fbpx
Connect with us

Sosial

Hidup di Rumah Reot Nyaris Ambruk, Tugiran Belum Tersentuh Bantuan

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Kisah pilu dialami oleh seorang kakek, Tugiran (60) warga di Padukuhan Menggoran 2 RT 76 Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen. Di usianya yang sudah renta ia harus tinggal disebuah rumah layaknya gubuk reot dengan kondisi memprihatinkan. Mirisnya, bertahun-tahun hidup di rumah tidak layak huni Tugiran belum pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah.

Saat berkunjung ke rumah Tugiran, nampak jelas kondisi rumahnya yang tidak layak huni. Berdindingkan anyaman bambu, struktur bangunan rumah Tugiran terlihat sedikit miring dan akan roboh. Tugiran mengaku dirinya tinggal bersama adiknya Sipar, di usianya yang sudah senja tentu tidak mudah  menjalani aktifitas sehari-hari dengan kondisi rumah yang tidak layak.

Berita Lainnya  Usir Kejenuhan 4 Bulan di Rumah, Warga Kajar 3 Ciptakan Mainan Unik

“Ya memang begini keadaannya,” ucapnya sambil tersenyum, Jumat (9/6/2023).

Selama ini, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya ia dan adiknya bekerja menggarap lahan milik kehutanan dengan cara tumpangsari. Rupiah yang dihasilkan pun juga tidak seberapa, ia dan adiknya harus pintar memutar otak agar bisa mencukupi kebutuhan hariannya.

“Sudah tua, kalau kerja yang lain mau kerja apa. Ini bertani tumpangsari di lahan milik kehutanan,” ucap Tugiran.

Ia mengaku selama ini belum tersentuh bantuan Pemerintah untuk memperbaiki rumahnya, di usianya yang sudah renta ia hanya bisa berharap agar Pemerintah baik Kalurahan maupun Pemkab Gunungkidul bisa memberikan bantuan untuk memperbaiki rumahnya.

“Belum ada bantuan buat memperbaiki rumah, ya pengennya ada bantuan,” harap Tugiran.

Berita Lainnya  Kapasitas TPAS Hanya Mampu Tampung 10% Produksi, Sampah Bisa Jadi Bom Waktu Permasalahan

Sementara itu, Dukuh Menggoran 2, Suharno, membenarkan jika Tugiran merupakan warganya. Disebutnya Tugiran pernah diusulkan untuk mendapatkan bantuan beberapa tahun lalu, namun saat diusulkan ternyata sedang terjadi puncak pandemi covid19  sehingga ditunda hingga saat ini. Tidak hanya Tugiran saja, ia mengatakan di wilayahnya masih banyak warga yang tinggal di rumah tidak layak huni. Menurutnya, terdapat 20 rumah yang segera memerlukan bantuan rumah tidak layak huni dari Pemerintah.

“Sudah disurvei juga, tapi belum ada tanda-tanda dapat bantuan. Kalau disini banyak yang butuh bantuan, ada sekitar 20 rumah yang tidak layak huni,” tutup Suharno.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler