Sosial
Menyimak Kegigihan Petani Bawang Merah di Pulutan Yang Tetap Berproduksi di Tengah Keterbatasan Pengairan
Wonosari,(pidjar.com)–Kebutuhan air untuk pertanian menjadi salah satu kendala klasik pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Gunungkidul. Salah satunya dirasakan oleh petani bawang merah di Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari. Adanya kendala dalah hal pengairan tersebut membuat masa tanam para petani sangat terbatas. Namun demikian yang cukup mengagumkan, di tengah keterbatasan yang ada, para petani di Pulutan masih mampu memperoleh hasil panen yang melimpah.
Ketua kelompok tani Sedyo Makmur Padukuhan Dlodokan, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Wasito mengatakan di wilayahnya sebenarnya memiliki potensi pertanian tanaman holtikultura yang cukup besar. Selama ini, sejumlah petani mengembangkan perkebunan bawang merah.
Dipaparkan Wasito, para petani harus pintar-pintar dalam menyikapi kendala pengairan agar tanaman bawang merah bisa tetap tumbuh dan berkembang sehingga bisa mendapatkan panen maksimal.
“Alhamdulilah saat ini sudah mulai masuk masa panen,” tutur dia, Selasa (04/09/2019) siang.
Untuk memenuhi kebutuhan air, petani memanfaatkan air dari dalam sumur di ladang. Namun demikian, hal tersebut belum bisa menjangkau untuk keseluruhan lahan milik petani.
"Ada air dari sumur, tetapi cakupannya sangat terbatas. Kalau yang dibutuhkan saat ini peralatan seperti kultivator, karena masih minim," ujarnya.
Ia mengatakan dengan peralatan kultivator pengolahan lahan petani lebih mudah sehingga tenaga yang dikeluarkan petani tidak banyak. Untuk regenerasi petani sendiri menurutnya saat ini sudah baik.
Kepala Desa Pulutan, Tri Untoro mengatakan saat ini dukungan dari Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul sudah cukup besar, hanya saja memang masih belum ada solusi yang konkrit terkait pengairan.
"Saat ini pemanfaatan air belum maksimal. Harapannya Bendung di Ngaliyan dapat dimaksimalkan, sehingga penyiraman tidak ada kendala," ujarnya.
Selain masalah air menurutnya untuk mempertahankan generasi muda harus didukung dengan peralatan tani yang maju dan modern. Dengan demikian minat petani muda untuk terjun dalam dunia pertanian menjadi semakin tinggi.
Kepala Bidang Perkebunan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Budi Sudartanto menyebut mengenai pentingnya sinergisme dari berbagai pihak untuk mengembangkan sektor pertanian. Menurut Budi, hal ini perlu dilakukan lantaran potensi Pulutan untuk menjadi sentra industri pertanian, khususnya bawang merah cukup tinggi. Jika diperlukan, para petani juga harus berani melakukan upaya mandiri demi memaksimalkan hasil lahan mereka.
"Seperti misalnya swadaya pengadaan alat . Sebab potensi di sini (Pulutan) sangat tinggi," pungkas dia.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini