fbpx
Connect with us

Politik

Menunggu Hasil Tes Kesehatan Bakal Calon Bupati, KPU : Jika Tidak Lolos Bisa Diganti

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Persiapan dan tahapan Pilkada 2020 ,mulai dilakukan oleh bakal calon dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul sejak beberapa waktu lalu. Mulai Selasa sampai Rabu kemarin, para bakal pasangan calon (Bapaslon) mengikuti cek kesehatan di RSUP dr Sardjito, Yogyakarta. Cek kesehatan ini merupakan tahapan yang wajib diikuti sebagai salah satu landasan mengikuti tahapan selanjutnya.

Komisioner KPU Gunungkidul, Rohmad Qomarudin mengatakan, pemeriksaan yang harus dijalani cukup beragam. Satu persatu dari mereka menjalani cek kesehatan fisik baik jasmani dan rohani.

“Ada banyak pemeriksaan sesuai dengan cek dan standar yang berlaku,” teang Qomarudin.

Nantinya tim medis akan menentukan, bacalon lolos atau titak dalam pemeriksaan kesehatan tersebut. Jika ada yang tidak mampu secara jasmani dan rohani maka yang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan tidak bisa ikut dalam kontestasi Pilkada 2020.

“Kalau ada bakal calon yang tidak lolos (TMS) karena pemeriksaan kesehatan, partai dapat melakukan pergantian,” imbuhnya.

Disinggung mengenai potensi adanya tidaknya tidak lolos pihaknya belum bisa berkomentar. Pasalnya itu nanti merujuk pada hasil pemeriksaan tim medis.

Berita Lainnya  Pilkades Bunder Memanas, Balon Kades Ancam Layangkan Nota Keberatan

“Belum tahu nanti gimana. Kalau selama ini di Gunungkidul belum pernah ada bakal calon yang tidak memenuhi syarat karena masalah kesehatan,” jelasnya.

Ketua KPU Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani mengatakan, mulai Rabu kemarin para bakal calon 7 laki-laki dan 1 perempuan menjalani tahapan tes kesehatan. Ada tiga tes yang harus dilalui mulai dari pemeriksaan kesehatan jasmani, tes psikologi, dan tes narkoba.

“Sebelum cek kesehatan ini saat pendaftaran mereka (Bapaslon) wajib menyertakan hasil swab mereka, kemudian dilanjutkan dengan tes kesehatan ini,” kata Ahmadi Ruslan Hani.

Menurutnya bagi bapaslon yang sampai batas waktu tidak menyerahkan hasil swabnya maka tidak bisa mengikuti cek kesehatan ini. Sebelumnya, pasangan Immawan-Martany pada waktu pendaftaran belum melampirkan hasil swab tersebut. Kemudian baru disusuli beberapa hari setelahnya. Dengan begitu bapaslon ini bisa mengikuti cek kesehatan.

Berita Lainnya  KPU Bakal Larang Eks Napi Korupsi Maju Dalam Pencalegan Pemilu 2019

Mereka secara bersama-sama mengikuti cek kesehatan. Puluhan tenaga medis dikerahkan untuk pengecekan kesehatan ini.

Dari tahapan tes yang dilakukan itu akan dilakukan penelitian oleh medis. Kemudian hasilnya akan diserahkan pada tanggal 13 September mendatang. Dengan begitu, nantinya hasil tes kesehatan juga akan menjadi dasar penentuan para bapaslon ini lolos atau tidak mengikuti tahapan Pilkada selanjutnya.

“Hasil dari cek kesehatan ini nanti akan diumumkan pada tanggal 13 September mendatang,” tandas Ahmadi.

Dipilihnya RSUP dr Sardjito sendiri sesuai dengan kesepakatan KPU. Pasalnya sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk cek kesehatan ini harus dilakukan di rumah sakit tipe A, dan salah satunya merupakan RS dr. Sardjito. Selain kandidat dari Gunungkidul yang menjalani cek kesehatan di RSUP dr. Sardjito, bapaslon dari Kabupaten Sleman dan Bantul juga mengikuti cek kesehatan di rumah sakit ini.

Berita Lainnya  Tak Kunjung Dicairkan, Dana Banpol Senilai Puluhan Juta Jatah Partai Hanura Terancam Hangus

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler