Lainnya  Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia

Menurut Boni, memang tidak semua tempe yang ia produksi menggunakan kedelai impor. Tergantung siapa yang saat itu memesan atau sebagai target pasarannya. Untuk bahan baku kedelai lokal harga tempe akan ada perbedaan lebih mahal sedikit, sebab penggunaan bahan baku akan lebih banyak.

“Kalau bahan bakunya kedelai lokal maka harga satuannya agak lebih mahal, karena kalau kedelai lokal itu nanti akan ada penyusutan sehingga penggunaan kedelai saat produksi harus lebih banyak,” papar dia.

Ia menceritakan, beberapa tahun silam saat Badingah menjabat sebagai Bupati Gunungkidul datang berkunjung ke rumah produksi tempe Boni. Dari situlah tempe buatannya mulai terkenal. Bahkan sering digunakan sebagai oleh-oleh para pejabat.

Berita Lainnya  Tiga Warga Wonosari Dinyatakan Sembuh Dari Corona

Tak hanya di lingkungan Pemkab Gunungkidul, bahkan saat Presiden RI dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono tempe buatannya ini jua pernah dicicipi. Saking enaknya, Ibu Ani Yudhoyono beberapa kali memesan tempe dari Gunungkidul tersebut.

“Saat ibu Ani Yudhoyono masih sugeng sering pesan untuk dikirim tempe buatan saya. Kemudian Presiden RI Joko Widodo juga juga pernah mencicipi saat berkunjung ke Yogyakarta,” tambah dia.

Selama ini, untuk pemasaran produknya ia lebih aktif di media sosial. Karena telah memiliki langganan sendiri di berbagai kalangan tentu akan lebih mudah saat menjualnya.

“Ya biasanya para pekerja kantoran, pejabat di lingkungan pemerintahan ada juga hotel. Kalau kirim tempe ini sudah ke beberapa daerah seperti Jakarta, Surabaya bahkan hingga ke Medan,” jelas Boni.

Berita Lainnya  Mengenal HRF, Komunitas Pemancing Tebing Terbesar di Gunungkidul

Harga tempe ini pun tergolong murah, untuk ukuran kecil dijual dengan harga 500 rupiah saja. Tak hanya untuk lauk seperti biasa, ia juga menyediakan tempe yang dikonsumsi bagi orang pasca operasi yaitu jenis tempe probiotik. Pada saat pembuatannya, takaran kedelai dan ragi benar-benar diperhatikan.

“Kalau untuk tempe probiotik takaran ragi harus diperhatikan banget. Untuk 0,5 kg kedelai diberi ragi 0,5 persen saja,” kata dia.

Selama ini, untuk proses produksi ia dibantu oleh para tetangga. Biasanya untuk pagi hari ada beberapa ibu-ibu yang mencuci dan merebus kedelai. Kemudian untuk siang harinya ada bapak-bapak yang menggiling kedelai untuk dijadikan tempe. Limbah yang dihasilkan dari produksi ini biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler